[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!! VOTE + KOMEN JANGAN LUPA]
Masalalu yang membelenggu membuat dirinya hampir gugur menjadi seorang raja karena tidak mengikuti syarat terpenting yang harus ia lakukan.
memiliki 'Mate' atau pendamping, adalah...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
• • •
Kini lapangan sekolah tengah di pakai oleh kelas 12-2, kelasnya Helen. Setelah istirahat tadi pelajaran keempat adalah mata pelajaran olahraga, pembelajaran yang paling di hindari oleh banyak siswa.
Terutama kelas 12-2, karna mata pelajaran itu ada di saat matahari sedang ada di atas kepala, benar-benar menjengkelkan.
"Pak, saya tidak bisa terlalu lama di bawah sinar matahari terik"
"Apa itu sebuah alasan Helen?"
Helen menggeleng tanda bahwa itu bukanlah sebuah alasan, dia sudah berkata jujur. Dan pak Justin; guru mata pelajaran olahraga memberikan tatapan seakan bertanya 'Apa alasan mu Helen?'.
Helen berakhir menunjukan sebotol sunscreen spf 50+++.
"Saya ada alergi sinar matahari pak, kalau terlalu lama di bawah matahari, kulit saya bisa kemerahan, bahkan bisa di bawa ke rumah sakit jika sampai melepuh" Ujar gadis itu yang di angguki sang guru.
Khan memandang Helen heran. Apa Helena...
Ah.. Tidak!
Ia segera menepis pikiran buruk itu, tidak mungkin juga.
Anak-anak kelas 12 sedang di fokuskan dengan kegiatan permainan lempar bola dengan masing-masing tim nya yang sudah di bagi.
Dan sialnya untuk Khan adalah... Helen satu kelompok dengan Heval, pria itu memberikan senyum penuh kemenangan pada Khan.
"Baiklah anak-anak! Dua tim silahkan bersiap! Yang perlu kalian lakukan hanyalah melemparkan bola ini mengenai lawan, jangan terlalu keras seperti seseorang yang memiliki dendam, bola ini lumayan berat dan sangat sakit jika sampai terkena wajah" Mendengar penjelasan itu semua mengangguk.
Tapi saat pak Justin akan meniup peluit sebagai tanda mulainya pertandingan, gerombolan anak kelas lain menghampiri keberadaan pak Justin sembari meneriaki nama pria itu.
"Pak, pak Justin, sebentar pak!" Gadis berkepang itu berlari paling awal dan menghela nafas lelah saat ada di hadapan guru olahraga tersebut.
"Apa Jinny??"
Ya itu Jinny, gadis yang sangat teramat bahkan hingga terobsesi pada sosok Khan. Sedangkan Khan sendiri hanya menatap jengah gadis itu.
Jinny itu gadis yang haus akan perhatian, Khan tau itu.
