15. KEMBALI MENGEJAR CINTA

4.5K 117 0
                                        

15. Kembali Mengejar Cinta

...o0o...

Jatuh bangun aku mengejarmu....

Buktinya Clarissa tak kapok setelah diberi harapan palsu oleh Abi. Setelah disakiti berulang kali, kini wanita itu datang ke Apartemen milik Abi Darmawan yang sudah ia ketahui.

Sebelum itu, Clar sempat mengirim pesan pada Abi jika dia akan kesana. Maka dari itu, lelaki berwajah datar kini sudah berada dihadapan Clarissa.

"Hm?" Abi menaikkan sebelah alisnya.

"Buat Abi, Clar sendiri yang masakin. Dimakan ya?" Clarissa menyodorkan sebuah tupper ware kearah Abi.

Pria yang tengah memenuhi pintu Apart itu sedikit menggeser tubuhnya hingga wajah heran muncul pada Clarissa. "Masuk," ujar Abi mempersilahkan.

"Gak diapa-apain kan nih?" tanya Clar tersenyum malu-malu.

Abi mencebik lalu menggeser diri dan meninggalkan Clarissa. "Masuk atau gue usir dari sini." Mendengar ancaman itu, Clarissapun lari ngicir memasuki Apart milik Abi daripada usahanya membuat brownies menjadi sia-sia.

Wajah Clar cengo saat netranya tak sengaja melihat tangan kanan Abi tergelung perban putih. Kok dia baru melihat ya? Padahal sedari tadi perban itu sudah ada disana.

"Tangan lo kenapa, Bi?"

Abi menatap tangannya sembari bingung untuk menjawab apa. "Ini ... ini, em, gara-gara kecakar kucing," sahut Abi gugup mengundang wajah curiga pada Clarissa.

Flashback on

"Bu Clarissa ada diruang kerjanya kan, pak Arya?"

"Iya pak Abi. Bu Clarissa bekerja kok. Tapi katanya lagi gak enak badan. Memangnya kenapa pak Abi?" tanya pak Arya diseberang sana.

"Ini, saya lagi cari bu Clar. Ada kepentingan dan sekarang saya udah ada di lantai tiga. Ruangannya bu Clarissa nomor berapa, pak?" tanya Abi menatap satu persatu pintu yang tertutup.

"14, pak Abi."

Kala itu juga Abi mematikan ponsel tanpa pamit sama sekali. Langkahnya cepat mencari sebuah ruangan dengan angka 14 dipintunya. Tangan Abi bergerak cepat, hendak memutar knop pintu namun sebelum itu telinganya tak sengaja mendengar pembicaraan dua orang didalam ruangan yang katanya ruangan milik Clarissa.

Itu suara lelaki dan perempuan. Tentunya membuat rasa ingin bertemunya Abi dengan Clarissa diurungkan. Pria itu tersenyum lirih lalu memutar badan meninggalkan ruangan Clarissa tanpa mau mendengar lebih jelas apa yang dibicarakan di ruangan itu.

Abi berjalan cepat menuju lift. Tiba-tiba saja sebuah tangan terulur dihadapan tubuhnya saat tangan milik Abi hendak menekan tombol lift.

"Sebelumnya maaf pak. Liftnya masih dalam perbaikan. Bapak boleh lewat tangga darurat disebelah sana," tunjuk pak Satpam kearah selatan.

Pria itu mengangguk. Dia mendengus kesal saat lift dan Clarissa sama-sama menyebalkan.

Abi menuruni anak tangga dengan tak santai. Padahal disana terdapat palang bertuliskan 'hati-hati, lantai licin' namun tak dihiraukan oleh pria galau itu.

Hingga Abi memijakkan kaki ke anak tangga terakhir sebuah kesialan kembali mendarat pada dirinya. Kaki Abi tergelincir, tubuhnya tak seimbang dan bingung untuk mendaratkan tubuh besar itu dimana. Daripada jatuh, Abipun menabrakkan tubuhnya ke pegangan tangga dimana tangan kanannya langsung menghantam besi itu.

Sukses beberapa orang yang melihat Abi meringis bersamaan. Malu 50% dan sakitpun 50%. OB kantor tersebut langsung mengejar Abi menanyakan apa saja yang terjadi.

BRONDONG MANIS UNTUK CLARISSA (END)Where stories live. Discover now