All In

233 19 9
                                    

Hai... maafkan lama tidak muncul, aku sedang berkutat di dunia kerjaku yang ternyata tak hentinya menuntutku untuk disana. merasa iri dengan dunia orange ku. padahal kangen banget nulis, ketemu kalian semua... smg kalian setia menunggu, dan belum bosan dengan cerita ku...

tapi sebelum itu izinkan aku berjualan dulu...

Rasakan kesal, amarah, romantisme, pengorbanan dari cerita Prince Charming dan Penyihir Es.  tenang ada extra part yg membuat kalian semakin mencintai Olie-Helena.

  tenang ada extra part yg membuat kalian semakin mencintai Olie-Helena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Format pemesanan
Nama
Alamat
No hp
Judul buku

Pemesanan bisa langsung menghubungi minbee.
Wa: 081252070525

Atau bisa juga di os atau marketer langganan kalian.

Ato kalian jg bisa lewat shoppe

https://shopee.co.id/cahya46shop/3541669737

Dan jg e-book di google play book

https://play.google.com/store/books/details/Kievlamp_Because_You_re_mine?id=e4D1DwAAQBAJ

Ssshhtt... Lg diskon 🤫🤫🤗🤗

Yuuukk.. miliki buku ku di tempat kalian. Buku nya tebel, menyeluruh, panas, puas dah baca nya 😁🤗

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hank berjalan keluar dari perpustakaan menuju teras untuk merokok. Mulutnya sedikit pahit dan juga kepalanya mulai terasa ringan akibat minuman yang dibagi Arthie, ucapan selamat atas pertunangan Damian Weston. Hank mendorong pintu terbuka dan terkesima mendapati teras sudah ada pemiliknya. "Keberatan berbagi teras?" Tanya Hank hati-hati.

Rowenna bangkit, melicinkan rok nya. "Tidak apa-apa. Dan juga ini rumah kakakmu."

Hank mengangguk, mengeluarkan rokok dari bungkusnya, menyelipkannya di mulut sebelum menyulutnya. Mengisap dan menghembuskan asap putih ke udara. Lalu Ia menatap Rowenna yang seakan terkejut melihat perbuatannya.

"Jangan bilang kau termasuk dalam aktivis anti rokok?"

"Sekarang siapa yang menarik kesimpulan duluan?" Rowenna menaikkan satu alisnya. Hank terkekeh, menghembuskan asap putih lainnya.

"Apa aku boleh bertanya?" Hank maju menjajari Rowenna.

"Kau ingin tahu apa?"

"Apa wanita selalu histeris seperti itu?"

"Histeris?" Rowenna memiringkan rambutnya, menyebabkan untaian rambut jatuh ke bahu.

"Lamaran Weston tadi, kau berteriak sangat histeris."

"Benarkah?" Wajah Rowenna berubah pink di bawah temaram lampu. Ia menutup wajah dengan kedua tangannya. "Aku sangat malu."

"Tenang rahasiamu aman bersamaku, sepertinya Cuma aku saja yang melihat."

Only You're MineWhere stories live. Discover now