chapter 6

842 86 3
                                    

"jangan menilai dari luar saja"-A
***

Tertipu Penampilan Luar.

"Z-zahra?"

Ya, orang yang memanggil nya tadi adalah Zahra. Gadis itu dengan cepat menarik tangan Alesha keluar dari gang itu, sedangkan Alesha menatap heran dan hanya pasrah saja mengikuti langkah Zahra.

Mereka sampai didepan sebuah Indomaret, Zahra masuk kedalam sedangkan Alesha duduk kursi yang tersedia di sana. Tak selang berapa lama, Zahra keluar dengan sebuah kantong plastik. Lalu duduk disebelah Alesha.

Alesha diam, ia tau kalau gadis ini membeli obat. Zahra meraih lengan Alesha, menaiki lengan baju Alesha, dan mengeluarkan alkohol lalu membersihkan luka Alesha.

"Aws..."

Zahra menatap Alesha geram. "Lo gimana sih, berantem tadi hebat banget, giliran gini doang lo kesakitan. Kayak cewek aja."

Gue kan emang cewek. "hehe abisnya sakit ra." Zahra malah semakin menekan luka Alesha yang membuat Alesha memekik seketika.

"Haha, lo lucu deh lex. Cocok sama banci perempatan jalan," ujarnya.

Alesha menatap Zahra dengan pandangan yang sulit diartikan. "Bisa aja lo, mak," katanya. Zahrah melotot mendengar panggilan dari Alesha. "Sembarangan lo! Gue bukan mak lo ye!" imbuhnya.

Alesha tertawa. "lo cerewet kayak bunda gue ra, sebelas, dua belas."

Zahra yang kesal pun menekan kembali luka Alesha. Alesha meringis sakit. "Gak iklas lo ngobatin gue, mak," Katanya. Zahra hanya fokus dan mengabaikan Alesha yang trus mengomel disana.

"Noh udah selesai, lo nya aja yang lebay," ejeknya. Alesha manyun.

"Makasih deh."

Alesha memandangi Zahra yang sedang memasukkan obat obatan itu. Mereka terdiam beberapa detik, Alesha hanya bingung, apakah Zahra melihat kebrutalan nya?

"Lo gak takut sama gue ra?" Tanyanya. Zahra menoleh heran. "Gue? Kenapa harus takut sama lo?"

"Soal tadi ...."

Zahra terkekeh, "santai aja kali, gue juga pernah diposisi lo. Yang lo lakuin tadi adalah sebagai perlindungan diri lo kan? Jadi gue gak anggap pusing sih,

"Walau gue gak nyangka, ternyata lo  nyeremin juga lex. Gue pikir anak baik-baik, gue tertipu penampilan luar lo," katanya.

Alesha menatap wajah serius Zahra. "lo pernah?" Tanyanya.

"Ya pernah lah. Biasa dunia bisnis." Alesha mengangguk membenarkan bahwa dunia bisnis itu memegang ....

"Bahkan, gue kehilangan orang yang berharga akibat peristiwa itu," sambungan nya.

Alesha terdiam. "Sabar ya." Zahra mengangguk.

"Eh, kok mewek sih lex."

"Mana gue tau."

Setelah mengobrol cukup lama, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pulang. Zahra tak menyangka ternyata pemuda itu orang yang asik dan tidak kaku. Ya, walau tingkah nya kayak jamet. Supir Zahra sudah sampai, dia memasuki mobil dan membuka jendela. Ada Alesha disana.

ALESHAWhere stories live. Discover now