[Chapter 9] Masalah Orang-orang Brengsek

79 53 91
                                    

Kini mereka semua mondar-mandir didepan ruang BK saat mereka semua dibawa ke lapangan sementara hanya Oka lah yang dibawa ke ruang BK oleh Berryl bersama dengan Pak Rauf

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kini mereka semua mondar-mandir didepan ruang BK saat mereka semua dibawa ke lapangan sementara hanya Oka lah yang dibawa ke ruang BK oleh Berryl bersama dengan Pak Rauf.

"Oka emang lucky mulu ya ..." Damai berdecak kesal sambil mondar-mandir didepan pintu lalu ahirnya ia memilih duduk dilantai bersama Mario.

"Kita dijemur, dia dipanggil ke ruang BK yang adem."

"Justru itu masalahnya ..." Mario berdecak kesal seraya menendang kakinya. "Kalau udah dibawa ke BK, berarti Kokoh itu lagi serius."

"Kita tunggu aja ... Udah bagus kita nggak disuruh bersihin WC kayak anak-anak Socrato," ujar Dodot menengahi sambil berjongkok tepat didepan pintu BK.

"Perasaan makin lama citra Gavarato makin jelek aja." Davin berjalan menuju jendela setinggi satu meter dari lantai itu lalu berjinjit untuk mengintip Oka.

"Dari dulu juga jelek," tukas Mario dengan kesal.

"Oh ya, yang tadi ngintipin kita udah Lo beresin?" tanya Mario lagi pada Damai, Dodot, dan Davin.

"Itu si Asyka, anak Invato, paling dia mau cari bahan 'Breaking News' di base Twitter-nya lagi." Damai mengedikkan bahunya sambil menunjukkan akun base convo milik Twitter SMANATARA yang dipegang oleh cewek bernama Asyka itu.

"Agak susah sih ngebujuknya, dia kolot banget ... Padahal anak Gavarato, tapi dia juga ambis banget jadi admin."

"Amsyong dong kalau dia terbitin berita—"

"Udah dibungkam Davin," potong Dodot seolah paham dengan kekhawatiran 
Mario.

Davin menepuk dadanya dengan bangga sambil merangkul tubuh tegap Mario yang beberapa senti lebih tinggi darinya. "Semua aman ditangan Davinshena—BUSET!"

"Mana bisa begitu, Pak?!"

Suara Oka yang dibarengi suara gaduh itu menggema diseluruh lorong dan membuat teman-temannya yang menunggu diluar itu kaget bukan kepalang. Bahkan Davin sampai menunduk dan memegang dadanya dikala nafasnya yang menderu karena terkejut saat Pak Rauf menangkap basah Davin.

Dodot yang berada tepat didepan pintu ruang BK, menempelkan telinganya di pintu sementara teman-temannya berbaris dibelakangnya untuk menunggu Dodot memberitahu mereka tentang apa yang Dodot dengar.

"Kak, tenang dulu-" Suara Berryl itu langsung tersela oleh suara Oka.

"Nggak bisa gitu, saya nggak merasa jadi otak kegaduhan SMANATARA belakangan ini, Pak. Bapak tahu sendiri itu anak-anak dari SMA Andromeda!" tuntut Oka sambil menggertakkan tangannya di meja Pak Rauf.

"Saya itu melindungi kamu, Oka."

"Apanya yang melindungi, Pak? Nyuruh OSIS ngawasin saya? Kenapa nggak pembuat onar yang kemarin kalian tangkap aja, Pak?" Oka mengeriyit dan mendengus kesal sambil memutar bola matanya. "Saya bahkan jelas-jelas lagi dibina sebagai rising star, sekolah mengawasi, gimana bisa saya buat onar?"

That's OkA!Where stories live. Discover now