3. makan itu!

248 41 4
                                    

Masih hari ini

Mereka berdua masuk ke dalam rumah. Sunghoon memandang liar ruangan ini cukup berantakan dan antik.

"Kau lapar?" Tawar Sunoo berjalan mendekati meja dan melempar makanan yang tidak layak di makan pada Sunghoon.

"Darimana kau mendapatkan makanan ini?" Tanya Sunghoon menatap jijik roti bulat yang hampir dipenuhi oleh jamur.

"Tempat sampah" jawab Sunoo enteng.

Refleks Sunghoon membuang roti itu ke bawah dan langsung dihadiahu tatapan horor dari anak kecil di sampingnya.

"Mengapa kau membuangnya?!"

"Padahal aku bersusah payah mencarinya!" Teriak Sunoo marah.

"Makanan itu tidak pantas untuk di makan." Ucap Sunghoon tegas.

Sunoo menggeram, dia naik ke atas sofa melipat kedua tangan tak suka. Tak lupa mengalihkan pandang kala Sunghoon menatapnya.

Sunghoon merasa bersalah. "S-Sunoo maafkan aku."

"Kau! Kau orang kaya! Oleh sebab itu kau membuangnya!"

"Benar kata ibu, orang seperti kami memang tidak layak hidup." Ucap Sunoo melemah. Dia memberengut sedih.

"Sunoo maafkan aku" sesal Sunghoon. Dia bersalah tak seharusnya ia mengatakan hal yang membuat Sunoo merasa sedih.

"Sunoo aku mohon, maafkan aku" Sunghoon mendongak menatap Sunoo yang masih enggan balas menatapnya.

Anak itu justru menutup kedua telinga dan mulai melompat-lompat di atas sofa. "Aku tidak mendengarmu!"

"Suno-"

"Aku tidak mendengarmu! Aku tidak mendengarmu!" Teriak Sunoo tak peduli dengan Sunghoon yang mulai merayu-rayu supaya ia memaafkan Sunghoon.

Sunghoon menghela napas. Ia memilih mengalah.

"Baik! jika itu keinginanmu aku akan memakannya!" Tantang Sunghoon.

Sunghoon mengambil roti yang ia buang tadi. Sunoo berhenti melompat pandangannya tertuju pada Sunghoon.

Sunghoon menelan ludah susah payah menatap makanan berjamur di tangan kanannya. Ia hanya perlu memakan roti itu lalu menelannya. Paling efeknya hanya akan membuat Sunghoon dirawat seminggu full dirumah sakit.

Mata Sunoo berbinar saat Sunghoon mulai mengarahkan roti tersebut pada mulutnya.

Satu gigitan telah lenyap mengundang sebuah senyuman manis yang berasal dari Sunoo. Sunghoon mengunyah roti itu perlahan dan yang terakhir tinggal menelannya. Membuat Senyuman Sunoo mengembang sempurna.

"Aku memakannya." Ucap Sunghoon tersenyum melas.

Sunoo turun dari sofa dan langsung memeluk Sunghoon. Dan setelahnya tubuh Sunghoon ambruk ke lantai.

***

"Sunghoon!" Pekikan nyaring memenuhi ruang rawat Sunghoon.

Sunoo melompat-lompat kegirangan saat matanya menangkap pergerakan kecil dari jemari Sunghoon.

Sunghoon mengambil kesadarannya meringis sakit merasakan gendang telinganya berdengung mendengar kebisingan yang berasal dari mulut cempreng anak di sebelahnya.

"Sunghoon! Sunghoon!" Sunoo tak henti-hentinya menyerukan nama Sunghoon.

Dia berhenti melompat merasakan penat pada sendi lututnya sebab terlalu banyak melompat.

"Kau siapa?" Sunghoon perlahan mendudukkan diri. Menatap bocah laki-laki yang berdiri di sampingnya.

"Sunoo!" Jawabnya sambil tersenyum manis.

Luvin U (Sunsun) || REVISI 2024Where stories live. Discover now