8: KESEMPATAN

534 16 7
                                    

Waktu sudah menunjukkan waktu pulang sekolah, semua siswa bertebaran keluar kelas. Bintang yang baru saja keluar kelas melihat Reza yang juga baru keluar kelas. Senyum Bintang mengembang, dia lalu menghampiri Reza yang sedang berjalan menuju gerbang keluar sekolah.

"Reza!" panggil Bintang menghampiri Reza.

"Kak Bintang?"

"Hehe, ternyata lo masih inget"

"Lah kan baru kemaren anjir kak. Udah lupa?"

"Lah iya sih"

"Kenapa kak?"

"Lo udah makan siang?"

"Belum sih, kenapa?"

"Mau makan sama gue gak?"

"Tapi tadi gue disuruh tunggu sama kak Andra"

"Hah? Emang dia ngapain?"

"Rapat OSIS katanya"

"Kenapa lo harus nunggu dia?"

"Karena gue babunya"

"Kok bisa lo mau jadi babunya?" tanya Bintang kaget. Dia heran kenapa bisa kakaknya ini menjadikan gebetannya sebagai babu.

"Ceritanya panjang kak. Gue yakin kalo gue ceritain sambil lo makan, lo pasti udah selesai makan 1 jam yang lalu" jawab Reza lebay.

"Oh yaudah, lo mau makan sama gue nggak?"

"Lah? Kenapa?"

"Lah, kok nanya kenapa? karena gue laper lah"

"Eh, maksudnya kenapa sama gue?"

"Emang kenapa kalo sama lo?"

"Ngga papa sih, cuman ga bisa. Gue disuruh tunggu sama kak Andra, katanya jangan kemana-mana"

"Gapapa, palingan dia masih lama. Dia juga abang gue kok"

"Hah? Abang kandung kak?"

"Iya. udah gapapa, paling dia ga marah kalo lo makan nya sama gue"

"Oke, kalo gue dimarahin, gue bilangin kak Bintang ya?"

"Iya, bilangin aja. Ayo"

"Ayo. Eh, dimana?"

"Tuh, di resto seberang sekolah aja kok"

"Oh, oke ayo"

Reza dan Bintang pun pergi keluar, menyeberang jalan, lalu masuk restoran yang dimaksud Bintang. Mereka pun duduk di salah satu meja dan pelayan menghampiri mereka lalu memberikan kertas menu dan kertas pesanan serta pulpen untuk menulis.

"Lo mau pesen apa? Biar gue aja yang tulis"

"Emm...nasi goreng seafood sama lemon tea"

"Oke. Gue tulis ya"

"Ya"

Selesai menulis, Bintang pun memanggil pelayan agar mengambil pesanan mereka. Sambil menunggu, Reza mengambil ponsel lalu memainkannya.

--------------------

- Kak Andra Ketos

: Lo dimana?
: Gue udah bilang gausah kemana mana

--------------------

"Lah cepet amat njing" umpat Reza dalam hati. Bintang yang melihat wajah Reza yang kaget plus menggerutu pun bertanya.

"Lo kenapa?" tanya Bintang.

"Kak Andra udah selesai rapat"

"Oh, terus kenapa lo panik?"

"Gue ga panik, gue takut ngeliat mukanya kak Andra kalo marah"

"Ooh, emang seserem itu ya abang gue di mata lo? Sampe dia marah dikit aja lo takut"

"Iya, abang lo serem kak, banget. Mana suka ngehukum lagi anjir"

"Ya namanya ketua OSIS ya gitu"

"Emang dia ga pernah marah sama lo?"

"Kalo di rumah ya sering, tapi kalo sama gue ngga"

"Hah? Gimana ceritanya anjir? Dia suka marah di rumah, tapi kalo bukan sama lo ya sama siapa lagi kak? Ato ada lagi saudara lo di rumah?"

"Udah, lo gausah kepo sama gue dan bang Andra. Cukup lo tau segitu aja. Oke?" jawab Bintang mengusap lembut kepala Reza.

"Gila, rambutnya halus banget" gumam Bintang.

"Kak, sifat lo sama kak Andra beda jauh banget ya? Lo ngusapnya lembut banget, sedangkan kak Andra kek mau ngejambak"

Bintang tersenyum kecil, Dia mengangkat tangannya dari kepala Reza, tapi Reza mengerutkan alisnya lalu mengambil kembali tangan Bintang dan menaruhnya kembali ke kepalanya.

"Lanjutin kak. Enak"

"Oh, mentang-mentang abang gue jadiin lo babu, sekarang lo yang ngejadiin gue babu?"

"Eh, bukan gitu kak. Soalnya enak aja gitu, gue ga maksud nyuruh lo"

"Haha, udah gapapa. Gue becanda doang. Eh, makanannya udah dateng"

Pelayan datang membawa pesanan mereka dan menaruhnya di meja lalu pergi.

"OKE LESGOO AKHIRNYA GUE KETEMU LO LAGI" ujar Reza semangat melihat nasi goreng seafood yang pernah dia makan sebelumnya akhirnya ada di hadapannya lagi.

"Jadi gini lo dua hari ini sama dia bang?" gumam Bintang yang sejak tadi hanya terus menemukan keimutan dari Reza.

"Oh, lo pernah kesini?" tanya Bintang kemudian.

"Iya, sama kakak gue" jawab Reza dengan mulut yang penuh nasi.

"Kalo mau bicara, telen dulu apa yang ada di mulut lo"

"Oh, oke, oke" jawab Reza lalu lanjut makan.

***

Reza dan Bintang sudah selesai makan, mereka pun kembali ke sekolah. Sampai di sekolah dan pergi ke tempat parkir, mereka bertemu dengan Andra yang sepertinya sudah menunggu disana dengan tangan yang dilipat di dada. Andra pun tersenyum penuh makna ke Bintang, dan Bintang membalasnya.

"Udah makan?" tanya Andra pada Bintang.

"Udah, sama Reza" jawab Bintang lalu kembali tersenyum. Reza yang bingung apa yang dimaksud kakak adek ini ya cuman diam aja. Mungkin lagi telepati antar saudara.

"Oh oke. Dah pulang sana" ucap Andra lalu mengacak rambut Bintang. Andra pun menarik kepala adek tercintanya itu.

"Lo seneng udah bisa ambil kesempatan?" bisik Andra.

"Iya, seneng banget. Kesempatan gue dapetin dia jadi nambah 10% kan?"

"Haha, adek gue pinter banget" ucap Andra sarkas. Andra pun lalu menatap Reza yang bingung menatap mereka berdua.

"Oke, gue pulang duluan yak" Bintang pun memutar motornya lalu melaju ke luar sekolah. Sedangkan Andra masih terus menatap Reza yang makin takut karena diliatin terus.

***

KETOSNYA REZA [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang