Chapter 8

749 69 1
                                    

Banci Lawan Cewek.

Di depan gerbang sekolah terdapat seorang gadis yang bergumam gumam sendiri. Ia menatap layar ponselnya dengan alis yang ditekuk.

"Sumpah ya! Gue udah nunggu 15 menit disini. Lama banget selesai rapat nya!" Gerutu nya.

Ia melihat sekitar, sudah tidak ada murid-murid yang berlalu lalang. Sepi. Hanya dia sendiri yang menunggu di sini. Sangat menyebalkan.

Ia mengedarkan pandangannya le seluruh arah. Sungguh sangat membosankan menunggu sendiri disini. Dia menunggu kembaran nya yang sedang melaksanakan rapat OSIS.

Ia melihat kearah kanan, terdapat 3 orang pemuda dengan pakaian yang terbilang preman? Berjalan kearah nya. Ia memiliki firasat yang tak baik soal ini. Ia waspada.

"Ehhh, lihat nih, ada neng cantik," ucap salah satu dari mereka. Gadis itu mundur beberapa langkah disaat para preman itu mendekat kearah nya.

"Dari semua yang dia pakai, semua barang branded. Emang ya, orang di sekolah elit emang beda," celetuk salah satu dari mereka memandang tak suka kepada gadis itu.

Lelaki yang memiliki rambut keriting mendekat dan ingin menyentuh legan gadis itu. Tapi gadis itu langsung menepis kasar tangan pemuda tadi.

"Jangan kurang ajar ya!" Bentaknya.

"Ceileh, sok jual mahal lo! Di goyang juga keenakan," kata pemimpin dari ketiga preman itu.

Gadis itu tak terima di rendahkan. Ia mengambil tas nya erat, dan berjalan cepat kearah pemuda tadi, dan memukul kepalanya kuat.

"Aww, sialan! Hajar dia!" Tintah nya.

Gadis itu gelalapan, tapi ia mencoba untuk tenang. Pemuda rambut keriting maju dan hendak menangkap gadis itu, tapi ia bisa menghindar. Dan berlari dari sana. Dan terjadilah aksi kejar-kejaran.

Saat sudah jauh beberapa meter dari gerbang sekolah. Ia terkepung. Bagaimana pun juga ia tetap seorang gadis, jadi langkahnya kalah dengan pemuda-pemuda itu. Ia memeluk erat tasnya di dada, jujur ia takut sekarang.

"Jangan macam-macam lo pada!" Teriaknya.

"Gak macam-macam kok, paling seribu macam."

Sialan! Kalau gini lebih baik gue nunggu di dalam ... Siapapun tolong gue! Batinnya seraya memejamkan mata.

Tuk

"Awss, SIAPA YANG LEMPAR WOI!" teriak pemimpin preman tadi ketika ia mendapatkan lemparan kaleng minuman ke kepalanya.

"Wah, gak nyangka gue bakal lihat orang banci disini," ujar Alesha. Ya, dia yang melemparkan kaleng minuman tadi.

Ia sedang berada di warung mbak Rita yang tak jauh dari sekolah. Dan melihat seorang gadis yang seragam dengan sekolah nya yang sedang di kejar-kejar oleh para preman jamet itu.

Ia menarik gadis itu dari dalam kepungan pemuda-pemuda itu. Gadis tadi masih dalam keadaan linglung dibuatnya. Ia menoleh kearah Alesha.

"Tunggu disini," bisik Alesha. Gadis itu mengangguk.

"Pengecut ya lawan cewek? Sini lawan gue kalau berani," tantang Alesha.

Ahh, sepertinya Alesha melupakan sebuah fakta, kalau ia juga cewek.

Dua preman maju hendak memukul Alesha, tapi dengan gesit Alesha menghindar.

Ia tersenyum remeh kepada kedua preman itu. "Lemah," katanya.

Pemimpin tadi menggeram marah. "SERANG DIA! DIA CUMAN SENDIRI!" perintah nya kepada dua orang itu.

Kedua preman itu trus memukul Alesha, sedangkan Alesha hanya menghindar dengan cepat. Yang membuat mereka kewalahan.

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang