03 = Awal Kecurigaan

1K 174 8
                                    

Senandung kecil keluar dari bibir Chareez saat sedang mencuci piring setelah ia selesai sarapan. Hari ini, Chareez akan kembali ke kantor setelah beberapa hari tidak masuk karena kecelakaan itu. Siang nanti, Chareez berencana akan membeli ponsel baru karena sepertinya ponselnya rusak bersamaan dengan mobilnya yang Cheryl bilang memerlukan biaya dan waktu lama untuk memperbaikinya. Cheryl bahkan hampir mengirim mobil itu ke tempat pembuangan barang rongsok, jika saja tak ingat betapa Chareez sangat mencintai hadiah pemberian dari sang ibu—yang dibeli dengan tabungan ala kadarnya sebelum mengetahui penyakit ibunya—itu sebabnya hanya bisa mendapatkan mobil bekas yang umurnya juga sudah cukup tua.

Di tengah kegiatannya, Chareez sudah berencana juga akan mulai membeli bahan-bahan untuk memasak. Seharusnya, jika kecelakaan itu tidak terjadi, Chareez juga sudah membuka jasa menjual sarapan atau pun bekal makan siang sehat untuk rekan-rekan kerja yang memesan padanya. Tetapi setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, semua bahan-bahan memasaknya sudah tidak bisa digunakan lagi karena beberapa terlihat tak lagi segar.

"Arghhh, tapi bagaimana bisa aku memasak lagi jika tidak bisa merasakan makanan apa pun???" keluh Chareez menundukkan tubuh frustasi setelah menyelesaikan kegiatannya mencuci piring. Dengan posisi berjongkok, Chareez bahkan memukul-mukuli kepalanya pelan karena baru sadar jika keadaannya sekarang cukup membuatnya rugi beberapa hal. Salah satunya kehilangan pemasukan dari penjualan sarapan dan makan siangnya—yang sudah cukup dikenal di tempat kerjanya, bahkan pada beberapa divisi lain.

"Kau tidak takut kepalamu mungkin saja bisa berlubang jika kau pukuli seperti itu?"

Duk!

Chareez yang terkejut tanpa sengaja bergerak terlalu cepat sampai membuat kepalanya membentur pembatas bawah tempat cucian piring dengan cukup keras. Kedua mata Chareez melebar saat menemukan Arkein sedang menatapnya dengan alis mengerut.

"Ka-kau kenapa—maksudku, hai—selamat pagi!" Chareez bangkit berdiri dengan cepat, lalu melambaikan tangan pada Arkein yang justru menatapnya dengan ekspresi malas. Senyum Chareez perlahan meredup, tanpa sadar memasang wajah yang mungkin terlihat konyol di depan Arkein.

"Minggir!"

Seketika itu juga Chareez berjingkat menjauh dari dekat Arkein. Sekalipun masih kebingungan karena Arkein berada di sini—padahal seingatnya, Arkein tidak akan pernah menginap semalam apa pun pria itu selesai berkutat dengan tubuhnya. Jika begini, Chareez rasanya seperti mati kutu. Kehadiran Arkein selalu saja berhasil membuatnya merasa tidak bebas bergerak.

"Kenapa kau masih diam di sini?" Arkein tiba-tiba bertanya setelah menandaskan air minum dari gelasnya.

"Oh, iya. Aku juga sudah mau pergi. Selamat pagi." Chareez memilih segera mengambil tas kerjanya, lalu melangkah cepat keluar dari apartemen Arkein yang pagi ini hawanya terasa cukup mencekam baginya.

Sesampainya di kantor, Chareez sama sekali tidak menyangka jika rekan-rekan kerjanya sudah menyiapkannya acara penyambutan kecil-kecilan untuknya. Chareez bahkan sampai terharu. Chareez yakin jika semua ini pasti ide dari Cheryl. Setelah mengucapkan terima kasih pada rekan-rekan kerjanya, Chareez berjalan ke meja kerjanya sambil membawa beberapa hadiah yang diberikan untuknya tadi.

"Kau tidak membawa bekal?"

Kepala Chareez menggeleng pada Cheryl yang duduk di sebelahnya. "Aku berencana membeli ponsel nanti siang." Baru jeda sedetik setelah kalimatnya terucap, Chareez memekik saat melihat ponselnya sebelum kecelakaan sudah Cheryl letakkan di meja kerjanya. "Bagaimana bisa ponselku ada padamu??" tanyanya penuh semangat.

Cheryl pura-pura mencebik kecil. "Semua barang-barangmu saat kecelakaan itu aku yang mengurusnya. Suamimu bahkan berniat mengirimnya langsung ke tempat barang rongsokan," jelasnya, dengan suara kecil saat membahas soal suami Chareez. "Tapi karena aku tahu kau sangat mencintai barang-barang kunomu itu, aku bersedia memilih membenarkannya."

The Truth Untold [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang