Ananda dan Gosip

46 26 10
                                    

Shena's POV

     Bel penanda dimulainya jam istirahat kedua telah berdering. Murid-murid baik dari kelasku maupun kelas lain mulai berhamburan keluar. Termasuk aku dan Ananda, kita berdua langsung berjalan ke kantin untuk membeli makanan.
     "Mau makan apa She?" tanya Nanda.
     "Pen beli bento, hari ini jualan ga?" tanyaku.
     "Liat aja ntar, gue sih maunya beli soto," komentar Ananda.

      Begitu sampai di kantin, aku diminta oleh Nanda untuk mencari tempat duduk sembari Nanda membelikan pesananku dan pesanannya.
      "She, sekalian gue yang beli sama minumannya biar lebih efisien. Mau minum apa lo?" tanya Ananda.
      "Es teh tawar," jawabku singkat. Walau di kantin cukup ramai karena banyak yang mau makan, Nanda berhasil membeli pesananku dan pesanannya dalam waktu yang relatif singkat jika ditelaah dari sisi keramaian yang ada di kantin.
      "Weits, makasih Nan, terbaik emang lo," komentarku.
       "Woiyadong, Ananda. Gue mah terbaik dan bisa diandalkan. As you know, gue kan jago nulis skenario kalo pelajaran B Indo di kelas. Bahkan buat lo jadi Ifena palsu aja pake naskah dari gue," Ananda membanggakan dirinya, yang langsung disambut dengan tawa olehku.
      "Bisa aja lo Nan, eh tapi bener juga sih," aku menyetujui kata-kata Nanda. Karena aku sudah lapar, aku pun segera melahap bentoku.
       "Bener aja apa bener banget?" tanya Ananda yang mencoba mengetesku.
        "Bener banget dong," kataku yang langsung disambut oleh kekehan dari gadis pemilik nama lengkap Ananda Devita Listyawati itu.

      "Nan, Herve notis suara gue kalo lagi VN ga sih?" tanyaku pada Ananda, "mau ngirim voice note as Ifena".
       "Lebih baik jangan, itu ga mirip samsek sama karakter Ifena soalnya," jelas Nanda, "Ifena itu orangnya ga suka ngepap atau ngeVN gitu. Bukannya ga percaya diri ya, dia anaknya emang tertutup."
      "Oh gitu," responku setelah mendengarkan penjelasan dari Nanda.
      "Dan percaya ga percaya, Herve tuh udah tau suara lo kalo ngeVN, jadi mending lo ikutin perintah gue aja," kata Ananda.
      "Hah? Gimana ceritanya? Perasaan gue kaga pernah ngeVN ke Herve dah," aku dibuat bingung dengan pernyataan Ananda.
       "Itu semua dari Anes. Lo hati-hati sama Anes, anaknya suka cepuin hal-hal tentang lo." Saking kagetnya, aku sampai terdiam sejenak untuk mencerna kalimat Ananda.

      "Gue diceritain sama Andrea, katanya si Anes ngomong di grup kelas 11 E IPA kalo lo VN niruin suara anime ke dia. Nah trus jadi rame di grup itu, pada minta spill. Si Andrea udah coba halangin dengan bilang itu privasi, tapi dasaran si Anes bandel ya tetep aja pesan suara lo dikirim sama Anes," Nanda menjelaskan situasi yang ia maksud dengan panjang kali lebar kali tinggi. Aku masih tak bisa merespon apapun karena rasa kaget sekaligus tak percayaku yang belum pulih.
       "Yang deket dan tau tentang lo itu Anes. Si Anes kasih tau Herve semuanya tentang lo, dari akun sosmed, suara, foto, dll. Sampe gue sekarang ga bisa percaya lagi sama Anes gara-gara dia anaknya tukang cepu," cerita Nanda.
      "Emang lo korbannya?" Shena balik tanya.
     "Iya, brengsek banget kan? Secara Anes juga ngebocorin tentang nomor baru Ifena ke Herve. Padahal gue sengaja nyuruh Ifena ganti nomor biar dia jauh dari Herve, " dari nada bicara dan kata-katanya, sudah dapat disimpulkan bahwa Ananda sudah berada dalam level kesal tertinggi akibat perilaku Anes.

       "Sahabat kok kaya anjing ya," responku. Terus terang, mendengar cerita Ananda aku pun ikut menjadi kesal. Payah sekali Anesya, mengapa ia mengkhianati sahabatnya sendiri yang baik dan selalu menghargai dia? Sungguh tak tahu terima kasih. Bukan hanya aku korbannya, Ananda dan Venus juga korban dari mulut ember Anes.
     "Bener She, udah jelas-jelas gue bilang jangan ngomong ke Herve, eh sama Anes malah diomongin ke Herve. Mana Herve pas ditanya, jawabannya lagi-lagi cuma "ada deh". Bener-bener kocak geming deh mereka berdua," komentar Ananda.
      "Lah kek babi," responku, "kayaknya besok-besok kita bakal gibahin Anes lagi deh."
      "Ya gue jadi ga akrab lagi sama Anes gara-gara dia cepu," final Ananda. Kami pun lanjut memakan makanan yang telah kami pesan karena waktu istirahat yang terbatas.







==Unbelievable==

[SUDAH TERBIT, OPEN ORDER] unbelievable // k-idols 01lWhere stories live. Discover now