[Chapter 4] Lovey Dovey dan HTS

173 130 110
                                    

"Ya kak?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ya kak?"

"Lo pulang lewat manaa?" ulang Oka dengan sedikit kesal.

"Oh ... Ya itu kak, lewat warung yang waktu itu."

Baru saja Oka akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba angin melesat tepat di samping telinga Berryl dan membawa serta debu-debu pada 'angin' itu hingga Berryl menutup matanya dan ...

Buk

Oka menggunakan tangan kirinya untuk menangkap bola basket itu dengan sigap lalu ia lemparkan lagi ke arah parkiran motor—yang merupakan arah datangnya bola.

"Sorry, Ka!"

Salah satu orang yang berjalan dari arah parkiran motor itu, menghampiri Oka dan berdiri disebelah Oka sambil menatap Oka dengan khawatir lalu kembali menatap Berryl dengan rasa bersalah.

"Itu di '07' kemarin, kan?" batin Berryl meskipun jantungnya hampir saja copot karena bola itu lewat tepat disamping kepala Berryl.

"Sekolah punya lapangan, ngapain Lo pada main di parkiran?" ujar Oka sambil menendang kaki si '07' meskipun Oka sengaja agar tidak kena.

"Tau tuh, tolol emang si Felix," tambah Dodot yang baru datang.

"Oh ... Si '07' itu namanya Felix ya ..." batin Berryl sambil menatap Felix dari sudut matanya.

"Felix sengaja itu, Ka," tukas Damai mengompori mereka.

"Eh anjing juga ya Lo berdua!"

Namun saat teman-temannya itu sibuk saling menyalahkan, perhatian Oka teralihkan pada Berryl yang mengucek matanya.

"Lo nggak apa-apa?"

Berryl langsung mengangguk dan mencoba menatap Oka meskipun mata kirinya sulit terbuka dan sedikit berair. "Nggak apa-apa, kak. Cuma kayaknya bolanya berdebu, jadi pas hampir kena kepala saya, debunya masuk mata."

"Coba liat."

Oka memajukan tangannya untuk memeriksa mata Berryl. Ia juga mencondongkan kepalanya mendekat seolah Oka akan meniup mata Berryl yang kelilipan.

"Nggak apa-apa kak!" Berryl dengan panik sambil sedikit mundur kebelakang dan melambaikan tangannya pada Oka dengan maksud agar Oka tak terlalu dekat dengan Berryl.

"Ah ... Sorry ..."

Oka kembali mundur setelah menyadari penolakan itu sementara Berryl sedang mengalami konflik dalam dirinya karena ia tak mau dikira sombong karena menolak bantuan Oka.

"Woi lovey dovey! Kita masih disini!" Dodot menepuk punggung Oka cukup keras hingga mengeluarkan suara nyaring. Namun, Oka terlihat tak keberatan sama sekali meskipun dahinya mengeriyit dan terlihat kesal.

"Dih ... Ladora Lo tuh di urus dulu baru nyari cewek lagi," tukas Damai dengan kesal.

Ladora ... Berryl pernah mendengar nama itu. Itu kan teman sekelas Berryl di kelas Diponegoro. Apa hubungan Oka dengan Ladora?

That's OkA!Where stories live. Discover now