Tujuan Aylar dan Akara

33 8 2
                                    

"Bu, saya bisa minta waktunya untuk mengobrol sebentar dengan ibu?" Nara datang ke meja HRD untuk membicarakan rencana resign nya, keputusannya sudah bulat untuk keluar dari perusahaan itu, meski kemarin Aylar sudah membujuknya untuk tak terlalu memikirkan hal tersebut.

"Laporannya ada yang nggak balance kah, Ra?" tanya HRD yang mengira bahwa laporan yang diberikannya pada Nara ada kesalahan.

"Oh bukan, Bu. Ini perihal personal saya.." Jawabnya sembari nyengir.

"Oh oke oke, kalo gitu kita ke lobby saja ya. Ayo." Ibu HRD itu sudah beranjak dahulu, seolah apa yang akan disampaikan oleh Nara adalah hal sangat amat penting dan harus diprioritaskan.

***

Pesan dari Aylar :

Tunggu diluar, nanti kita satu mobil saja

Oh tidak-tidak, Nara langsung ketar-ketir. Apa jadinya jika orang-orang tau kalau Nara dan Aylar seakrab itu.

Nara langsung bergegas keluar ruangan, ia tidak mau bertemu dengan laki-laki itu dilingkungan perusahaan.

Namun ketika dia masih menutup pintu dan menuju lorong, laki-laki yang berusaha dihindarinya itu berdiri tegap didepannya.

"Mau kemana? Tunggu didepan, aku kunci pintu dulu." Ucap Aylar seperti bisa menebak bahwa perempuan itu akan melarikan diri darinya.

Nara menghembuskan napasnya dengan kasar, ternyata laki-laki yang selama ini dichat sangat manis dan cute, tapi dikehidupan nyatanya sangat arogan dan keras kepala.

Nara berjalan duluan menuju tempat parkir, sudah pasti dia tidak bisa menghindar dari Aylar. Karena laki-laki itu sudah berjalan menuju kearahnya juga.

"Ayo Nar.." Aylar menggandeng tangan Nara untuk ikut dengannya masuk kedalam mobil.

Perlakuan Aylar pada Nara barusan seketika menjadi sorotan para karyawan yang ada disana, terutama sekretaris Aylar yang baru saja keluar dari lorong perusahaan. Mereka memperhatikan Nara yang memasuki mobil mewah milik Aylar, sampai mereka keluar dari perusahaan tersebut.

"Aduuuuh, seriusan aku jadi bahan ghibahin ini..." Gerutu Nara saat mobil sudah melaju entah menuju kemana.

"Apa omongan orang seberpengaruh itu untukmu?" tanya Aylar yang melihat Nara sangat gusar.

"Sebagai karyawan baru, itu sangat berpengaruh bagiku ya!" Jawab Nara yang kesal dengan laki-laki itu.

"Rumahmu yang sebelah mana?" tanya Aylar ketika ia sudah memasuki gang rumah Nara.

Perempuan itu tercengang saat mereka sudah sampai didekat rumahnya.

"Kenapa ke rumahku? Heeeee, balik-balik!" Nara semakin gusar ketika mobil Aylar berhenti tepat didepan rumahnya.

Apa yang dilakukan oleh laki-laki itu benar-benar diluar perkiraan Nara, bisa-bisanya Aylar mengajaknya ke rumah Nara. Untuk apa?

Sedangkan dari dalam rumah, keluar ibu Nara. Wanita itu memang sigap jika sudah terdengar motor atau mobil berhenti didepan rumah, tubuhnya sudah disetting otomatis untuk pelanggan tokonya.

"Loh Nara..." Suara itu terdengar ketika Nara dipaksa turun oleh Aylar.

Perempuan itu pun terhenyak dan seketika tubuhnya melunak, hingga bisa ditarik dengan mudah oleh Aylar, sampai akhirnya mereka berada didepan ibu Nara.

"Buk," Nara tidak bisa berkata apa-apa, begitupun dengan wanita yang didepannya.

"Oh ada tamu toh, dipersilahkan masuk doong Nara..." Lara tiba-tiba datang dari rumahnya yang berada disamping, dan memprotes ibu serta Nara yang membiarkan Aylar berada didepan. "Silahkan masuk.." Perempuan itu mempersilahkan Aylar untuk masuk.

SEPHILEWhere stories live. Discover now