amil

13.5K 1.3K 18
                                    

Happy reading! Tinggalkan jejak kalian...








Zavira mengoleskan liptint di bibir sexynya. Setelah dirasa puas dengan penampilannya ia berjalan menuju ruang makan.

Suara sepatunya mengalihkan atensi saudara kembar dan adik tampannya. Orang tua mereka sedang ada urusan di luar negeri. Jadi untuk kedepannya Zavira hanya ditemani oleh saudaranya itu. Yah saudara yang amat bucin kepadanya.

"Morning!" sapa ceria Zavira.

"Morning too Lia/kak" balas keduanya setelah mengecup pipi Zavira bersamaan.

Mereka berjalan menuju depan siap berangkat setelah selesai sarapan.

"Berangkat bareng Lio ?"

"NO! Bareng Agas!"

Zavira menatap keduannya jengah. Selalu saja seperti ini, keduanya tidak pernah mau mengalah jika itu menyangkut dirinya. Kecuali ketika mereka sudah beralih menjadi bucinnya Gavriel. Yah tapi ia tidak peduli, mereka bukan saudara kandungnya kan tetapi saudara kandung si Zavira asli.

Intinya cowok masih banyak tsay.

"Lova berangkat sendiri" tukasnya kemudian memasuki mobil sport kesayangannya.

"Gara-gara lo!" Astra menatap tajam Ragas yang dibalas sama tajamnya.

"Dih! Gara-gara lo!"

Astra mengendarai motornya sedangkan Ragas sudah siap dengan mobilnya.

Teriakan para fans dan hatternya menyambut Zavira ketika sampai di sekolah. Zavira ini termasuk cewek populer di sekolahnya. Wajahnya yang cantik, otaknya yang memadai, juga latar belakangnya yang dari keluarga Ardilova membuat keberadaannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi gadis ini berteman dengan Zea dan si kembar Zola-Zila yang sama-sama populer. Dia juga termasuk anggota The Z-girl, inti eskul dance yang baru-baru ini sedang naik daun, viral kalau sekarang yang berisi ia dan ketiga temannya tentu saja.

Tetapi kadang Zavira di cap sebagai cewek yang kebanyakan drama, karena cengeng juga suka membesarkan masalah-masalah kecil. Apalagi ketika ia sudah mulai mendekati Gavriel. Ia bahkan sampain di cap cewek murahan. Dan karena sekarang Zavira Sarastika yang menggantikan jiwa menye Lova

(panggil Lova aja ya si pemilik tubuh, bingung juga nulisnya kalau panggilannya sama)

jadi tidak ada lagi cewek yang kebanyakan drama,  tetapi cewek dengan sejuta kelebihan.

"OMG kak Zavira tambah glowing aja"

"Mengiri aing"

"Sayang..  gak cantik sehari aja bisa gak"

"Apasih biasa aja, cantikan juga gue"

"Kak kapan cover dance lagi?"

Zavira berjalan santai di koridor menuju kelasnya. Ia sudah terbiasa menjadi pusat perhatian di kehidupan yang dulu, jadi ia tidak merasa risih apalagi terbebani. Ia malah senang, karena yakali ia jadi murid transparan. Bukan Zavira sekali.

Sebuah tangan tiba-tiba melingkari pinggangnya dari arah kiri membuatnya hampir membanting pemilik tangan kalau tidak cepat sadar bahwa itu adalah Astra, kembarannya.

Ragas? Ia sudah sampai di sekolahnya, SMP Mandala. Jadi Yayasan Mandala ini terdiri dari sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA. Ketiga gedung masih satu lingkup lingkungan. Tempatnya sebelahan.

Kadang Ragas makan di kantin SMA karena disitu ada kakak kesayangannya Lova. Walaupun harus manjat tembok. Yah walaupun sebelahan tapi masing-masing sekolah juga di pagar tembok tinggi.

Zavira menduduki bangkunya, bangku sebelahnya diisi oleh Astra. Tapi seingatnya bangku Astra tidak disini. Zavira duduk sendiri dan bangkunya itu diisi oleh Gavriel setelah Gavriel menjadi murid baru. Zavira juga baru ingat kalau Astra satu kelas dengannya, kemarin pas ia pertama kali terbangun dan tiba-tiba ada di dunia ini, Astra tidak masuk sekolah. Astra juga jarang masuk kelas, lebih sering bolos sih. Pas Gavriel jadi anak baru Astra juga sedang bolos.

Ketiga temannya? Mungkin mereka sedang menjalani hukuman karena menjaili seorang guru.

"Kamu siapa? Minggir ini bangku Gav"

Suara itu membuat hampir seiisi kelas menahan napas. Zavira sendiri ingin tertawa melihat kekhawatiran satu kelas terhadap Gavriel yang berani meneriaki Astra. Oh tunggu! Apakah ini termasuk alur cerita novel dimana Gavriel bertemu dengan kembarannya. Tapi sepertinya ceritanya tidak begini. Mereka memang bertemu di kelas, tetapi bukan ini kejadiannya.

Bukankah Astra dan Gavriel dijadikan satu kelompok saat pelajaran kimia. Saat itu ada praktek mencampurkan sesuatu zat yang Zavira sendiri lupa apa namanya. Pokoknya nanti Gavriel salah mengukur jumlah zat yang harus dimasukan, jadi membuat percobaan mereka meledak.

Entah setan apa yang merasuki Astra, ia memeluk Gavriel membelakangi meja percobaan mereka dan membuat tubuhnya sendiri sebagai tameng agar Gavriel tidak terluka. Dan si Gavriel karena ia mempunyai hati yang lembut maka yang ia bisa lakukan hanya meminta maaf dan menangis.

Oh Zavira tidak terlalu suka dengan lelaki seperti itu fyi.

Kejadian itu menjadi gosip terpanas di SMA Mandala. Dan yang gila adalah banyak murid-murid SMA Mandala yang meng-ship kapal Gavtra (Gavriel-Astra) , padahal keduanya laki-laki.

Huh dan Zavira tidak masuk saat itu. Yah masih awak awal ceritalah.

Zavira melirik mata Astra, memastikan apakah kembarannya itu akan membalas Gavriel. Tapi mengapa Astra hanya menatap Gavriel acuh? Astra masih diam memainkan rambut Zavira. Apakah alurnya berubah? Yah Zavira tidak peduli. Yang terpenting sebisa mungkin ia tidak melibatkan dirinya pada alur cerita.

"Kok pertanyaan Gav gak dijawab?"

Bulir air mata mulai menetes membasahi wajah cantik milik Gavriel. Zavira tidak berbohong kalau wajah Gavriel itu bukannya terkesan ganteng tapi malah lebih ke cantik. Dan matanya yang berkaca-kaca menambah kesan imutnya. Mungkin ini yang membuat mereka menyukainya.

Astra masoh diam, dia benar-benar tidak menjawab Gavriel, bahkan meliriknya saja tidak. Zavira tetap tidak peduli.

Seisi kelas menatap iba Gavriel, mereka juga kalau seandainya punya keberanian mereka ingin menegur Astra dan Zavira. Tapi sayangnya mereka tidak berani menegur sepasang kembar tidak identik itu.

"Emm, Gav duduk sini aja" ajak Lily, ketua kelas.

"Gak mau! Gav mau duduk sama Aster, kamu minggir"

Hampir saja tangan Gavriel menarik rambut Astra, tetapi berhasil dihentikan oleh Lily.

"Hari ini Gav duduknya sama Lily aja ya? Nanti Lily traktir susu pisang"

Gavriel menatap Lily sebentar, "beneran?"

"Iya"

"Janji?"

"Iya janji"

"Ok! Gav mau"

"Ayo!" Lily menarik Gav menuju bangkunya.

Zavira terkekeh pelan menyaksikan sikap sok pahlawan ketua kelas. Btw ketua kelas alias Lily adalah orang yang nemuin Zavira di toilet. Yang dibilang si caper oleh ketiga temannya.

"Kenapa?"

Zavira menatap Astra sebentar lalu menggeleng. Pandangannya kini ia fokuskan pada seorang guru yang baru masuk dengan Zea, Zola, dan Zila dibelakangnya.









Yang merasa punya tangan vote, komen dan share hehe gratis kok makasih

Sekian terima Suga

Help MeWhere stories live. Discover now