3: KUCING

720 27 10
                                    

Dan disinilah Nara, di depan rumah mewah milik Andra. Setiap Nara ke sini, dia pasti terkagum-kagum dengan rumah Andra yang empat kali lebih besar dari rumahnya.

"Anjing, gue kenapa kesini mulu si" umpatnya dalam hati. Dia sebenarnya ga mau kesini, karena insecure. Tapi urusannya sangat penting dan mulia, yaitu memberikan dokumen milik Andra yang ketinggalan.

Dokumen itu harus diberikan besok, kalau tidak anak kelas 10 gak bisa ekskul. Dan dokumen itu belum selesai karena Andra yang cabut duluan pergi sama Reza.

*Anggap aja itu SK buat anggaran ekskul anak baru.

"Dahlah" gumamnya berhenti menatap rumah itu dan mendekati pintu besar yang dinamai pintu utama, karena memang pintu utama.

"Bang Nara?" panggil seseorang saat Nara baru mau mengetuk pintu. Ternyata Bintang, adeknya Andra.

"Eh, Bintang. Lo dari mana?"

"Dari nongkrong bang"

"Oh, ada Andra gak?"

"Gak ada, tadi katanya ada urusan bentar"

"Ooh"

"Masuk bang"

"Eh, gausah. Cuma mo nitip aja. Ini dokumen kasi ke abang lo, bilang deadline nya besok. Nanti gue chat lagi abang lo. Oke?" Bintang ngangguk.

"Oke. Gue pulang ya"

"Hati-hati"

"Yoi"

Bintang pun mengeluarkan kunci rumahnya dan membuka pintu. Saat melangkah masuk, dia merasakan seperti menginjak sesuatu yang lembut. Dia menatap ke bawah, dan terlihatlah seekor kucing yang sedang tidur.

"AAAAA" Bintang berteriak dan langsung berlari ke arah Nara. Nara yang mendengar teriakannya menoleh dan menabrak Bintang yang berlari ke arahnya.

Tanpa berpikir, Bintang langsung berlari ke punggung Nara dan menaikinya. Nara yang kaget dan bingung hampir saja kehilangan keseimbangannya. Untungnya gak jatuh.

"L-lo kenapa?"

"B-bang tolongin gue!"

"Kenapa? Ada pencuri?"

"Bukaaan...I-ituuu kucing abang gue masukin dulu ke kandangnya" Bintang menunjuk kucing ras Himalaya yang berjalan menuju mereka.

"Meoow~" kucing itu mengeong di depan Nara membuatnya tersenyum gemas. Nara pun menggendong kucing itu dan berjalan ke dalam rumah Andra.

"Kucing lucu gini kok lo takut si" ucap Nara sambil mengelus kepala kucing itu. Kucing itu pun menggesekkan kepalanya ke dada Nara dan memijat lengannya yang sedang menggendong dua beban.

"B-beda persepsi BANG NARA JANGAN DEKETIN KE GUE!" teriak Bintang saat melihat kucing itu mulai mendekati kepalanya. Kucingnya kaget, hidungnya Bintang dan lehernya Nara dicakar.

"Aakh!" Ringis Nara.

"Aah! Sakit anjing!" umpat Bintang.

"Salahnya sendiri eh malah nyalahin kucing. Udah diem, nanti kucingnya marah lagi"

"S-sorry bang"

"Kandangnya yang mana?"

"Itu, yang merah"

"Turun lo"

"M-masukin dulu kucingnya, nanti gue dicakar lagi"

"Gue mau jongkok, entar susah kalo lo tetep digendong" Bintang pun turun dan Nara berjongkok lalu memasukkan kucingnya ke dalam kandang.

KETOSNYA REZA [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang