50. ABI ITU MASIH BAYI

3.4K 65 0
                                        

50. Abi itu Masih Bayi

...

Abi sigap menarik kerah jas Gema saat lelaki itu baru saja memasuki ruang kerjanya. Sungguh Gema kaget diperlakukan seperti itu.

"Woy santai dong, santai," ujarnya.

"Lo bawain pesanan gue kan?" tanya Abi garang.

"Astaga ...." Gema langsung menepuk jidat kala melupakan pesanan bejibun dari pria itu. Bagaimana bisa dia melupakan permintaan sepupunya.

"Lupa, Abi. Gue habis tugas langsung kesini. Jadi gak ingat sama pesanan lo," cicit Gema.

Abi mengerutkan alisnya kesal. Lelaki itu mendudukkan diri dikursi kerja sembari memikirkan segala cara agar mendapatkan apa yang dia mau.

"Udah beberapa bulan ini gue jarang minum susu gara-gara nikah sama Clar. Masa iya di Kantor juga gak bisa minum susu," ujar Abi menderita.

Gema menggaruk tengkuk yang tak gatal. "Yaudah gimana kalau kita sekarang ke Mall. Gue traktir susu kotak sebox deh. Buat stok di Kantor," rayu gema.

Netra lelaki itu berbinar menatap senang kearah Gema. "Traktir kan?" tanyanya.

Gema mengangguk malas. "Aelah iya. Gue lagi kaya nih. Makanya kalau punya kebiasaan kaya anak kecil gak usah sok jagoan lo. Giliran kaya gini nyusahin orang," geram Gema membawa sepupunya ke sebuah Mall.

"Gem, sebox doang?" tanya Abi melirik Gema.

Pria berprofesi dokter itu menghela napas. "Emangnya mau berapa box Abi Darmawan? Lo dikasi hati minta jantung ya Bi! Ambil dua box. Gak usah lebih," geramnya tak berkesudahan.

"Oke dua box. Coklat sama ... emmm, kok taronya habis sih?" heran lelaki itu.

"Ambil yang lain. Jangan ngajak debat barang yang gak ada stoknya," sahut Gema malas.

...o0o...

Sesuai apa yang dikatakan Albian saudara dari Abi, Clarissa siaga agar malam ini matanya tak terpejam terlebih dahulu sedangkan lelaki itu memilih duduk sembari bersandar dikepala ranjang dengan tangan yang mengotak atik ponsel.

"Mau nunggu apa?" tanya Abi tiba-tiba.

Sebelah alis Clar naik tanda bingung.

"Kenapa belum tidur? Udah jam sepuluh Clar," ujar Abi.

Clarissa menghela napas. "Abi juga kenapa belum tidur? Mau begadang lagi ya?" tanya Clarissa.

Abi menggeleng, meletakkan ponselnya lalu ikut membaringkan tubuh disebelah Clarissa. "Yuk, tidur," ajaknya layaknya akan menidurkan anak kecil.

Clar mengangguk patuh. Dia menarik selimut, tidur membelakangi Abi agar lelaki itu dapat memeluk tubuhnya dari belakang.

Dielusnya rambut Clarissa pelan sembari dikecupnya kepala wanita itu berulang kali. Tak lama dari itu nafas Clar sudah teratur. Sudah tidur, begitu pikir Abi.

Perlahan tubuhnya menjauh tanpa mau membuat keributan takut sang istri terbangun. Abi melangkahkan kaki menuju dapur dan saat itu juga Clarissa duduk dari tidurnya.

Netranya menyipit menatap Abi yang sudah hilang dari pandangan. "Cepat banget hilangnya," ucap Clar pelan.

Sedangkan didapur sana Abi terlihat membuka rak dapur. Dimana banyak stok susu kalengan yang biasanya akan Clarissa seduh dipagi hari untuk teman sarapan.

Abi mengambil yang sudah terbuka, dibuatnya lalu mulai menuangkan pada gelas.

Lengah dari semua itu, Abi tak menyadari jika istrinya sedari tadi berdiri dihadapan meja pantry. Beruntung cahaya temaram, makanya lelaki itu tak dapat melihat keberadaan Clarissa.

BRONDONG MANIS UNTUK CLARISSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang