6: BABU

487 22 5
                                    

"Apa?" jawab Reza. Senyum Andra mengembang melihat Reza yang berada di depannya.

"Karena lo satu-satunya anak baru yang udah berani lambat, gue ada hukuman tambahan buat lo"

"Heh, gue terlambat gara-gara lo ya" Reza menunjuk Andra sambil mengeluh seperti anak kecil yang nangis mau ngelaporin kakaknya ke bapaknya.

"Lagian kan gue anak baru, harusnya hukumannya kasi ringan lah!"

"Oh, ngelawan? Gue makan pipi lo baru tau rasa"

"Lo ngelawan? Oke, hukuman ditambah" ucap Andra membuat Reza mengusap wajahnya frustasi.

"Hukumannya apa?" tanya Reza pasrah.

"Lo push up 50×2 selama seminggu setiap habis apel pagi" Reza berpikir sebentar mengalikan lima puluh dan dua.

"Heh, lo kalo bicara gausah ngajak orang mikir dong, bilang aja seratus, ngapain pake lima puluh kali dua segala sih anjir" keluh Reza.

"Lo mau seratus kali push up tanpa jeda? Gapapa sih, kalo lo pingsan tinggal gue bawa. Kan lo ringan"

"Eh, jangan dong. Nanti darah rendah gue kambuh lagi"

"Tapi...karena lo anak baru disini, jadi gue kasih pilihan"

"Apaan?"

"Lo pilih push up atau gue tambah dari seminggu jadi dua minggu buat lo jadi babu gue. Gampang kan?"

"Eh, kan perjanjiannya cuma seminggu asu!"

"Kan seminggu nya lagi hukuman"

"Sengaja banget si lo anjing!"

"Mau ga? Gampang loh, gue kasi tawaran nih"

"Ck, Yaudah! Gue jadi babu lo sampai minggu depan!"

"Oke, lo masuk kelas, nanti pas istirahat pergi ke kantin, gue tunggu" ucap Andra tersenyum sambil mengacak rambut Reza. Reza pun langsung berlari menuju kelasnya.

***

Bel istirahat sudah berbunyi, Reza langsung melesat ke kantin. Bukan karena Andra, tapi lapar.

Tiba di kantin, Reza sudah mencium berbagai bau makanan, membuat perutnya semakin ribut berteriak. Mata Reza tertuju pada penjual roti bakar, sepertinya enak.

"Reza" panggil seseorang di belakangnya, ternyata Andra.

"Beliin gue" ucap Andra sambil memberikan selembar uang 10 ribu kepada Reza.

"Beliin apa?" tanya Reza mengambil uang tersebut.

"Tuh, sandwich yang isi sayur"

"Eh, lo dari tadi ada di belakangnya terus lo ga beli? Anjing nyusahin hidup banget"

"Kan gue punya babu, ngapain gue beli sendiri?"

"Ck, yaudah lo duduk aja sana, tungguin gue"

Reza sudah selesai membeli, dia pun pergi ke tempat Andra duduk.

"Nih" Reza menyodorkan sandwich milik Andra.

"Lo mau?" tanya Andra sambil menyodorkan sandwich nya.

"Ngga, gue ga suka sayur"

"Ga mau? Enak tau, sehat juga"

"Gue ngga mau"

"Yaudah gue juga ga mau. Beliin lagi yang lain"

"Asu, tinggal makan itu gausah nyusahin gue lagi bisa ga sih lo?"

"Gue jadi gamau gara-gara lo juga kan?"

"Apa hubungannya sama gue?"

"Lo kan babu gue, gue bisa jadiin lo penentu pilihan kek gini. Udah, nih beliin lagi" ucap Andra lalu memberikan selembar uang 20 ribu dan 5 ribu.

"Ck, beliin apa?"

"Roti bakar"

"Isi?"

"Yang menurut lo enak aja. Terus beliin gue air dua botol. Sisanya buat lo"

"Buat gue ya?"

"Iya"

Reza pun pergi membeli roti bakar, lalu air mineral untuk Andra. Dia kembali dengan wajah kesal tertuju ke Andra.

"Lo ngasi sisa uang buat gue cuman 500 perak gue mau beli apa anjir?" Reza menjitak kepala Andra.

"Kan ada sisanya buat lo, buat beli permen"

"Ck, serah. Ambil aja uang lo sama nih roti bakar"

"Gue kenyang"

"Hah? Terus lo gamau roti bakarnya? Eh, lo gausah ngerjain gue ya, enak banget lo ngerjain gue. Sekarang lo minta beliin apa lagi?!"

"Udah, gausah marah. Nih, airnya buat lo, terus roti bakarnya buat lo juga. Lo laper kan?"

"Eh, bentar. Jadi lo sebenernya beliin gue?"

"Ngga, tadi kepengen aja, tapi udah kenyang"

"Hehe, lo kalo mau traktir gue lagi gausah ngeles segala. Gue terima kok"

"Gausah ge-er, makan"

"Makasih"

Reza pun melahap roti bakarnya. Andra hanya terus menatapnya sambil tersenyum tipis.

"Reza!" panggil Dika yang berlari menuju mejanya dan Andra.

"Eh Dika, lo kenapa?"

"Lo...dipanggil..hah...sama bu Rin....hah....minta minum..." Dika langsung mengambil botol minum milik Reza.

"Bu Rin wali kelas kita?" Dika mengangguk sambil meneguk air minum.

"Oke ayo" Reza menarik tangan Dika dan langsung berjalan menuju kelas mereka. Sedangkan Andra hanya menatap mereka keluar kantin.

"Ck, ganggu banget" gumam Andra kesal.

***

KETOSNYA REZA [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang