Chapter 37

1.4K 35 0
                                    

Aku tidak ingin terluka terlalu lama, aku juga ingin move on.

~Sagara Antariksa~

Happy Reading All...

.
.
.

"

Gue laper Gar" Adu Ayna pada Gara.

"Makan diluar aja ya" Ujar Gara membuat mata Ayna berbinar.

"Gue tau dimana makanan enak" Semangat Ayna langsung berdiri dari duduknya. Membersihkan debu-debu yang menempel dicelananya.

Gara tak segera berdiri. Apa lelaki itu tidak lapar?

"Ayo Gar" Ayna menarik paksa lelaki itu.Dan Gara tetap menurutinya walaupun dengan lunglai.

"Kita kewarung touchscreen" Ceplos Ayna membuat Gara mengerutkan keningnya. Mana ada warung touchscreen?

"Emang ada ya? "

"Ada, lo kebanyakan makan direstoran makanya gak tau" Ujar Ayna masih menarik Gara hingga sampai ditempat tujuan mereka.

"Nyampe" Girang Ayna lalu masuk kedalam warung.

Dan disinilah rasa jijik Gara kembali. Ia melihat-lihat sekitar, mana ada alat elektronik berbentuk touchscreen itu? Sepertinya semua hanyalah alat-alat sederhana.

"Ini warteg Na, lo bilang touchscreen? " Tanya Gara pada Ayna yang sudah lebih dulu duduk dibangku panjang depan kaca besar. Memang banyak makanan sih pikir Gara.

"Iya touchscreen, biar gue contohin" Semangat Ayna menunjukkanpada bayi besarnya yang butuh pelajaran.

"Buk" Panggil Ayna pada salah satu pegawai. Otomatis pegawai itu mengambil sendok juga piring.

Selepas itu Ayna memilih makanan yang hendak ia makan dengan menyentuh kaca.

Tak lama makanannya penuh dengan lauk pauk yang sudah jadi.

"Buruan lo coba"

Gara penasaran, ia ingin mencobanya. Tapi ia melakukan seperti benar-benar touchscreen untuknya.

Ayna terkirim geli melihatnya, betapa polosnya lelaki itu Ayna bodohi. Tapi wajarlah, ia kan pengagum restoran.

Saat tersadar Ayna menertawai tingkahnya, Gara melakukannya dengan biasa saja.

"Udah? " Tanya pegawai itu pada Gara.

"Udah" Jawab Gara sembari mengangguk.

Sudah mendapatkan makanannya, Gara duduk disebelah Ayna. Ia lihat Ayna makan dengan nyaman. Harusnya ia? Iya harus!

Saat sedang enak-enaknya makan ,tiba-tiba...

Brukk

"Shit" Maki Gara sembari berjongkok.

"Lo kenapa? " Bingung Ayna heran, untuk apa lelaki itu bersembunyi.

"Ada nyokapnya Danisha" Bisik Gara.

Ayna melihat keluar dari jendela bening warteg yang ia pijaki. Mungkin memang benar itu mamanya Danisha, terbukti dari perawakannya.

Sagara AntariksaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin