Chapter 20

1.7K 30 0
                                    

Setidaknya hargai status kita yang sudah menjadi sepasang suami-istri.

~Ellayna Aurora~

Happy Reading!!
.
.
.

"Gara udah tidur ma" Lapor Ayna pada Nhea yang tengah asik menonton televisi diruang bawah.

Nhea tersenyum hangat kepada Ayna. Dirangkul nya Ayna. "Makasih ya udah mau jadi mantu mama"

Ayna bingung harus bereaksi seperti apa. Ia juga mereka tak sebaik itu hingga sampai Nhea merasa bersyukur memiliki nya.

"Pasti Gara banyak ngerepotin Ayna ya? "

"Enggak kok ma. Kan emang udah kewajiban Ayna buat ngurus Gara"

Jika berbicara soal Gara. Gara ini termasuk orang yang peduli. Buktinya iq menyuruh orang tuanya keluar dan membiarkan Ayna diperiksa dengan leluasa. Karna ia tahu pasti Ayna merasa tidak nyaman jika orang tua nya berada di dalam.

Nhea merasa sangat bahagia mendengar nya " Pa, mantu mu ini loh. Udah cantik, baik pula"

"Mama bisa aja deh" Ayna jadi merasa malu, tapi bahagia juga rasanya diterima keluar Gara dengan baik.

"Cocok dong ma, sama Gara yang ganteng nya nurun papa" Sombong Sam. Tapi Nhea akui Sam memang tampan.

Nhea menghela nafasnya berpura-pura jengah. Sedangkan Ayna dibuat tertawa oleh mereka.

"Oh iya Na. Gara kalo sakit pasti manja banget. Terus minta dibuatin sop ayam. Emang banyak maunya, tapi kamu harus sabar ya"

"Selalu ma" Ayna tersenyum manis.

"Mama sama papa mau makan dulu gak? Ayna masakin" Antusias Ayna menawarkan kepada kedua mertuanya.

"Kayaknya mama pulang deh, soalnya papa ada meeting Sam klien"

"Yah, sayang banget deh"

"Lain kali ya, kita makan bareng ya"Mengangguk setujusetuju.

"Yaudah kalo gitu mama pulang dulu"

"Hati-hati pa, ma" Ayna menyalami mertuanya. Setelah itu Ayna mengantarkan mertuanya sampai depan rumah.

Setelah kepergian Nhea dan Sam, rumah yang hanya diisi oleh sepasang suami-istri ini terasa sunyi. "Gue ngapain ya? "

✧✧✧

Tok... Tok... Tok...

"Gara, yuhuu. Sahabat lo yang paling ganteng udah dateng" Seru seseorang dari luar rumah Gara.

"Keturunan Gara lo, jadi narsis gitu" Ledek Nalen.

"Najis" Langit ikut meledek Zio dengan raut wajah jijik nya.

Ayna mengucir rambutnya asal lalu pergi membukakan pintu. Ia tak menyangka ketiga manusia berbeda karakter itu datang.

"Eh istri Gara, Ayna nya mana? " Ceplos Zio dengan wajahnya yang polos. Seperti bayi yang baru lahir.

"Fuck! Otak lo lo buang kemana anjing" Murka Langit sudah diujung tanduk.

"Maksudnya ? " Beo Ayna. Maaf-maaf saja nih, manusia memang tak mengerti bahasa planet. Jadi sulit memahami perkataan Zio.

Sagara AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang