8. Scapegoat

6K 969 39
                                    

Halo, untuk edisi lebih rapi, kek gini -->

Halo, untuk edisi lebih rapi, kek gini -->

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kalian bisa baca di karyakarsa ya.

==

Scapegoat

(n) a person who is blamed for the wrongdoings, mistakes, or faults of others, especially for reasons of expediency.

(n) whipping boy, aunt sally.

===


Hari ini sungguh hari yang terburuk untukku. Tidak hanya ketahuan Pak Dirga kalau aku menyebarkan gosip bohong tentang orientasi seksualnya, tapi juga dia terang-terangan bilang bahwa aku Lolita. Gara-gara tinta yang menyasar di pipiku.

Aku tidak punya ide lagi untuk mengelak dari tangkapan bosku. Sebenarnya, ada Kak Tata yang bisa langsung membuatku terbebas dari tuduhan Pak Dirga. Dia tiket ekspres langsung bebas, tetapi resikonya terlalu besar.

Haruskah aku mengaku saja dan memohon padanya agar dia tutup mulut sampai akhir? Tidak …, tidak! Tidak bisa begitu. Kenapa aku harus memohon padanya? Dia juga melakukan kegiatan ilegal itu. Datang menikmati tarian striptis. Ataukah aku harus mengancamnya? Nama baiknya tidak akan selamat kalau ada gosip menyebar bahwa dia mendatangi kelab striptis.

Tidak. Tidak. Tidak.

Dia tidak akan peduli dengan nama baiknya. Baru beberapa jam lalu dia bilang, dia tidak sakit hati dan senang-senang saja karena dilabeli sebagai gay. Ancaman tidak akan berhasil padanya. Lagipula, kalau aku membenarkan tuduhannya, bagaimana selanjutnya aku bisa fokus bekerja. Aku akan selalu menuduhnya tengah membayangkan diriku menari di atas pangkuannya setiap kali bapakku melihat padaku.

Ini gila!

“Kenapa, Mbak Lita?” tanya Pak Yani, sopir yang disediakan perusahaan untuk CFO kami. Pak Yani juga menyopiri Pak Aldy saat dia masih menjabat jadi bosku.

“Kenapa Pak Yani?” aku bertanya balik.

“Kenapa buang napas panjang?”

Kami berdua sedang duduk di dalam mobil yang baru saja dinyalakan. Meninggalkan kantor cabang setelah menyelesaikan jadwal terakhir bapakku hari ini. Dia tengah bicara dengan kepala manajer finansial sekarang. Lima menit lalu Pak Dirga menyuruhku untuk meninggalkan keduanya agar bisa bicara empat mata dengan kepala manajer.

“Seharian ini, kena masalah terus Pak Yani,” terangku.

“Pak Bos rewel?” tebaknya.

BOSS IN MY RED ROOMWhere stories live. Discover now