Nightmare

319 24 3
                                    

Suara TV menggema menyiarkan fortune the wheel dimana Leia tengah asyik menebak angka selanjutnya. Rowenna baru saja selesai menggantung panci memasak, dan masuk ke dalam Ruang TV, melihat jam menunjukkan pukul 9 malam.

"ayo Leia saatnya tidur," Rowenna menghampiri anaknya.

"sebentar lagi Mom. Pria itu akan memutar roda apakah mendapat 100 juta atau tidak."

"baiklah, sebentar lagi, ok?"

Leia mengangguk, duduk di pangkuan mamanya ketika terdengar pintu depan di buka dan di banting. Leia langsung menyusut, bersembunyi di ketiak mamanya.

"dimana semua orang!" teriak pria itu, masuk ke ruang TV. "ah... ini dia, dua gadis kesukaanku" ucap Sebastian dengan wajah memerah dan jalan sempoyongan. Aroma bir murah tercium dari tubuh Sebastian kala mendekat.

"kau mabuk lagi, Seb?" Rowenna menarik Leia untuk bersembunyi di belakang punggungnya.

"aku tidak mabuk, tidak... tidak... mana gadis ku satunya, kenapa bersembunyi?" ucap Sebastian cegukan.

"dia mau tidur" ucap Rowenna semakin menyembunyikan anaknya ke belakang punggung. "tidak mau bertemu Ayah?" Sebastian menatap rambut anaknya, berusaha menggapai Leia namun di tepis Rowenna.

"jangan dekati dia Seb."

"kenapa? Aku Ayahnya!" Sebastian menghentakkan tangan ke meja, membuat Leia berjengit.

"dia mau tidur" jawab Rowenna menjaga suaranya datar. Sebastian mengalihkan tatapannya pada Rowenna. "apa aku tidak boleh memberikan ciuman selamat tidur pada anakku?"

"kau mabuk" jelas Rowenna. "lalu? LALU?! AKU AYAHNYA!" Sebastian menarik lengan Rowenna dan menjauhkannya, membuat Leia menangis semakin kencang.

"jangan ganggu dia, Seb!" Rowenna naik ke punggung Sebastian. "Leia masuk kekamarmu! Segera!" perintah Rowenna. Sambil menangis Leia mengangguk dan berlari keatas.

"KAU MAU KEMANA LEIA! LEPASKAN AKU JALANG!" seru Sebastian melempar Rowenna lepas dari punggungnya. Rowenna mendarat di lantai dengan benturan keras yang menggetarkan tulang-tulangnya. Pandangannya terasa kabur namun ia memaksakan diri untuk bangun dan melihat Sebastian berjalan naik ke atas.

"jangan kejar dia Seb, jangan! Leia kunci pintu... LEIA... LEIA.."

.......

"LEIA... LEIA.... LEIA..." Rowenna berteriak dengan mata membelalak lebar dan tangan menggapai ke udara. Bae langsung bangkit dari kursi nya dan bergegas mendatangi tempat tidur, menenangkan.

"Rowenna... kau tidak apa-apa?"

Rowenna menatap mata mamanya nanar, "mana Leia? Mana?"

"MAMA..." Leia masuk ke dalam kamar dan langsung menghambur ke ranjang.

"Leia... kau tidak apa-apa? apa kau terluka Nak?" tanya Rowenna menyentuh wajah anaknya penuh kasih. "aku tidak apa-apa, Mom" sahut Leia menangis, merangkak naik keatas tempat tidur.

"Ya Tuhan... Syukur kau sadar Nak, aku sangat khawatir" bisik Bae penuh syukur. "aku akan memanggil dokter" kata Amy berjalan keluar.

Dokter masuk bersama perawat dan melakukan pemeriksaan standar. Memperbolehkan Rowenna pulang di penghujung hari. Bae mengucapkan terimakasih dan berjalan keluar untuk menebus obat ketika bertemu dengan dua orang pria yang keberadaannya sangat sulit untuk diabaikan.

Only You're MineWhere stories live. Discover now