6. cemburu?

2.9K 354 20
                                    

Mashiho tau ini bukan sepenuhnya salah Jeongwoo, tidak seharusnya Mashiho menaruh kepercayaan penuh pada teman semasa kecil adiknya itu karena bagaimana pun Jeongwoo tetaplah orang lain. Sebenarnya pada saat itu Mashiho sudah mengajak Haruto untuk pulang bersamanya namun Haruto masih terus saja mendiami nya.

Haruto bahkan berkata dengan ketus secara terang-terangan begitu menunjukkan rasa kesalnya pada sang kakak.

Mashiho sudah berinisiatif ingin menemani adiknya menunggu Jeongwoo tapi Haruto malah terus mengusir.

"Makan ya?"

3 hari Haruto dirawat di rumah sakit dan 3 hari juga mereka tak bertegur sapa- bukan, bukan tidak bertegur sapa melainkan Haruto yang tak juga menjawab celotehan tak penting dari kakaknya. Mashiho berusaha untuk membuat adiknya tertawa namun tetap saja wajah Haruto masih tampak datar.

"Kakak ada salah sama kamu?"

Tanya Mashiho dengan lembut, mau senakal, seurakan bahkan sekasar apapun adiknya Mashiho tak akan bisa marah, ia begitu menyayangi Haruto.

"Kamu boleh diemin kakak, tapi kakak mohon jangan siksa diri kamu sendiri dek, dari kemarin kamu susah banget makan, sekarang makan ya? Atau mau kakak panggil Asahi untuk suapin kamu?"

Mashiho menghela nafas sejenak pemuda itu mengusap pelan rambut adiknya yang mulai memanjang

"Kalau kamu mau kakak keluar, kakak akan keluar sekarang tapi kakak mohon kamu makan ya?"

"Maag kamu udah parah dek, nanti kamu tambah sakit.. "

Berulang kali Mashiho mencoba mendekat namun adiknya itu terus menatapnya bengis, Haruto bahkan tak segan-segan untuk berteriak dan meminta Mashiho keluar.

Menyerah, Mashiho menyimpan nampan itu disamping tempat tidur adiknya

"Kalau kakak ada salah sama kamu kakak minta maaf.. "

Tak lupa Mashiho mencium kening adiknya,

Haruto menatap kepergian Mashiho dengan rasa ragu, saat Mashiho ada di ambang pintu Haruto berteriak.

"Kak!"

Teriakan adiknya sukses membuat wajah Mashiho yang semula murung kini tampak tersenyum, Mashiho berbalik dengan senyum manis, pemuda itu tampak kembali mendekati adiknya.

Namun Haruto malah menunduk, pemuda itu terus meremat selimut sampai suara isak tangis terdengar.

"Astaga dek, ada yang sakit?"

Mashiho sungguh panik, ia takut Haruto kembali merasakan nyeri dibagian perut dan dadanya. Namun Haruto malah menggeleng, pemuda itu menarik Mashiho untuk duduk didepannya.

Perlahan Haruto mendongkak, wajah adiknya sudah berlinang oleh air mata.

"Haru minta maaf.. " Hanya itu yang diucapkan oleh Haruto, karena setelahnya Haruto langsung memeluk Mashiho begitu erat.

Mashiho yang kebingungan hanya bisa balas memeluk adiknya, ingin bertanya lebih jauh namun ia tak tega mendengar bagaimana Haruto yang menangis begitu pilu,

Mashiho akan bertanya namun nanti, setelah adiknya tenang.



********

Suasana kelas yang biasanya ramai kini tampak sepi, Haruto dan Jeongwoo bahkan duduk saling berjauhan, teman-teman sekelas mereka tentu saja heran, mereka memang tau bahwa Haruto dan Jeongwoo itu musuhan namun bukan bermusuhan dengan cara perang dingin seperti ini.

Haruto sibuk dengan buku yang ia baca sedangkan Jeongwoo sibuk dengan ponselnya,

Tapi mereka melihat dengan jelas bahwa Jeongwoo sesekali mencuri pandang, tapi Haruto masih juga diam tak mau menanggapi, yang memulai perang ini memang Haruto karena setelah hampir 1 minggu tidak sekolah karena sakit Haruto tiba-tiba saja masuk dan langsung duduk di kursi milik seorang siswa yang duduknya paling depan dekat dengan meja guru, tak seperti biasanya yang duduk paling belakang di pojokan bersama Jeongwoo.

POSSESSIVE BFWhere stories live. Discover now