8. dream

2.5K 358 14
                                    

"Kenapa lo silent ponsel gue?"

"Kenapa lo lakuin itu?"

"Kenapa lo gak kasih tau kalau Minji semalaman spam chat dan nelpon gue berkali-kali?!"

"KENAPA HAH?!"

Semalam Jeongwoo menemani Haruto dirumah pemuda itu, mereka asik menonton film dan Jeongwoo tak menyadari sama sekali kalau Minji menghubunginya berkali-kali bahkan spam chat sampai puluhan dan panggilan tak terjawab pun sama banyaknya.

Dan yang paling Jeongwoo heran ponselnya tiba-tiba di silent, pantas saja dari semalam Jeongwoo tak mendengar satupun notifikasi pesan dari ponselnya. Haruto beralaskan bahwa ia tak ingin ada yang mengganggu mereka.

Haruto yang dibentak tentu saja terkejut, mereka memang sering menggunakan nada bicara tinggi tapi Haruto tak suka jika nada bicara Jeongwoo sudah seperti ini, Haruto tak suka dibentak dan dimarahi, orangtuanya saja tidak ada yang pernah melakukan ini lantas Jeongwoo punya hak apa untuk membentak nya?

"Lo egois!"

"Kalau lo keluar dari rumah gue, jangan pernah berharap lo bisa masuk lagi, hubungan persahabatan kita selesai sampai disini"

Jeongwoo terdiam diambang pintu, pemuda itu meremat ponselnya dengan penuh emosi.

"Lo lebih milih cewek asing itu daripada gue?"

"Silahkan, silahkan lo pergi tapi jangan pernah berharap gue mau kenal lagi sama lo!"

"ARGHHHH BANGSAT!"

PRAK!

Jeongwoo kembali masuk kedalam rumah, pemuda itu bahkan  dengan sangat mudah menghancurkan ponselnya, Haruto yang melihat itu tentu saja menyeringai puas.

Tidak ada siapapun yang bisa menggantikan posisinya, Haruto egois, ia ingin memiliki Jeongwoo sepenuhnya.

Meskipun mereka hanya sebatas sahabat tapi Haruto tidak suka jika ada seseorang yang menggeser posisinya.

"Lo kenapa seegois ini Ru?!"

Haruto tahu bahwa emosi Jeongwoo belum juga reda, terlihat dari kedua tangan Jeongwoo yang masih terkepal dan mata yang tak berhenti menatap Haruto tajam.

"LO GAK BISA EGOIS! GUE UDAH DEKET SAMA MINJI AKHIR-AKHIR INI DAN LO DENGAN SEENAKNYA NGELAKUIN HAL ITU! LO BAJINGAN!"

Jeongwoo bahkan terlihat sangat emosi, pemuda itu mendorong tubuh Haruto yang masih terdiam di posisinya sejak tadi, sampai tubuh Haruto yang terkejut kini terjatuh, pemuda itu bahkan terlihat syok dengan apa yang dilakukan oleh Jeongwoo.

Tak sampai disitu Jeongwoo mencengkram kerah piyama sahabatnya, membuat Haruto tercekik.

"Mau lo apa sialan?!"

Baru kali ini Haruto melihat Jeongwoo begitu marah, ia tak pernah melihat sebelumnya. Haruto ketakutan pemuda itu berusaha menahan tangan Jeongwoo yang terus mempererat cekikan pada lehernya.

"J-jeo.. "

Krek!

"ARGHHHH!"

Haruto sekuat mungkin berlari ketika berhasil kabur dari cekikan Sahabatnya, pemuda itu berlari kearah kamar dan mengunci pintu dari dalam.

Ini bukan Jeongwoo yang ia kenal, Haruto ketakutan, tubuh pemuda itu bergetar hebat.

BRAK!

BRAK!

"BUKA HARUTO!"

"KELUAR LO SIALAN!"

BRAK!

POSSESSIVE BFWhere stories live. Discover now