.o0o.
Mumpung masih ada didraft, publish aj deh. Kalau ada typo dikomen aja ya tmen²👉👈
.o0o.
Wina menyambut kedatangan anak dan menatunya dengan senang. Menyelesaikan makan malam penuh canda tawa dan meminta kepada dua manusia itu untuk menginap sementara waktu disana.
Abi menurut tanpa penolakan. Lagipula ia sedang butuh Darmawan malam ini.
Sepulasnya Clar tertidur, Abi menunggu kedatangan ayahnya dari tugas malam dan berakhir mendudukkan diri di Balkon berdua.
"Yah, kalau Abi bikin Clar kecewa sekali lagi, gimana?" tanya Abi dengan tatapan kosong.
Darmawan menyesap kopi hangatnya lalu menatap sang putra disebelah. "Bercanda kan? Buat apa emang? Enam bulan lagi kamu itu udah gendong anak. Gak usah bikin masalah," sahut Darmawan.
Abi menggeleng.
"Abi serius, ayah."
Melihat tatapan Abi, Darmawan mulai serius. Diletakkannya secangkir kopi itu dengan nyaman lalu kembali fokus pada Abi.
"Rena hamil, pa."
Otak Darmawan mendadak ngebleng. Ditumpahkan kopi panas itu pada kakinya sendiri dan terjengkit saat merasakan panasnya cairan tersebut. Ia sedang tidak dalam mimpi, dengan segera Darmawan menampar anaknya sendiri.
Ya, ini pertama kalinya Darmawan melakukan itu.
Wajah Abi tertoleh. Perih, panas, sesak semuanya menjadi satu. Namun Abi tak marah jika ayahnya melakukan hal sedemikian.
"Apa maksud kamu, Abi?" tanya Darmawan masih tak mempercayai apa yang Abi katakan.
Cairan bening lantas menyeluruh dari netra milik Abi. Dirinya mengatakan hal tadi sekali lagi terhadap Darmawan membuat orangtua itu ikut menangis. Mengusap kasar wajahnya yang telah memerah.
"Kenapa bisa kamu lakuin itu, Abi?" tanya Darmawan penuh emosi.
"Gak, ayah. Abi juga gak tau akibat kejadian malam itu Rena hamil. Abi tau karena Rena sekarang dirawat di Rumah sakit tempat ayah kerja."
Darmawan senyap mulai mengingat dimana anaknya dijebak oleh wanita berhati busuk itu. Tidak sepenuhnya salah dipegang oleh Abi.
"Sudah berapa bulan?" tanya Darmawan lagi.
"Lima. Yah, Abi takut," sahut Abi.
"Siapa selain ayah yang udah tau hal ini?"
"Gema. Gema juga bilang ke Abi kalau Rena mengidap penyakit kanker serviks dalam keadaannya yang hamil. Abi harus apa, yah? Abi gak mau Clar dan bunda tau soal ini."
Darmawan menahan lengan putranya. "Gak bisa kaya gini, Abi. Itu egois namanya. Segera mungkin bunda dan istri kamu harus tau soal ini," kata Darmawan penuh penekanan.
"Abi gak siap ngecewain Clar lagi, yah. Apalagi posisinya hamil. Sama kaya Ayrena," jawab Abi.
...

YOU ARE READING
BRONDONG MANIS UNTUK CLARISSA (END)
Teen Fiction"Bocil sialan. Bocil ingusan gak guna. Bocil nyebelin. Bocil cocoknya mati aja deh lo." Abi mengangguk-angguk tak memperdulikan makian dari Clarissa. Pria itu lebih memilih menaiki motornya lalu hendak meninggalkan Clarissa namun sebelum dia pergi a...