07 = Sikap Aneh

1.1K 182 25
                                    

Arkein masih terpekur hebat di depan meja kerjanya. Setelah sore tadi Jimmy berhasil mendapatkan keseluruhan informasi tentang keluarga Bradley, Arkein merasa dadanya seperti diikat kuat oleh perasaan bersalah yang semakin besar.

"Anda belum ingin pulang, Tuan?"

"Menurutmu, aku bisa pulang dengan fakta yang baru saja kudapatkan darimu?"

Jimmy seketika terdiam. Ia tentu tahu bagaimana rasa bersalah yang dirasakan sang atasan sekarang. Tetapi mau bagaimana lagi? Kenyataan yang ada memang seperti yang baru mereka ketahui hari ini. "Mungkin Tuan bisa mulai memikirkan pilihan untuk melepaskan Chareez."

Kedua mata Arkein seketika memicing mendengar usulan Jimmy barusan. "Maksudmu, aku menceraikannya?"

Pertanyaan bernada datar itu membuat Jimmy seketika menelan ludahnya susah payah. Jimmy seolah baru sadar jika ia sudah terlalu ikut campur.

"Apa menurutmu, Chareez mau jika aku menceraikannya? Dia membutuhkan uangku, Jimmy. Kuharap kau tak lupa akan alasannya menerima tawaran pernikahan dariku."

"Maaf atas kelancangan saya, Tuan. Tadi saya hanya berpikir secara impulsif," sahut Jimmy berusaha menahan bibirnya agar tidak membalas kalimat sang atasan dengan balasan, 'Anda bisa menceraikan Chareez, tapi tetap membiayai pengobatan ibu Chareez sebagai kompensasi karena sudah menyeret Chareez dalam keadaan yang tidak menguntungkan baginya.' Hanya saja, itu tidak mungkin Jimmy lakukan, bukan? Jimmy sadar jika ia hanyalah seorang bawahan.

"Jimmy... kau menyukai istriku?"

Uhuk!

Jimmy seperti merasa tersedak saat mendengar pertanyaan tiba-tiba dari atasannya itu. "A-apa maksud Anda, Tuan?"

Arkein melipat tangannya di depan dada, masih menatap Jimmy dengan kedua mata menyipit. "Setelah kupikir-pikir lagi, kau terlihat begitu peduli dengan Chareez, seolah kau lupa jika wanita itu masih menjadi istriku sampai detik ini."

"Tuan, apa Anda baru saja mengakui dua kali jika Chareez adalah istri Anda?" Jimmy menyahut, tanpa sadar mengabaikan pertanyaan dari atasannya itu.

Kedua mata Arkein mengerjap lambat saat tiba-tiba mendapatkan pertanyaan itu. Seketika itu juga, Arkein merasa seperti salah tingkah. Bertanya-tanya apa tadi ia sudah tak sadar saat menyebut Chareez sebagai istrinya?

"Ck! Sudah, keluarlah! Kau bisa pulang duluan."

Tentu saja Jimmy langsung menundukkan kepala dan melangkah cepat keluar ruangan. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan pulang yang sudah diberikan oleh sang atasan. Sebelum atasannya itu menyadari jika ia sudah berhasil memberi pengalihan pada percakapan mereka. Karena Jimmy sangat tahu bagaimana kebiasaan atasannya itu. Jawaban tidak yang diberikannya nanti pun, pasti akan tetap berbuntut panjang. Jadi, lebih baik Jimmy menghindar dengan membuat sang atasan teralihkan.

Sedangkan di balik meja kerjanya, Arkein membuang napas pelan memikirkan bagaimana ia harus menghadapi Chareez setelah semua kesalah-pahaman yang dilakukannya.

Arkein memejamkan matanya sambil bersandar pada kursi kerjanya. Otaknya kembali memutar informasi-informasi yang diberikan oleh Jimmy padanya sore tadi.

Chareez adalah putri dari David Bradley dengan seorang wanita bernama Gaby Kinn—yang hamil saat ternyata masih menjadi kekasih Tom Bradley. Bertahun-tahun Gaby menghilang setelah memutuskan Tom tiba-tiba karena pria itu terlibat skandal dengan teman kampusnya. Padahal selain alasan itu, Gaby menghilang karena memang sedang mengandung anak dari David.

Arkein bahkan baru tahu jika ibu mertua yang dipikirnya adalah ibu kandung Chareez, hanyalah seorang asisten rumah tangga keluarga Bradley yang mengurus Chareez setelah Gaby Kinn meninggal karena bunuh diri.

The Truth Untold [Completed] ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora