Prolog

93 5 0
                                    

Semua ini berawal dari ketidak sengajaan Binara, saat itu kantin tengah ramai dan banyak murid yang berlalu lalang untuk segera mendapatkan makan siang. Begitu pula dengan Binara dan sahabat karibnya Dita.

Namun saat akan berjalan mencari meja bahunya tak sengaja ditabrak oleh seorang siswi yang mengakibatkan nampan makanan yang ia bawa hampir terjatuh. Namun sepertinya siswi tersebut tak ingin berdamai dengan cepat, jadi didorongnya bahu Binara hingga ia sedikit oleng kembali.

"Kalau jalan itu lihat-lihat babi."

Setelah kata tersebut terucap kedua bahu Binara di dorong dengan sekuat tenaga hingga terjengkang kebelakang, Binara terjatuh tentu saja begitu pula dengan nampan makanan yang ia bawa. Namun justru bukan itu yang menjadi pusat perhatian, tetapi seorang gadis yang berada dibelakangnya, gadis itu nampak kesakitan memegangi tangan kirinya yang sepertinya keseleo.

Dita dengan segera mencoba untuk membantu Binara, namun Binara justru  segera menghampiri gadis yang tak sengaja terdorong oleh tubuhnya tadi. Baru saja ia hendak menolong tubuhnya kembali terdorong oleh teman sang gadis. Binara sungguh merasa bersalah, tentu ia dapat merasakan sakit pada tangan gadis tersebut karena terlihat sedikit membiru.

Baru saja ia hendak mengucapkan kata maaf, tubuh gadis tersebut sudah lebih dulu digendong oleh seorang siswa yang nampak begitu panik. Binara pun hanya mampu untuk menatap dari jauh melihat bagaimana kerumunan itu mulai berjalan menjauh.

Matanya mendongak menatap sepasang sepatu yang berdiri di depannya.

Belum sempat ia berbicara, bahunya ditendang hingga sikunya berdentum dengan kerasnya lantai. Matanya berpencar melihat Dita yang hanya mampu menatapnya di kerumunan siswa-siswi.

Begitu melihat sepasang sepatu itu berjalan kearahnya ia segera berucap.

"Bukan saya kak, tadi saya juga didorong." Ungkapnya.

"Siapa yang dorong."

Sontak Binara segera menolehkan kepalanya kebelakang dan menatap manik mata gadis yang mendorongnya tadi.

"Kakak itu yang dorong." Tunjuk Binara kemudian.

Setelahnya bunyi tamparan menggema, Binara bahkan sampai menutup mulutnya karena terkejut.

"Gue nggak tau disini yang salah sebenarnya siapa, tapi kayaknya Alan gak bakalan lepasin lo."

Setelahnya gadis itu berjalan menjauh dari gadis yang mendorong Binara tadi dan berhenti di samping tubuh Binara tanpa menatap kearah Binara yang masih duduk diatas lantai.

"Berdoa aja semoga lo juga nggak kena imbasnya."

****

Tepat setelah kejadian tersebut, siswi yang mendorong Binara menjadi bahan bullying. Dan fakta yang baru Binara ketahui yaitu ternyata gadis yang mendorongnya adalah kakak tingkatnya. Banyak yang membicarakan gadis itu, Binara mulai ketakutan ia terkadang juga merasa mulai terkena imbasnya juga.

Pernah saat pelajaran olah raga tiba-tiba seragamnya menghilang dari lokernya dan juga sekarang sahabat karibnya Dita juga mulai menjauhinya.

Binara ketakutan untuk sekolah, apalagi statusnya adalah seorang murid biasa.

Dan baru beberapa hari lalu ia mendapatkan beasiswa siswa miskin agar ia tak perlu membayar uang sekolah. Dan kini justru sebagai murid tahun ajaran baru ia malah membuat masalah disekolah yang baru beberapa bulan lalu ia pijak.

Kini Binara tau siapa yang tak sengaja ia senggol saat itu, dia adalah kakak tingkatnya, siswi populer karena kecantikan dan prestasinya. Parasnya yang cantik menjadikan ia primadona dan prestasi yang ia raih yaitu sebagai ketua tim cheerleaders  yang sudah membanggakan dan mengharumkan nama sekolah berkat mendapatkan juara satu dalam kontes Cheerleading yang mana sangat membuatnya begitu populer di dalam maupun luar sekolah.

Dia adalah Aletha Putri Mahendra, tak hanya populee namun ia juga terlahir dengan sendok emas di mulutnya ditambah sang kekasih Rendra Naland Adhitama atau kerap dipanggil Alan yang merupakan anak donatur terbesar di sekolah.

Dan jangan lupakan tentang  geng mereka yang semua di isi oleh anak-anak orang terpandang, tentu saja Binara sangat merasa kecil.

Aletha dan Alan, si Primadona sekolah dan Pangeran sekolah, mereka adalah pemeran utama, mereka adalah bintang sekolah. Dan Binara yang seorang upik abu kini dengan tak sengaja sudah menyenggol sang primadona yang mana membuat sang pangeran murka begitu pula dengan pengikutnya.

*****

Ps;
Terlahir dengan sendok emas di mulutnya 》 terlahir sebagai anak orang kaya.

Jangan lupa vote ya... agar aku selalu semangat, dan tunggu kelanjutan kisah Binara.

Psycho-sideWhere stories live. Discover now