Reputation

54 7 6
                                    

Rowenna meletakkan tas dengan pelan keatas meja rias, ketika pintu kamarnya dibuka mendadak dan Jenna masuk ke dalam.

"Kau darimana saja?"

"Aku dari toko," Jawab Rowenna mengikat rambutnya menjadi kuncir.

"Benarkah?" Jenna menaikan sebelah alisnya.

"Tentu saja," Rowenna memutar matanya.

"Kata Bae, Letnan Sommers berkunjung? Mengajakmu makan malam?" Selidik Jenna lagi.

"Memang, lalu dia mengantarku ke toko. Kau tahu ada pesanan dari sang putri," Elak Rowenna memunggungi sepupunya itu. Wajahnya merona panas dengan segala bayangan erotis yang dilakukan Pria itu setelah makan malam.

"Lalu kau tidur dimana?"

"Di toko. Kau tahu lantai dua yang biasa di jadikan gudang? Aku berencana untuk merombaknya menjadi tempat tidur. Leherku sakit karena salah tidur." Dan karena menjerit sepanjang malam.

"Tapi kau tidak lupa dengan hari ini, bukan?"

"Tidak, kau kira kenapa aku pulang? Aku mau mandi dan berganti pakaian." Rowenna meraih pakaian dari dalam lemari.

"Setelah mandi pergilah keluar, ada yang ingin kuperkenalkan padamu."

"Siapa?"

"Rahasia, cepatlah mandi." Jenna mengedipkan sebelah matanya dan keluar dari kamar.


Rowenna memoles lipstick nude dan mengikat rambutnya menjadi kuncir. Melihat tampilannya di cermin. Kemeja putih dan rok midi bunga menjadi pilihannya. Kemeja itu tidak memperlihatkan belahan dadanya dan Rowenna bersyukur akan hal itu. Ia meraih tas dan bergegas keluar kamar.

"Seperti kataku, aku sudah mencarikan seseorang untuk menjagamu dari kekacauan," Kata Jenna membimbing Rowenna menuju ruang tamu. "Josh memperkenalkannya padaku. Katanya temannya perlu biaya tambahan untuk kuliah dan sebagainya. Dan kupikir dia co... cok." Jenna mendadak berhenti yang membuat Rowenna menabraknya.

"Kenapa kau berhenti?" Rowenna memberengut. Berjalan ke depan dan terkesima. Anaknya – Leia setengah menelungkup di lantai dengan pensil warna di tangan tengah mewarnai, dan ada seorang wanita yang meniru posisi anaknya. Tengah menggambar.

Wanita itu mendongak, wajahnya merona malu sembari bangkit berdiri. "Maafkan aku. Anakmu sangat manis dan minta digambarkan kucing."

"Ti-tidak apa-apa. Aku Cuma terkejut," Jawab Rowenna masih terkesima.

"Rowe..." Jenna berdehem, "Ini Skylar Platten. Dia yang akan membantumu selama acara."

Platten mengulurkan tangan yang kukunya dicat biru kuning, serasi dengan warna rambutnya. Mengingatkan akan warna rambut jagung. Matanya yang biru terang dan senyumnya sangat cerah. Skylar Platten merupakan wanita yang penuh semangat dan dinamis.

"Senang bertemu denganmu, Platten." Kata Rowenna sopan.

"Skye, Please." Jawabnya riang. Lalu kembali menekuri pekerjaannya, menggambar.

"Kau yakin?" Bisik Rowenna pelan.

"Dia atau tidak sama sekali," Bisik Jenna.

Rowenna meringis, lalu menatap Skye yang akrab dengan anaknya. Semoga aku tidak menjadi babysitter untuk 2 orang anak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Only You're MineWhere stories live. Discover now