Nyonya Selvin melanjutkan dengan tenang.
“Saya memberi tahu mereka bahwa Yang Mulia telah memelihara binatang iblis di tempat perburuan kerajaan dan menyuruh mereka membunuh wanita muda sebagai permainan yang dia nikmati.”
"Permainan……? Tapi saya pikir dia membunuh mereka untuk menghindari meninggalkan bukti.”
Bukan itu yang saya harapkan.
“Apa yang Anda katakan itu benar, Nona. Namun, saya menyatakan ini karena saya yakin mengatakan yang sebenarnya kepada mereka akan merusak reputasi Anda.”
Dengan mengangkat bahu ringan, kata Madam Selvin.
“Pertama dan terpenting, niat saya adalah untuk menuduh Yang Mulia atas apa yang dia lakukan, jadi tidak perlu menyebut Anda.”
“Itu memang benar.”
Jika dia mengatakan yang sebenarnya, semua orang akan tahu tentang kesepakatanku dengan putra mahkota.
"Itu sebabnya kamu datang untuk memberitahuku itu."
"Itu benar. Untuk jaga-jaga, alasan mengapa Putra Mahkota berusaha membunuhmu tidak akan mendapat banyak perhatian. Itu tidak masalah karena saya sudah membuat tuduhan.
Nyonya Selvin menarik napas dalam-dalam dan melanjutkan.
“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena barang atau jumlah yang saya berikan kepada Anda juga akan dikenal sebagai kebaikan murni yang saya berikan sebagai wali.”
“Terima kasih banyak atas perhatian Anda.”
Madam Selvin menertawakan ucapan saya, mengatakan, 'itu bukan apa-apa '.
“Kalau begitu aku sudah selesai dengan apa yang harus kukatakan, jadi aku akan bangun sekarang.”
“Tunggu sebentar, Nyonya Selvin.”
Saya bertanya kepada Nyonya Selvin, yang hendak bangkit dari tempat duduknya dengan Alkitab di tangannya.
"Bolehkah saya menanyakan rencana masa depan Anda?"
"Di masa depan……"
“Setelah hukuman Putra Mahkota ditentukan.”
Bukan karena Nyonya Selvin melakukan sesuatu yang baik.
Terlepas dari kenyataan bahwa itu adalah perintah dari Putra Mahkota, dia tetaplah seorang kaki tangan.
Tapi aku tidak bisa tidak khawatir.
Karena dia telah menuduh Putra Mahkota.
"Daripada mengarahkan tuanku ke arah yang benar, aku mengikuti perintah yang salah, jadi aku berniat mengikuti hasil percobaan."
“……”
"Jika saya harus membayar dosa-dosa saya, saya akan membayar sesuai, dan bahkan jika saya dibebaskan tanpa dihukum, saya akan mengembalikan semua harta saya ke kuil dan menebus dosa-dosa saya selama sisa hidup saya."
"Kuil?"
"Itu benar. Saya sudah meminta pengampunan dari kuil, jadi keputusan saya tidak akan berubah.”
Selvin merapikan Alkitab di tangannya saat dia berbicara.
Itu sebabnya dia membawa Alkitab bersamanya sepanjang waktu.
"Bahkan jika mereka tidak senang dengan penebusan saya, saya akan tetap melakukannya."
Saya tidak bisa berkata apa-apa. Tidak, lebih dari itu aku tidak bisa berbicara dengan bebas.
