10 = Tidak Suka

829 146 12
                                    

Chareez merasa Tuhan lagi-lagi mempermainkannya ketika hasil lab mengatakan jika ibunya menderita kanker lambung. Dokter mengatakan jika kemungkinan sel kankernya sebelumnya sudah menyebar dan tidak terdeteksi lebih awal sampai akhirnya sekarang keadaan ibunya kembali memburuk. Sekalipun masih stadium awal, Chareez tetap merasa dunianya begitu bising dan berantakan. Bayangan kembali melihat ibunya kesakitan, membuat Chareez merasa tersiksa.

"Apa kata dokter?"

Kepala Chareez yang menunduk sepanjang perjalanan menuju ruang rawat ibunya perlahan terangkat mendengar suara berat milik Arkein. Chareez sebisa mungkin bersikap tenang karena tak ingin terlihat sedih di depan Arkein. Sekalipun Arkein adalah suaminya, Chareez tetap merasa asing dan juga sungkan jika harus menampilkan bagaimana perasaan yang sedang dirasakannya.

"Tidak baik. Ibu menderita kanker lambung." Chareez berusaha keras mengontrol suaranya agar tidak bergetar di depan Arkein.

Sedangkan Arkein yang terkejut memilih tidak mengatakan apa pun lagi. Arkein tahu jika Chareez saat ini pasti sedang merasa sangat terpukul.

"Aku... apakah kali ini... kau juga akan menolongku membiayai pengobatan ibuku?" tanya Chareez sangat lirih, sambil menggigit bibir bawahnya. Selain khawatir akan keadaan ibunya, Chareez juga memikirkan biaya pengobatan yang akan semakin banyak. Selama pemulihan ibunya setelah operasi beberapa bulan lalu, Arkein yang membiayai semuanya. Jika sekarang kondisi ibunya kembali mengkhawatirtkan, pasti akan lebih banyak lagi biaya yang harus dikeluarkan. Dan Chareez takut jika uang yang sudan dikumpulkannya dari pemberian Arkein tiap bulan, tidak cukup karena Chareez ingin pengobatan yang terbaik untuk sang ibu.

"Apa yang kau bicarakan? Tentu saja aku akan membiayai semua biayanya," jawab Arkein sedikit menahan kesal. Memangnya ia sejahat apa sampai tidak membiayai pengobatan ibu mertuanya sendiri? Sekalipun hanya memanfaatkan keberadaan Chareez sebagai istrinya, Arkein cukup tahu diri. Apalagi jika mengingat kesalahan apa yang sudah diperbuatnya pada wanita itu.

Mendengar hal itu, Chareez tentu langsung merasa sedikit lega. Setidaknya, Chareez tidak perlu memusingkan soal biaya pengobatan ibunya karena sekalipun tidak mengenal dekat Arkein, ia tahu jika Arkein adalah pria yang tidak akn ingkar janji.

"Sudahlah, berhenti membahas soal biaya pengobatan," lanjut Arkein lagi. "Sebaiknya kita pesan makan siang saja selagi ibu masih tidur." Arkein berujar sambil duduk di sebelah Chareez dan membuka ponselnya untuk memesan makan siang.

"Sebaiknya kau pulang saja, Arkein. Kau pasti punya kesibukan lain sekalipun ini akhir pekan. Terima kasih sudah menemaniku sejak pagi."

Kali ini Arkein mendelik menatap Chareez yang langsung menundukkan kepala. "Kau benar-benar ingin membuatku kesal, ya?" sahutnya dengan suara rendah, karena tak ingin membuat tidur ibu mertuanya terganggu. "Tidak bisakah kau diam saja dan menjadi penurut seperti biasanya?"

"Aku—hanya tak ingin merepotkanmu," cicit Chareez.

"Sudah, diamlah!"

Seketika suasana di antara keduanya menjadi sangat hening. Chareez terdiam bukan karena mendapatkan bentakan dari Arkein, melainkan sibuk memikirkan alasan untuk mengusir pria itu. Bukannya tidak senang dengan kebaikan yang Arkein berikan padanya dua hari sejak ibunya masuk rumah sakit—Arkein bahkan kemarin menemaninya menginap setelah ibunya dipindah ke ruang rawat. Hanya saja, Chareez merasa canggung. Sepanjang mengenal Arkein, mereka dalam posisi dekat hanya saat pria itu menginginkan dirinya di atas ranjang, jadi di luar itu, Chareez masih belum bisa melepas batas tinggi di antara mereka.

"Aku sudah memesan makanan dari restoran Jepang."

Kepala Chareez hanya mengangguk-angguk saja, karena ia bahkan tidak bisa merasakan makanan apa pun di lidahnya. Sekalipun tak lagi merasakan lapar, Chareez tahu ia tetap harus makan jika tidak ingin tubuhnya jatuh sakit. Apalagi dengan kondisi ibunya yang sedang tidak baik sekarang.

The Truth Untold [Completed] ✔️Where stories live. Discover now