part 5

859 100 6
                                    

Kiara berdiri di depan pintu tinggi, menunggu hingga seseorang membukakan pintu untuknya.

Kesedihan tempo hari lah yang menjadi alasannya untuk mengunjungi rumah ini. Didalam rumah ini, terdapat seseorang yang bisa menggantikan peran ibu yang sudah lama tidak dirasakannya.

"Mbak Ara." Kiara mengangguk dan memberikan senyum manis pada seseorang yang membukakan pintu untuknya.

"Iya Bi, Tante ada didalam?" Kiara bertanya sambil melirik kedalam rumah.

"Ada Mbak, lagi santai di belakang."

"Aku langsung kesana ya Bi." Kiara memberikan buah tangan yang dibawanya ke arah Bibi, lalu dia pun melangkahkan ke tempat yang dimaksud Bibi tadi.

"Iya Mbak."

Suasana rumah ini sepi, pasti penghuninya yang lain sedang sibuk bekerja. Menyisakan nyonya rumah dan asisten rumah tangganya saja.

Kiara sudah hafal betul dengan tempat yang dimaksud oleh Bibi tadi. Dia menggeser pintu kaca yang menghubungkan dengan halaman belakang.

"Tante." Kiara memanggil dan mendekat ke arah wanita yang terlihat sibuk dengan handphonenya itu.

Mendengar suara yang familiar di telinganya, wanita yang dipanggil dengan sebutan Tante itupun menaruh handphonenya dan membernarkan letak kacamatanya.

"Kiara, kamu kemana aja kok baru datang sekarang." Wanita terlihat antusias dengan kedatangan Kiara. Bahkan dia langsung menyambut kedatangan Kirana dengan rentangan tangan. Dan dibalas oleh Kiara hingga kedua perempuan itupun saling berpelukan.

Kiara tersenyum senang karena kedatangannya disambut dengan antusias oleh nyonya rumah ini.

"Kiara sibuk Tante, makanya baru bisa datang."

"Kamu ini, padahal Tante udah kangen tau sama kamu." Tante Rena, nama wanita yang disayangi oleh Kiara itu. Tante Rena mencubit pelan pinggang Kiara. Cubitan itu sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit makanya Kiara terkekeh geli.

"Maaf Tante, lain kali aku lebih sering deh main kesini."

"Jangan, kamu nikah aja cepetan sama Dirga. Biar kamu bisa nginap disini terus atau sekalian mau tinggal disini juga? Tante pasti seneng banget tau."

Kiara tertawa garing. Jawaban yang amat tidak diduga malah keluar sebagai jawaban. Oh ya, Tante Rena tidak lain adalah Mamanya Dirga.

Sebentar, kalian jangan terkejut dulu kenapa bisa Kiara berhubungan dekat dengan Tante Rena tapi tidak dengan anaknya. Itu semua tentu saja ada alasannya.

Sebenarnya, Kiara itu sudah jauh mengenal Tante Rena sebelum dia bertunangan dengan Dirga. Keisengannya untuk ikut dengan Papanya saat menemui temannya malah berujung mempertemukan Kiara dengan orang tua Dirga.

Sejak pertemuan pertama mereka, Kiara bisa menangkap bahwa Tante Rena ini sosok yang ramah dan keibuan. Berkat sifat ramah Tante Rena jugalah yang membuat mereka bisa akrab dengan sangat cepat.

Kiara bisa merasakan kasih sayang seorang ibu saat berdekatan dengan Tante Rena. Dari pertemuan pertama itulah, dia menjadi sering bertemu dengan Tante Rena, dan mereka lebih akrab. Kiara juga pernah beberapa kali diundang Tante Rena untuk main dirumahnya.

Dan ya seiring waktu melihat kedekatan Tante Rena dan Kiara muncullah ide yang menurut Kiara sangat gila. Entah dari mana ide itu terbesit para orang tua mereka tiba-tiba jadi sepakat untuk menjodohkan anak mereka, didasari juga dengan Dirga yang sampai sejauh ini belum memiliki kekasih, membuat Tante Rena khawatir jika anaknya memiliki kelainan.

Setelah membahas dengan suaminya dulu, akhirnya Tante Rena dan suami berinisiatif berbicara dengan Papa Kiara. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Papa Kiara malah setuju, padahal waktu itu dia juga masih belum mengenal Dirga.

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang