hulupes

11.3K 1.2K 13
                                    

Happy reading!
















Nomor pribadi

Jga batasan lo!
Dia milik gue!
Kalau lo ttp nekat,
say goodbye to the world

Seorang pemuda memandang dingin isi pesan di ponselnya. Sudah sejak semalam dirinya hanya berdiam diri dan terus memandangi pesan tersebut.

Gavriel, yah pemuda itu terkekeh sinis lalu tanpa pikir panjang membanting ponsel itu. Tak peduli bahwa ponsel tersebut adalah ponsel keluaran terbaru. Lagipula uangnya tidak akan habis hanya untuk membeli ponsel baru dengan merk yang sama.

Pesan itulah yang membuatnya membuang kesempatan untuk lebih dekat dengan seseorang yang telah lancang masuk ke hatinya. Isi pesan itu membuat ia tidak jadi menginap di rumah gadisnya. Yah Asterlia Zavira Ardilova adalah gadisnya. Seorang gadis yang membuatnya sampai rela berpura-pura polos dan lemah.

Karna gadis itu sudah masuk, maka tidak ada lagi jalan untuk keluar. Semua yang telah berani memasuki daerah teritorialnya maka ia tidak akan melepaskanya kecuali dengan satu hal, yaitu mati.

Dan khusus teruntuk gadis itu, ia tidak akan melepaskannya walaupun itu mati. Selama ia hidup, maka gadis itu juga harus hidup. Tak peduli bahwa ia harus mengorbankan kehidupannya. Yang terpenting ia bisa bersama Asternya. Ia juga akan menyingkirkan hama-hama yang mendekati gadisnya.

Tapi orang itu. Orang yang mengirimkan pesan itu tidak bisa dianggapnya remeh. Sekali ia salah langkah, bukan hanya ia saja yang hancur. Orang terdekatnya juga. Tetapi ia tidak mempunyai orang terdekat. Setelah kematian kedua orangtuanya ketika ia berumur enam tahun, yang ia pikirkan hanyalah bagaimana caranya agar Asternya selalu bersamanya.

Lalu apakah ia harus takut-em bukan maksudnya waspada dengan orang itu? Kata takut terlalu berlebihan baginya, karena memang ia tidak takut dengan orang itu. Ia hanya merasa orang itu tidak boleh diremehkan. Apalagi orang itu juga mengincar gadisnya. Hah mengapa banyak hama di sekeliling gadisnya.

Gavriel menggebrak keras meja didepannya. Ada setitik rasa sesal mengapa ia harus melibatkan orang itu. Mengapa harus orang itu yang menarik jiwa gadisnya.

Gavriel sudah mengetahui bahwa di raga gadisnya bukan Asterlia Zavira Ardilova yang menempati, melainkan jiwa gadis bernama Zavira Sarastika. Gadis yang merupakan diri Asternya di dimensi lain. Dan orang itu yang membantunya menarik jiwa Zavira Sarastika ke dunia ini. Ia tidak ingin raga Asternya mati.

Mengapa bukan jiwa asli gadisnya yang ia tarik? Itu karena jiwa gadisnya menolak untuk kembali masuk ke raganya. Bukan karena ia obses ke raga gadisnya,  em mungkin sedikit. Tetapi memang itu keinginan gadisnya sendiri. Lagipula ia tetap mencintai Asternya, Zaviranya. Baik itu Asterlia Zavira Ardilova maupun Zavira Sarastika. Keduanya adalah orang yang sama di dimensi yang berbeda.

Dia sendiri tau bahwa dunia yang ditempatinya ini adalah dunia novel kalau di kehidupan Zavira Sarastika. Ia juga merasakanya. Karena ia selalu bermimpi tentang kejadian yang ia alami. Dan ia juga sadar kalau hidupnya terus berputar. Dan mungkin Asternya bosan, makanya ia tidak mau kembali ke raganya. Ia malah menyerahkan raganya untuk Zavira Sarastika, dirinya versi dimensi lain. Tentunya dengan campur tangannya dan orang itu.

Lagi-lagi Gavriel terkekeh sinis, bahkan saking tidak maunya keberadaannya diketahui. Orang itu sampai menghack nomernya sehingga tampaknya bahwa pesan itu berasal dari nomer hp Gavriel sendiri. Heh padahal ia dan orang itu sudah pernah berada pada ruangan yang sama. Yah meskipun orang itu memakai topeng untuk menutupi wajahnya.

Sebenarnya sekuat apa orang itu? Yah tapi apapun itu ia tidak akan membiarkan Asternya jatuh kepada orang itu. Orang itu terlalu bajingan untuk Asternya yang polos. Ia harus cari cara agar ia bisa melenyapkan orang itu, bahkan sampai orang itu tidak bisa bereirkarnasi lagi.







§§§






"Dia sudah bangun?"

Wanita paruh baya itu hanya menatapnya sekilas. Ia kembali memandangi jendela besar yang menampakan keindahan malam di kota itu.

Pria paruh baya itu menghela napas pelan melihat tingkah istrinya. Ia mengerti kalau istrinya masih sangat syok karena beberapa kejadian yang menimpa keluarga mereka. Ia jadi merasa bersalah telah melibatkan wanita rapuh itu di kehidupannya yang penuh misteri.

Yah tetapi ia tidak bisa menebak apa yang akan terjadi lagi setelah ini. Takdir yang menimpa keluarganya kali ini benar-benar tak masuk akal. Ia tau keluarganya sendiri sudah rak masuk akal sejak jauh sebelum ia terlahir. Namun yang ini benar-benar berbeda.

Ia hanya bisa berharap bahwa takdir akan membawa ia dan keluarganya menjadi lebih baik. Ia tak ingin istri dan anak-anaknya mengalami hal yang membayakan diri mereka.

Sekarang yang perlu kita pikirkan hanyalah keselamatan keluarganya. Sudah cukup putranya menanggung kesalahan leluhur mereka. Ia tak ingin yang lainnya mengalami hal yang sama. Ia tak akan membiarkan itu terjadi.


















Yang masih merasa punya tangan silahkan vote, komen, and share.
Hhe gratis kok.

Sekian terima Liu Te

Help MeWhere stories live. Discover now