Viginti • Venenum

311 72 25
                                        

"Aku dengar semuanya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Aku dengar semuanya..." lirihku mendudukkan diri di ranjang berukuran King size milik Chris.

"Maafkan kami Kirei..."

"Kukira aku sudah terbiasa dengan rasa kecewa yang sudah jadi kawanku sejak aku kemari. Ternyata aku tetap terkejut mendengarnya."

Chris tertegun sejenak sebelum ia menimpali lagi. "Dulu Ayah tak begini."

"Apa yang terjadi?"

"10 tahun lalu peramal dari berbagai negeri mengatakan kerajaan kami akan hancur oleh Putri Athena jika bersatu dengan belahan jiwanya. Kami tak percaya itu, karena kerajaan Gemma dan Athena adalah kerabat, sampai tanda-tanda yang dikatakan perlahan terjadi, Ayahku semakin takut ramalan itu benar."

"Lalu...apa yang ia lakukan terhadapmu?"

"Sejak saat itu kerajaan kami berambisi menjodohkanmu denganku bermaksud untuk siapa tahu aku adalah soulmate-mu.  Dan jika bukan, agar kau tak bertemu belahan jiwamu yang asli, dan agar kau tetap berada dibawah naungan kerajaan Gemma."

Mendengar itu aku hanya tertawa miris "dan kalian lakukan berbagai cara untuk menundukkanku, bahkan jika cara itu akan menghancurkanku."

"Maaf..."

"Tak ada gunanya Chris, aku yang hanya manusia biasa ini sekarang mana mampu melawanmu."

"Kirei...maafkan aku."

"sudahlah, lagipula sejak awal aku tak pernah bertekad menjadi penguasa, aku hanya ingin lulus dari akademi ini karena wasiat orang tuaku, aku juga hanya ingin bertemu kembali dengan mereka jika mungkin."

Chris genggam tanganku berusaha meyakinkan
"Aku berjanji! Aku pasti akan membantumu sebisaku, aku juga berjanji akan mengembalikan semua yang merupakan milikmu sejak awal, kekuatan dan kristalmu."

"Entahlah...rasanya aku tak lagi berambisi untuk semua itu, aku bersyukur sekarang aku hanya manusia biasa, dan seharusnya memang begini sejak dulu, seharusnya dewi Athena memang tidak pernah memilihku. Aku hanya ingin hidup normal."

"Kau tak senang berada di sini?"

"Aku tak punya alasan untuk itu." Chris diam tertegun setelahnya.
"Tapi aku harus bertahan, Chris. setidaknya aku harus bertemu dengan kedua orang tuaku, biarlah kalian renggut kuasaku setelahnya, karena aku akan kembali ke Bumi dan hidup selayaknya manusia biasa, seolah ini semua tak pernah terjadi."

"Kirei yang kukenal tidak menyerah semudah ini."

"Kirei yang kau kenal sudah tersegel dalam bola kristal agung. Kini aku hanyalah manusia biasa yang terjebak di negeri para dewa ini, Chris. Aku akan sangat bersyukur jika kelak aku bertemu Ayah dan Ibu dalam keadaan masih bernyawa."

"Maafkan aku...ini semua salahku."

"Kau juga tak punya pilihan. Maafmu tidak akan merubah apapun."

"Apa yang harus kulakukan untuk menebus semua ini?"

God's Diary • We're Levanters #1Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora