Chapter 10

940 98 11
                                    

"Dosa gue banyak gak ya setelah nipu semua orang?"-Alesha.

***

Ban Motor Kempes.

Agaskar keluar ruang OSIS disaat sudah selesai membahas sesuatu. Ia melihat sekitar, banyak Siswi-siswi yang melihat kearahnya, Agaskar hanya acuh tak acuh.

Tadi teman-teman nya mengajak ia bermain basket, tapi sayang sekali ia sedang ada urusan, biasa si super sibuk. Saat berjalan ia mendengar perbincangan gadis-gadis disana.

"Iya! Ganteng banget mereka tadi, HOT tau!"

"Aaaa, kenapa gue gak ikut coba?! Pengen lihat mereka main basket."

"Udah telat, mereka udah bubar."

Agaskar tau Sekarang, teman-teman nya sudah selesai bermain, jadi ia putar ara. Sebelum nya ia ingin menyusul mereka, tapi ya, tidak jadi.

"Agas!"

Agaskar menoleh ke sumber suara. Ia tersenyum tipis ketika melihat Indri yang memanggil namanya dengan melambaikan tangan.

"Mau kemana gas?" Tanya Indri ketika sampai dihadapan Agaskar. Karna tinggi Agaskar yang melebihi Indri, maka gadis itu terpaksa mendongak.

"Ke kelas, kenapa?"

Indri seketika manyun. "Yahh, padahal gue mau minta tolong, hehe," katanya tak enakan.

"Tolong apa, dri?" Tanyanya.

"Tolong bantuin gue ambil buku di perpustakaan, disuruh pak Noki. soalnya Buku nya banyak, jadinya gue takut gak bisa bawa semua."

Agaskar mengangguk, dan menarik lembut tangan Indri. "Ayo, kebetulan gue lagi gak sibuk."

Indri berbinar senang. "Makasih Agas!"

***

Alesha berjalan di lapangan menuju tempat parkir, ingin mengambil motor karna sudah pulang sekolah. Yakali mau nginap! Disaat sudah sampai parkiran ia melihat ban motornya yang kempes! Kampret emang! Ia menggerutu dalam hati.

"Woi lex! Kenapa tu muka? Ditekuk seribu," Tanya Haruki ketika melihat wajah tuh wajahiya dari Alesha.

"Ban," kata Haruka. Haruki mengerutkan dahinya dan melihat ban sepeda motor temannya itu kempes.

"Wah, ini lo dikerjain atau emang kempes lex?" Tanya Haruki. Alesha menggeleng tidak tau, jika ada anak yang bermain-main dengannya maka akan ia santet dengan datang ke dukun! Pasti!

"Hmm, lo ikut kita aja lex, kebetulan kita naik mobil," ucap Haruki.

Alesha memandang si kembar itu secara bergantian. "Boleh? Gak ngerepotin?"

Haruki merangkul bahu Alesha. "Kayak sama siapa aja lex! Lagian gak ngerepotin sama sekali, iya kan ka?" Tanyanya kepada Haruka.

"Hm."

"Tuh! Ajo buruan naik!" Tariknya. Alesha langsung berhenti seketika karna ia teringat motornya. "Motor gue gimana woi?!" Tanyanya.

"Yaelah, entar gue suruh orang bawa bengkel."

"Oke." Dan akhirnya Alesha naik juga. Dan duduk di samping Haruka. Dengan Haruki yang menyetir dan Haruka dan Alesha di belakang.

"Gue bukan supir woi! Salah satu ada yang didepanlah!" Ujarnya.

Alesha memutar bola matanya malas. "gak papa sekali-kali jadi supir, kapan lagi kan ki?" Godanya.

Haruki menggerutu kesal. "Sialan kalian!"

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang