"Kau memamerkan dada dan pahamu ke mana-mana, jadi kenapa kau merasa risi saat mereka memintamu memperlihatkan bagian yang memang sudah biasa kau perlihatkan pada semua orang? Apa kau tidak punya harga diri sebagai seorang wanita?"
"Kalau tidak tah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Begitu caramu membalas adikmu?"
"Mengejutkan!" seru Taeyong.
"Seorang Jung Jaehyun ternyata menguping." ejek Taeyong, yang tidak sedikit pun dipedulikan oleh Jaehyun.
"Itu hanya caraku agar dia mengalihkan kedengkiannya untuk sesuatu yang lebih positif." ujar Taeyong sambil memalingkan wajah, berpura-pura menatap ke luar jendela mobil.
"Dia pasti merasa terhina, lalu memikirkan segala cara untuk membalasku. Dia akan berpikir bahwa dia bisa lebih baik dariku dan dengan begitu, memotivasinya untuk mewujudkan pikiran tersebut. Dia ingin menjadi lebih baik. Dan akan menjadi lebih baik. Untuk remaja yang beranjak dewasa sepertinya, hal seperti itu akan menjadi daftar teratas rencana masa depannya."
"Kau selalu saja melakukan sesuatu yang ambigu."
Teyong mengangkat bahu.
"Memang tidak banyak orang yang bisa memahami cara berpikirku." Mobil berhenti di lampu merah.
"Omong-omong kita harus ke kampus. Aku ada kuliah siang ini." Taeyong meringis melihat tampang Jaehyun.
"Kenapa? Kau pikir aku tidak kuliah atau sudah dikeluarkan dari kampus?"
"Lebih kelihatan seperti itu," ucap Jaehyun tanpa merasa perlu menghaluskan ucapannya.
"Beberapa kuliah bisa dilakukan secara online, dan aku menghadiri kuliah-kuliah langsung kalau sedang tidak ada jadwal shooting. Tidak perlu bersikap meremehkan begitu."
Mereka diam sejenak.
"Aku kuliah di jurusan perfileman, kalau kau mau tahu."
"Aku tidak bertanya."
Taeyong menjawabnya dengan dengusan yang sama sekali tidak elegan.
***
"Biar kuantar masuk."
"Tidak perlu." tolak Taeyong, melompat turun dari mobil, dan seketika itu juga bisik-bisik menyertainya.
Hampir semua orang melirik ke arahnya, bahkan sebagian dari mereka bersikap terang-terangan dan tidak merasa perlu menurunkan nada suara. Jelas mereka tidak keberatan kalau dia mendengarkan.
