Part 17

674 97 32
                                    

Happy reading...


"Tidak bisakah kau tinggal? Sebentar?"

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Tidak bisakah kau tinggal? Sebentar?"

Taeyong tahu bahwa dia sudah terlalu banyak meminta. Jaehyun bersikap baik padanya hanya karena dia sedang berdukacita. Dan Taeyong tidak peduli. Dia hanya akan memanfaatkan menit-menit berharga ini dengan sebaik mungkin. Dia bahkan tidak akan keberatan jika pria itu berbalik memusuhinya lagi, mungkin dengan kadar yang lebih banyak daripada sebelumnya. Dia ingin memeluk momen ini. Erat-erat. Selagi bisa.

Jaehyun tidak menjawab, hanya melangkah melewatinya, masuk ke dalam apartemen. Dan dia tahu betapa tidak pantasnya apa yang sedang dia lakukan, mengingat situasinya sekarang, tapi dia tidak bisa mengalihkan pandangan dari tubuh pria itu.

Mengikuti setiap gerak-geriknya dengan kagum. Cara Jaehyun melepas jas, merenggut dasi, menggulung lengan kemeja, dan mendudukan diri ke atas sofa. Dia seolah sedang berada dalam drama pribadinya. Dengan skenario kejam yang berakhir menyedihkan. Dia memiliki firasat ganjil, bahwa Jaehyun itu tidak akan pernah bisa menjadi miliknya. Dan kemungkinan itu nyaris membuatnya percaya. Nyaris.

Taeyong mengambil tempat disamping Jaehyun, dan berkata jujur.

"Apa kau tidak punya pakaian lain selain yang berwarna hitam? Warna itu cocok untukmu, tapi tetap saja______"

"Begini kelakuanmu saat jasad nenekmu baru saja dikuburkan?"

"Ya. Beginilah caraku menghibur diri saat bersedih. Merayu pria mana pun yang berada di dekatku," sahut Taeyong sinis, mendelik gusar ke arah Jaehyun.

Taeyong memalingkan pandang, meraih botol obat di atas meja dan seketika meringis saat teringat bahwa dia sudah menghabiskan pil tidurnya yang terakhir setelah kunjunganya ke rumah beberapa hari yang lalu. Dan Taeyong lagi-lagi lupa untuk menelepon Joy yang biasa meresepkan obat itu dan mengirimnya ke rumah setiap kali dia kehabisan.

"Kau minum obat tidur?"

"Ya. Setiap kali aku habis bertemu dengan orang tuaku." sahut Taeyong sedang malas berdebat dan memilih memberikan jawaban lugas.

"Karena kebetulan kau ada di sini, kau bisa membantuku tidur."

"Hanya karena aku merasa kasihan padamu, bukan berarti kau bisa me______"

"Memanfaatkanmu. Ya ya, aku tahu." sambar Taeyong, tanpa malu membaringkan kepala di pangkuan Jaehyun dan memejamkan mata, tidak memedulikan tubuh Jaehyun yang menegang, jelas-jelas tidak nyaman dengan kelakuannya.

THE ARTIST & THE BODYGUARD (Jaeyong)  Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin