Part 02

873 75 4
                                    

Happy reading...

Taeyong memiliki jumlah antis yang sama banyaknya dengan jumlah penggemar yang menggilainya dan sama brutalnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taeyong memiliki jumlah antis yang sama banyaknya dengan jumlah penggemar yang menggilainya dan sama brutalnya. Sudah banyak bangkai tikus yang dia terima, ancaman pembunuhan, dan teror dari para stalker yang mengikutnya tanpa henti selama 24 jam.

Taeyong pernah dilarikan ke rumah sakit karena keracunan makanan yang diberikan oleh seorang antis yang menyamar sebagai kurir pengantar, dilempari telur busuk saat jumpa penggemar, dan salah satu dari mereka bahkan berhasil menyelundupkan kamera perekam.

Video kegiatan pribadinya di ruang ganti tersebar di Youtube dan membuat heboh satu Korea Selatan. Dan, seolah belum cukup, jumlah haters-nya bahkan semakin bertambah jika penggemar artis lain yang membencinya ikut diperhitungkan.

Taeyong tidak memiliki teman, bertengkar dengan banyak aktris, dan semakin mengukuhkan namanya sebagai publik figur paling tidak disukai se-Korea Selatan. Gadis itu bahkan tidak sedikit pun keberatan mendapat predikat sedemikian buruknya. Baginya, menjadi orang baik dan suci terlalu membosankan. Dan dia suka menghibur semua orang. Taeyong menikmati menjadi pusat perhatian.

Perilaku tidak pantas seperti itu terlarang di agensi barunya. Taeyong tidak bisa lagi berbicara sembarang, tersangkut skandal dengan aktor lawan mainya, atau mencari gara-gara dengan penggemar. Belum-belum Taeyong sudah merasa jengah. Ditambah lagi dengan kehadiran manager sekaligus bodyguardnya yang menyeramkan. Hidupnya semakin suram saja.

"Tidak." Taeyong mengucapkan kata itu untuk yang ketiga kalinya dalam satu jam terakhir, bersamaan dengan naskah ketiga yang dilemparnya ke atas meja.

"Kenapa?" Jaehyun bertanya tanpa ekspresi, dengan nada seolah dia tidak benar-benar ingin mendengar jawabannya.

"Karena lawan mainnya tidak tampan menurut standarku." Itu jawaban terkonyol ketiga yang Taeyong berikan.

Naskah pertaman dia tolak karena dia tidak mau bermain dalam satu drama dengan aktris lain yang menjadi musuhnya.

Naskah kedua tidak lulus uji kelayakan karena bercerita tentang gadis yang menjalani operasi plastik seluruh tubuh selama berbulan-bulan di rumah sakit, yang menurutnya amat menyinggung karena tubuhnya bahkan tidak pernah sekali pun disentuh oleh pisau bedah.

"Aku amat sangat pemilih terhadap para pria yang kuizinkan untuk menyentuh dan menciumku."

Taeyong tadinya melakukannya sekedar iseng dan berharap Jaehyun akan merasa muak dan mulai mengamuk padanya. Pria itu membuat Taeyong takut, sungguh, tapi dia merasa perlu mengetahui sejauh apa kemampuan pria itu untuk menyakitinya.

Taeyong perlu tahu bagaimana Jaehyun  kalau sedang marah agar dia punya bayangan ke depannya untuk melakukan perlindungan diri. Tapi Jaehyun itu benar-benar tenang, tanpa ekspresi. Bahkan dengan terang-terangan memperlihatkan ketidakpedulian padanya. Bagaimana dia bisa bekerja sama dengan manajer sekaligus bodyguard semacam ini coba?

Taeyong meraih salah satu naskah dari tumpukan dengan raut wajah dongkol, membaca sepintas sinopsisnya, dan mengambil keputusan.

"Yang ini saja. Aku belum pernah berperan menjadi dokter."

"Aktris Krystal Jung sudah mengikuti casting dan mengisyaratkan bahwa dia sangat ingin bermain dalam drama ini, tapi sutradaranya menginginkanmu dan belum mau mengambil keputusan sebelum kau memberikan jawaban. Ini bukan genre yang biasa kau perankan. Kau yakin mau mengambil drama yang ini?"

"Bukankah itu semakin membuatnya menarik? Mengambil peran yang diinginkan aktris lain?" Taeyong menyerigai. Kalimatnya terdengar jahat, tapi memang seperti itulah dia. Tidak pernah memikirkan perasaan orang lain di sekelilingnya.

Jaehyun hanya mengangkat bahu tak acuh.

"Bagaimana dengan genre action? Kau juga belum pernah mencobanya, kan?"

"Aku tidak suka kekerasan," ucap Taeyong jujur, setelah menimbang-nimbang jawabannya selama beberapa saat. Tidak ada gunanya menjaga image di depan pria yang jelas-jelas tidak peduli padanya ini.

"Aku tidak suka melihatnya, apalagi melakukannya. Aku bahkan menghindari adegan menampar dan sejenisnya sebisa mungkin, kalau script-nya masih bisa didiskusikan dengan penulis skenario."

Jaehyun tidak berkomentar ataupun menanyakan alasanya.

Alih-alih merasa kesal, Taeyong melipat kedua tangan di depan dada, memperhatikan gerak-gerik Jaehyun. 

"Apa kau pernah tersenyum?" Taeyong bertanya, sepenuhnya merasa yakin bahwa Jaehyun tidak pernah melakukannya. Dia baru menemukan spesies pria seperti ini, yang menjadikannya objek yang sangat menarik untuk diteliti.

"Atau kehilangan kendali?" Taeyong bertanya lagi.

Jaehyun mengabaikannya, mencatatkan sesuatu di agenda, dan menyusun delapan naskah di atas meja dalam satu tumpukan.

"Punya kekasih?" Jaehyun tiba-tiba bertanya, denga jenis pertanyaan yang membuat Taeyong kaget. Terutama karena pria itulah yang menanyakan. Dengan nada datarnya yang mulai terasa akrab di telinga.

"Mengejutkan sekali kau menanyakam sesuatu seperti itu padaku," timpal Taeyong.

"Semua aktivitas pribadimu juga menjadi tanggung jawabku. Perusahaan tidak mau buta dan mengetahui semuanya dari wartawan."

Tipikal sekali pria ini. Jaehyun tidak pernah jauh-jauh dari urusan pekerjaan.

"Aku sedang menimbang-nimbang," ujar Taeyong.

"Kim Jongin atau Kim Mingyu."

Kim Jongin adalah lawan mainya di drama terakhir, dan Kim Mingyu adalah seorang idol dari boy band yang sedang naik daun dan berusia dua tahun di bawahnya. Taeyong nyaris berharap Johnny akan berkomentar tentang pilihannya. Yang jelas-jelas saja menjadi harapan sia-sia.

"Beri tahu aku keputusanmu nanti." Jaehyun berdiri.

"Biar ku antar pulang." lanjutnya kemudian.

"Oh, kau juga bertindak sebagai sopir pribadi?" ejek Taeyong. Dia mendidih karena diacuhkan begitu rupa. Ini pertama kalinya. Jaehyun benar-benar mencari gara-gara!

Jung Jaehyun sialan itu bahkan tidak mau berbaik hati meladeni ejekannya. Hanya berlalu pergi tanpa melirik ke arahnya sama sekali.

Menarik. Itu malah menantang Taeyong untuk melakukan penaklukan. Lihat saja. Memangnya seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk meruntuhkan kendali diri seorang pria?

TBC

Semoga kalian semua suka dengan apa yang aku tulis.
Jangan lupa vote & komen nya guys biar aku makin semangat nulisnya.
Written:Bucinnyabubu

THE ARTIST & THE BODYGUARD (Jaeyong)  Where stories live. Discover now