15. Lima Belas

20 7 9
                                    

Happy reading

___________________________________________

Hari ini Axel menjemput Mira cukup pagi.

Mira sendiri dibuat heran dengan Axel, pasalnya hari ini Axel terlihat berbeda, tidak seperti biasanya.

Walaupun wajah Axel selalu datar tanpa ekspresi bahkan seperti tembok, tetapi hari ini Axel terlihat lebih berbeda dari biasanya, wajah Axel terlihat pucat.

" Lo gak papa?". Tanya Mira pada Axel, dengan raut wajah yang gelisah.

" Gak". Jawab Axel singkat.

" Serius?, wajah lo pucet". Ujar Mira.

" Gak papa, cepet naik". Jawab Axel lagi.

" Gak lo turun dulu". Bantah Mira.

Axel menurut ia turun dari atas motornya.

Setelah Axel turun dari motornya, Mira naik keatas motor Axel, dan menggunakan helm fullface milik Axel.

" Naik ". Ujar Mira menyuruh Axel naik.

" Gak!, lo turun dulu, gue yang nyetir". Balas Axel menolak.

" Gue yang nyetir, lo lagi sakit, jangan aneh-aneh". Bantah Mira.

" Tapi...". Belum sempat Axel membalas, Mira sudah lebih dulu memotong pembicaraan Axel.

" Naik Xel, kalok gak naik gue tinggal". Ancam Mira pada Axel.

Dengan berat hati akhirnya Axel naik ke atas motornya.

Mira menyalakan mesin motor Axel, lalu mulai menjalankan motor Axel dijalanan itu.

******

Mira menghentikan motor Axel di pinggir jalan, tempat itu cukup sepi bahkan di sekitar jalan itu tak ada pemukiman sama sekali.

" Turun". Ucap Mira menyuruh Axel untuk turun.

Axel turun dari atas motornya.

" Ngapain malah kesini?, entar telat kita bisa di hukum". Ujar Axel.

" Ngapain sekolah, bolos aja gampang kan". Jawab Mira enteng.

" Lo mau bolos? ". Tanya Axel tak percaya menatap Mira.

" Iya, lo juga lagi sakit, jadi gak papa dong, bolos sekali-kali". Balas Mira dengan datar.

" Lo tukang bolos? ". Tanya Axel lagi pada Mira tak percaya.

" Gak, Kadang-kadang doang"

" Udah mending ayo masuk, tapi tunggu dulu, lo kuat jalan gak? ". Tanya Mira, menatap Axel.

" Masuk kemana? ". Tanya Axel balik pada Mira.

Tangan Mira menunjuk kearah hutan yang ada di pinggir jalan tempat mereka berhenti sekarang.

" Ngapain kesana?, ntar ilang"

" Gak akan ilang, udah ayo masuk". Ajak Mira, menarik tangan Axel, lalu Mira mengalungkan tangan Axel di lehernya.

" Biar gak jatoh". Ujar Mira menatap Axel dengan lekat.

MIRAXEL Where stories live. Discover now