chapter 3

1K 93 3
                                    

Kepercayaan diri yang tinggi.

Satu tahun kemudian...

Terdapat seseorang yang sedang berjalan santai menelusuri jalanan kota yang terbilang sepi. Ya, ini masih pagi, sekitar jam 05.35. dia berjalan santai seraya memasukkan tangannya ke saku celana, dan sedang mengunyah permen karet, dan sesekali bersenandung.

Saku celananya bergetar, pertanda telpon masuk. Ia ambil benda pipih itu dan segera mengangkatnya.

"Halo?"

"Lo dimana Sha? Gue udah di mansion lo. Tapi lo nya gak ada!" Ucap seorang gadis disebrang sana. Alesha, dia tertawa. "Gue lupa ngasih tau lo, kalau gue jalan jalan nyari angin.  Maaf ya cantik" balasnya.

Suara decakan terdengar di sebrang sana. "Buruan balik! Gue bosen disini Alesha Arelia Dominic!"

"Siap tuan putri Ariel Monica Victoria!"

Ariel Monica Victoria, adalah sahabat Alesha sedari SD dan dia tau mengenai Alesha yang menyamar menjadi seorang pria. Alesha berjalan cukup cepat, ia tak mau membuat Ariel menunggu lama. Banyak pasang mata yang melihat Alesha dengan berbinar. Mereka mengatakan kalau Alesha tampan.

Ya, Alesha sekarang sudah memotong rambut nya pendek, memakai pakaian laki-laki, dan nada suara yang sudah ia ubah. Tidak ada yang menyadari jika dia adalah seorang gadis, tapi jika diperhatikan lebih detail. Maka mereka akan bicara "kau cewek atau cowok?"

Alesha mengabaikan tatapan beberapa orang yang mengarah kepadanya. Memang tinggi Alesha bertambah lebih tinggi dari pada sebelumnya jadi sekarang ia lebih tinggi dari gadis seusianya, dan gaya nya yang menyerupai laki-laki, membuat semua terkecoh dengan nya.

Sampai didepan mansion, beberapa satpam langsung membukakan gerbang ketika melihat Alesha disana. Dan membungkukkan badannya.

Alesha segera masuk kedalam. Dan dapat dilihat, ada Ariel yang sedang misuh-misuh tak jelas. "Hai princess! " Sapanya kemudian duduk di samping Ariel.

Ariel mengendus, "lo bau asam sha" ucapnya. Alesha melotot lucu, dan mencium bau badannya sendiri. Kemudian menyengir tak berdosa.

"Hehe, gak papa harum" kemudian mendekat ke arah Ariel dan merangkulnya. Ariel reflek berdiri menjauhi Alesha. "Lo bau! Pergi mandi sana!" Ucapnya.

"Haha, iya, iya. Pangeran ini mau mandi biar putri mau sama pangeran" katanya kemudian pergi dari sana.

Ariel mengendus kesal, "PANGERAN JADI-JADIAN IYA!" teriaknya. Dan hanya direspon tawaan dari Alesha disana.

***
Sekarang Alesha sudah selesai mandi, dan sedang berhadapan dengan cermin. Ia melihat dua buah gundukan di dadanya, kemudian tersenyum. "Maafin mama ya sayang, kamu harus di ikat" ucapnya. Kemudian ia memakai pakaian yang sudah dia siapkan. Dan memandangi dirinya kagum.

"Gak nyangka gue, ternyata gue ganteng" ucapnya kemudian pergi keluar dari kamar menuju ke ruang tengah. Dapat dilihat Ariel yang sedang memakan beberapa camilan dan menonton televisi. Memang ya, berasa rumah sendiri.

"Ayo el!" Ajaknya. Ariel mendongak, terlihat Alesha disana berdiri memandanginya. Yang sialnya sangat tampan.

Sadar Ariel, yang didepan lo sekarang itu cewek! Batin Ariel menjerit prustasi.

"Malah bengong! Gue tau gue ganteng, pakek banget lagi. Tapi gak gitu juga mandanginnya" celetuk nya percaya diri

Ariel mendesis, "kepercayaan diri yang tinggi ya, sha"

"Harus dong" Ariel hanya memutar bola matanya malas.

***
Sekarang kedua gadis itu sudah sampai dirumah sakit. Tempat Alex dirawat. Sudah satu tahun ini Alex tetap tak sadarkan diri. Alesha memandangi abangnya sendu. Sedangkan Ariel sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Bang, besok gue bakalan masuk kesekolah. Doain gue, semoga gak ada yang ngenalin gue cewek hehe" ucapnya. Sedangkan Alex hanya diam.

Ariel menepuk nepuk punggung Alesha. "tenang bang Al, gue bakal jagain ni anak" ujarnya. Alesha jadi tertawa sendiri.

Cukup lama mereka berbincang bincang, walau respon Alex tetap diam. Mereka seolah olah tak perduli. Sampai waktu sudah menunjukkan pukul 11.00. mereka pergi dari sana, dan berpamitan dengan Alex. Kemudian keluar, dan terdapat banyak bodyguard yang berdiri di sepanjang lorong.

"Jaga tuan kalian dengan baik" perintah Alesha, terdengar datar.

"SIAP TUAN MUDA!" ya, mereka semua memanggil Alesha dengan sebutan 'Tuan' semenjak kejadian hari itu.

"Sha. Ke apartment gue yuk!" Ajak Ariel.

"Ngapain?"

"Gak ada sih hehe"

"Oke"

"Serius?!"

"Hm"

"Asik! Kita nonton Drakor yuk!"

***
Pukul 16.35

Alesha pulang. Saat mau masuk kedalam, ia mendapati bunda nya yang sibuk dengan laptop nya. Farah yang mendengar suara pintu dibuka menoleh, dan tersenyum lembut.

"Anak bunda baru pulang? Seharian ini kemana?"

Alesha duduk disamping bundanya, dan melepaskan jaket kemudian membuangnya sembarang arah. "habis dari Apartment Ariel" jawabnya.

"Besok kamu sekolah,?" Alesha mengangguk, "oke, semua sudah bunda dan kakek urus. Jadi jangan khawatir, jadi istirahat lah"

Alesha menatap bundanya, "aku sekolah dimana bun?"

"Cakrawala high school"

Alesha menatap antusias. "Alesha gak sabaran bun! Pengen tau gimana rasanya" Farah tersenyum dan mengelus surai putrinya, "tunggu lah besok"

"Aku tak sabar"

Tbc

Siapa yang gak sabaran juga? Haha

💌⭐

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang