Chapter 43

1.4K 37 2
                                    

Covernya doang sangar, ketua geng. Aslinya mah bayi gede yang suka kartun Spongebob.

~Ellayna Aurora~

Happy Reading All...

.
.
.

Sedari tadi Gara terus mondar-mandir tak jelas dikamarnya, sebentar lagi setengah delapan dan Ayna pasti akan pergi dengan Azka si lelaki sialan itu.

"Gue kenapa anjing! " Umpat Gara kesal dengan dirinya sendiri. Ia mengacak rambutnya kasar lalu membuka pintu kamar.

Saat Gara sudah di luar, sialnya Ayna juga pas keluar. Kenapa sudah rapi saja anak itu. Gara jadi semakin kesal.

Tanpa mengatakan apapun Ayna melirik Gara sekilas lalu berlenggang pergi. Apa Ayna sudah tidak menghargai Gara?

"Ayna" Panggil Gara tapi Ayna tidak memerdulikannya.

"Lo gak perlu jemput, gue udah mau berangkat kok" Ayna sibuk bertelponan dengan Azka.

Entah kenapa Gara merasa dicuekin Ayna lebih sakit daripada putus dengan Danisha waktu itu. Ia sudah terbiasa dengan perhatian yang selalu Ayna berikan kepadanya. Jika seperti ini ia jadi merasa ada yang kurang dihidupnya.

Gara mengambil nafas panjang lalu ia hembuskan, selepas itu ia kembali mauk ke kamarnya dan mengambil jaket miliknya. Ia berniat pergi ke markas.

Dijalan Gara terus ngebut-ngebutan tidak jelas. Menyalip motor dan mobil sembarangan hingga suara klakson bersahutan. Seberpengaruh itu Ayna saat ini.

Tak lama akhirnya Gara sampai. Ia melepas helm dengan kasar lalu masuk dengan tergesa langsung saja merebahkan tubuhnya disofa.

Saat ia melihat satu botol penuh alkohol, ia langsung meneguknya hingga setengah tandas. Anggota Drednoks yang melihatnya pun merasa kebingungan.

"Cemburu ya Ayna pergi sama Azka? " Terka Langit yang baru saja selesai memainkan ponselnya.

"Mana ada gue cemburu" Acuh Gara kembali meneguk minuman itu.

Zio yang baru saja minum air dingin dari kulkas langsung tersedak atas pengakuan Gara. "Kalo cemburu mah cemburu aja Gar. Ngapain lo boongin perasaan lo sendiri" Si bijak Zio sudah mengeluarkan kata mutiaranya, itu artinya Zio sedang tidak ada dalam mode tengilnya.

"Anjing lo! Gue bilang gue gak cemburu!" Amuk Gara dengan kepala yang mulai berkunang-kunang.

"Yaudah deh bagus kalo gak cemburu. Kapan-kapan boleh lah gue ajak jalan" Jahil Langit. Sudah pasti jika Langit yang berbicara seperti itu Gara ketar-ketir.

Gara langsung mencengkram kerah jaket Langit. "Jangan macem-macem lo bangsat! "

"Santai brother" Nalen buru-buru mendorong Gara untuk kembali tenang.

"Kira-kira apa yang mereka lakuin sekarang ya?" Ujar Nalen, sepertinya cowok playboy ini ingin mengompori Gara.

"Mungkin makan, terus pegangan tangan, terus... " Zio menatap Langit dan Nalen bergantian yang juga menatapnya.

Sagara AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang