KETOSNYA REZA [BL]

17: LAKU

"Gue suka sama lo"

"Hah?"

"..."

"..."

"Gue mau lo jadi pacar gue"

Reza terdiam.

Andra menunduk, dia takut dengan reaksi apa yang akan diterimanya dari Reza. 

Setelah beberapa detik, Andra mengangkat kembali kepalanya untuk melihat wajah Reza.

Dan benar saja, Reza memasang wajah tidak mengenakkan.

"Lo nembak gue!?" Tanya Reza kaget. Andra mengangguk pelan.

Reza mengernyitkan dahinya. 

"Anjir, lo homo?"

Andra mengangguk lagi. 

"Gue... Gue minta maaf, gue suka sama lo"

"Lo kenapa sukanya sama gue sih?" 

Andra terdiam. 

"Ck, males ah. Gue mo balik"

Reza keluar dari ruangan kucing Andra dan keluar dari rumah Andra. Andra mengikutinya. 

"Gue minta maaf"

"Udah, gue males denger lo ngomong maaf" ucap Reza sambil memakai helmnya. 

"Dan gue gamau jadi pacar lo"

Reza melajukan motornya keluar rumah megah Andra. 

Andra terpaku.

Hatinya terasa ditusuk.

***

"Lo dari mana?" Tanya Donna melihat adiknya yang baru pulang jam 2 lebih.

"Dari liat kucing punya temen gue di rumahnya" jawab Reza ga niat. 

"Lo gapapa?" Tanya Donna lagi.

"Ngga" Reza masuk ke kamarnya dan menutup pintu. 

Tapi beberapa saat kemudian, Donna mengetuk pintu kamar Reza sambil memanggil nama adiknya tersebut.

"Za"

"Yaa" jawab Reza dari dalam kamar. 

"Buka dong pintunya, gua mo nanya sesuatu"

Reza membukakan pintunya. 

"Kenapa?"

"Gue mau masuk"

"Yaudah masuk aja, ngapain bilang ke gue njir"

"Ya kan ini kamar lo, adekku sayangg"

Reza hanya memutar bola matanya malas.

Donna masuk ke kamar Reza dan langsung merebahkan dirinya ke kasur. Sedangkan Reza hanya bermain ponsel di atas karpet di depan kasurnya.

"Dek"

"Hm"

"Jangan marah yaa"

"Apaan?"

"Lo mau gak kalo gue pacaran sama cewek?"

"Ya terserah lo aja, ngapain juga gue mau ngelarang lo?"

"Jadi boleh?"

"Iya"

Donna tersenyum senang.

"Makasii, gue bawa orangnya ke sini besok ya? Sekalian ngasi liat ke lo"

"Ya"

Donna tersenyum lagi.

"Btw, lo masih lurus gak?"