01. Obsession Girls 🐺

1K 136 37
                                    

Bantu Revisi  

Halah siah boy.

Janganlah kalian para nder tercintah menjadi jujurigan, jangan juga jadi human partai BAKOVO.

Baca Anti KOmen dan VOte☺

Ayo Vote Komen guys!!🔥

Ayo Vote Komen guys!!🔥

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

• • •









Khan dan Camill sudah siap dengan peralatan yang akan di bawa mereka, tidak banyak, karna paman Sam sudah memberitahu mereka bahwa suruhannya sudah menyiapkan apapun yang di perlukan keduanya.

"Kalian benar-benar akan ke dunia manusia?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Louis mendapat anggukan dari Camill.

"Jika ada sesuatu, maka kabari kita" Ujar Mahan sembari menepuk pundak Camill.

Ah... Yang benar saja...

Khan agak muak melihatnya, pria itu bahkan sampai berdengus lirih. Padahal mereka bisa bertemu lagi karna ayahnya mengizinkan mereka sesekali berkunjung ke kediaman Khan dan Camill nanti, tapi perpisahan ini layaknya Khan dan Camill baru saja di usir dari istana.

"Kalian membuang waktu, Camill, Khan, ayo!"

Dan benar saja, Sam sendiri muak melihat drama tersebut, pria tua itu sampai meneriaki Khan dan Camill agar cepat mengikutinya menggunakan kuda yang sudah di sediakan.

Khan melihat Tahel dan Ruslan, keduanya tidak memberikan ekspresi sedih selain datar dan perasaan jengah, mereka ada di depan istana karna di titah oleh ayah dan pamannya, jika tidak... Mana mau mereka.

Tapi sedetik setelah berpapasan dengan Khan, benar saja, keduanya langsung masuk kembali ke dalam istana tanpa berucap sedikitpun.

Khan mengerti, begitupun dengan Camill, mereka berdua hanya menghela nafas berat.

Setelah sesi pamitan kedua makhluk itu akhirnya menaiki kuda yang sudah di sediakan dan mulai menuju hutan dan 'Black Hole' yang akan membawa keduanya masuk ke dunia manusia.

Dan di dunia itu lah... Kisah baru dan lembaran baru akan di mulai.

Flashback off.







Khan menghela nafas untuk kesekian kalinya. Ia kesal, niatnya pergi ke dunia manusia yaitu untuk melupakan Elena, namun nyatanya semua itu tidak terjadi.

Ia tetap terpikirkan tentang Elena dan Alana, bahkan sampai sekarang... Ia masih berharap bahwa keduanya akan melakukan reinkarnasi ke tiga kalinya.

Walaupun itu kemungkinan yang tipis.

Seluruh makhluk hanya akan berreinkarnasi dua kali semasa hidupnya, jikapun sampai tiga kali reinkarnasi, mungkin itu hanya keberuntungan.


Huh~


Sudah berapa kali Khan hari ini menghembuskan nafas beratnya? Hey... Ini sudah malam seharusnya ia beristirahat dengan tenang tanpa gangguan.



Cklek!


"Ka Khan.."

"Apa?"

Pria itu memasuki kamar kakak nya dan membaringkan tubuh jangkung itu di kasur milik sang kakak.

"Ini jadwal kau membeli bahan makanan, bulan kemarin kan aku" Ujarnya sembari menguncang-uncang kakinya.

"Nanti pagi bisa kan?-"

"Ck... Aku ingin makan! Tidak ada apapun di lemari es"

Baiklah.. Khan mengerti dengan pria ini, lapar malam-malam adalah hal yang wajib dilakukan pria yang tengah lesehan itu.

Itu juga alasan bahan makanan cepat habis.

"Baiklah, aku berangkat, jaga rumah Camill" Setelah mengatakan hal tersebut Khan langsung menyerobot sebuah hoodie berwarna putih, handphone dan dompet miliknya.



Brak!



Setelah menutup pintu, Khan segera berjalan menuju minimarket yang tidak jauh dari rumah minimalis nya itu.

"Ah... Perasaan ku tidak enak, aku seperti sedang di ikuti sesuatu" Ujarnya dengan pandangan yang tetap terpacu ke depan.

Jalanan sepi dan gelap gulita ini sudah sering di lewati oleh Khan, namun untuk pertama kalinya ia merasa bahwa ia sedang di ikuti sesuatu di belakangnya, bukan-

Bukan manusia, Khan sendiri tidak tau, aura ini terasa asing bagi Khan, walau umurnya sudah menginjak berabad-abad, ia tetap merasa asing dengan aura ini.

Hah... Namun ia tidak peduli, di depannya sudah ada minimarket yang harus cepat-cepat ia tuju.



Krieet..



"Selamat datang di Alfajuni, silahkan berbelanja barang yang di perlukan"

Suara seseorang adalah respon pertama yang Khan dapatkan dari kasir yang tengah bertugas itu.

Gadis dengan binar mata dan wajah antusiasnya itu memandang kagum Khan yang baru saja datang dengan tatapan datarnya.

Hahhh.. Gadis ini lagi- benak Khan bergumam.

"Waaah! Sudah ku duga! Ka Khan pasti belanja malam ini" Ujar gadis itu antusias tapi hanya di acuhkan oleh pria itu.

Khan sendiri langsung mengambil keranjang belanjaan dan mulai memilih bahan makanan dan sedikit makanan ringan untuknya di rumah nanti.

Gadis di meja kasir itu murung, ia sangat sedih karna Khan hanya mendiamkan dirinya saja.

Huh~

Padahal ia sangat ingin di respon oleh kakak kelasnya yang memiliki paras tampan itu.

"Jinny, di mana sirup dengan merek Chaeco?" Pertanyaan Khan membuat gadis yang di panggil Jinny itu terlonjak antusias dan langsung berlari ke arah rak bagian minuman.

"Ini!" Ucapnya sembari menunjukan botol beling berwarna merah tepat di depan wajah Khan, membuat pria itu sedikit terlonjak.

"Terimakasih"

"Sama-sama!!"

Khan yang mendengar suara kebahagiaan itu hanya menggelengkan kepalanya, mengapa gadis ini begitu terobsesi padanya? Ia tidak pernah merasa dirinya memiliki hal special sampai bisa membuat anak orang terobsesi padanya.

Khan langsung menuju meja kasir dan menaruh belanjaannya di tempat itu.

"Kau cepat sekali belanjanya" Gerutuan Jinny membuat Khan menyerenyit.

Memangnya kenapa jika ia berbelanja dengan cepat?

Bukankah itu lebih baik?

"Ini" Setelah mengambil belanjaannya Khan langsung membayar total yang tertera di layar dan langsung saja pergi meninggalkan minimarket dan si kasir yang terus saja menekuk wajahnya.

"Ka Khan sialan!" Jinny memekik dengan dirinya yang memukul meja kasir dengan kesal.










   The Warewolf Castille  
& Team

Vote + Komennya yeorobun!

Jangan lupa follow ye biar jadi fans geter-geter cabang Lune 😉

The Warewolf Castille | &Team (Hiatus!!)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora