Chapter 51

1.3K 44 2
                                    

Perbaiki apapun yang harus diperbaiki, buang apapun yang harus dibuang, tinggalkan apa yang harus ditinggalkan.

~Sagara Antariksa~

Happy Reading Friends!!



"Gue mau panggil dokter dulu, disuntik lo biar mampus! " Tega Ayna membuat Gara tambah lesu.

"Jangan gitu Na... , jangan panggil dokter. Gue udah mendingan kok. Beliin gue koyo aja ya? Please" Mohon Gara menolai. Mana Ayna menakut-nakutinya tentang jarum suntik segala.

"Gak ah, gue tetep mau panggil dokter" Ayna sengaja menggoda lelaki itu. Sedikit tidak apa-apa kan?

"Lo harus nurut sama suami lo ini Na" Ujar Gara melas.

"Termasuk yang cari cowok lain juga ya? "

Terlihat dari raut wajah Gara, ia sangat-sangat ingin menyangkalnya. Tapi ia juga sudah terlanjur berkata seperti itu. Lelaki itu jadi diambang kebingungan. Dan siapapun tolong Gara sekarang!?

"Oke deh kalo gitu" Lanjut Ayna lalu berdiri dari duduknya.Ia segera masuk kedalam kamar mandi. Ayna sampai baru sempat mandi karena sibuk mengurus Gara.

"Masa dia serius mau cari cowok lain? " Gumam Gara jadi khawatir jika hal itu benar terjadi. Ia terus menatap pintu kamar mandi.

"Bego lo Gar! Kenapa lo ngomong kayak gitu" Umpat Gara menyalahkan dirinya sendiri.

Gara masih terus menatap arah pintu kamar mandi sambil meremas-remas guling yang ada dipelukannya.

"Gimana kalo dia benaran cari cowok lain terus ninggalin gue? "

"Gue gimana anjing! "

"Bangsat banget dah ah! "

Gara jadi uring-uringan tak jelas. Membayangkannya saja membuatnya takut.

"Gue sumpahin gak ada cowok yang mau sama lo selain gue!"

Tak lama setelah ultimatum dari Gara. Ayna keluar dari kamar mandi. Buru-buru Gara menetralkan wajah dan tingkahnya kembali normal.

Ayna berjalan menuju meja riasnya sembari mengeeringkan rambut yang basah menggunakan handuk. Gara saja hanya berani meliriknya sekilas-sekilas. Takut jika kelamaan ia akan kebablasan saking cantiknya Ayna.

"Lo juga mandi deh Gar, bau badan lo! " Ujar Ayna tanpa menatap Gara. Lelaki yang dikatai seperti itu pun langsung mencium aroma tubuhnya. Dan hasilnya tidak sebai itu.

"Mandiin gue lah minimal" Ceplos Gara membuat Ayna kembali tersentak kaget. Tapi ia tak menunjukkan ekspresi nya sama sekali.

"Gue gak suka cowok manja terus bau lagi. Gak banget" Ujar Ayna seperti sebuah monolog.

Mendengar penuturan Ayna, Gara segera beranjak dari kasur. Benar memang yang ia katakan sebelumnya, ia sudah mendingan saat ini.

Saat suara pintu tertutup terdengar, Ayna segera meliriknya. "Bisa gak ya dia? " Gumam Ayna merasa cemas, jika Gara jatuh di dalam kan gak lucu.

"Bisa lah " Ujar Ayna meyakinkan dirinya. Selepas itu ia kembali fokus mengeringkan rambutnya. Kali ini menggunakan hair dryer.

Sagara AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang