salebhujut

7K 918 44
                                    

Brak!

Zavira baru saja ingin memarahi siapa yang membuka pintu kamarnya dengan kasar. Tetapi niatnya itu tidak jadi karena Astra yang berdiri disana dengan raut menyedihkannya.

BTW kenapa nih anak. Mukanya kusut amat. Aura-auranya itu loh suram banget. Zavira sebagai pencinta para cogankan mana tega ngeliat tampang cogan Astra yang yah melunturkan sedikit pesonanya. Sedikit ya.

Zavira menghampiri Astra sebelum tiba-tiba tubuhnya didekap erat. Bisa Zavira rasakan tubuh Astra bergetar. Ia juga merasakan bahunya basah perlahan. Dan tak lupa juga isakan kecil yang keluar sesekali.

Zavira membawa Astra duduk ke pinggir ranjang. Sebelum itu ia sudah menutup pintu kamarnya. Yah walaupun ia dan Astra adalah saudara. Tetapi ia tidak mau dituduh sebagai penyebab keadaan menyedihkan Astra sekarang. Meskipun kecil kemungkinannya sih.

Zavira menepuk pelan punggung itu. Ia masih terdiam tidak mengeluarkan suara apapun. Karena ia tidak mau membuat tangisan Astra menjadi lebih histeris. Biasanya gitukan kalau pas nangis malah ditanya kenapa atau disuruh berhenti. Tangisannya bukannya berhenti malah makin kejer. Biarin dia aja yang cerita.

Eh udah berhenti nangis nih anak. Zavira merasa merinding karena nafas Astra yang mengenai ceruk lehernya. Ketika melepaskan pelukan mereka, Zavira malah dibuat mendengus karena Astra yang sudah terlelap. Capek nangis kali ya.

Zavira merebahkan tubuh Astra ia menaikan selimut sampai kedadanya. Ketika ia ingin beranjak tiba-tiba lengannya ditarik.

Tubuh Zavira menimpa Astra. Zavira bernjak bangun ia benar-benar kebelet sekarang. Tapi gumaman Astra membuatnya mengernyit bingung.

"Jangan pergi Lia. Lio gak mau kehilangan Lia lagi. Jangan tinggalin Lio"

Lah diakan cuma mau ke toilet bukannya pergi jauh. Kenapa Astra seolah-olah mengatakan kalau dia akan pergi jauh meninggalkannya? Lah bomat lah mending ia ke toilet, udah diujung ini. Jangan keluar dulu please.


§§§



Di sebuah ruangan, seorang pemuda tengah menatap kosong dua orang berbeda gender di balik layar. Ia masih terdiam menatap kedua insan yang saling tidur berpelukan itu. Pikirannya berperang dengan batinnya.

Ia masih dibebankan dengan kebimbangannya. Keputusan apa yang harus ia ambil? Ia tidak mau memilih yang salah dan berakhir dengan penyesalan di akhir. Kenapa kejadian yang terjadi tidak sesuai dengan alur cerita? Dia tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya karena alur berubah. Ia benar-benar tidak mau mengorbankan gadisnya. Tetapi disisi lain ia tidak bisa menghianati keluarganya.

Kenapa takdir terus mempertegas kalau dia dan gadisnya tidak bisa bersatu? Ia hanya ingin bersama dengan gadisnya. Apakah sesulit itu?



§§§



Alka menatap penuh puja pada objek lukisan yang baru diselesaikannya itu. Lihatlah gadisnya sangat cantik. Gadisnya yang sangat menarik membuat beberapa hama mendekat ke arahnya.

Ia sangat kesal mengingat banyak hama yang menginginkan gadis itu. Gadis itu hanya miliknya, jadi hanya ia yang berhak berada didekat gadisnya.

Apakah ia harus menculik gadisnya dan membunuh para hama itu? Yah ide bagus. Ia harus menyingkirkan para hama itu. Gadisnya hanya miliknya. Dan yang berusaha mendekati miliknya harus ia kenalkan apa itu neraka dunia.

Alka kembali menatap lukisannya. Ia mendekati wajah dilukisan itu. Mencium bibir di lukisan itu sembari membayangkan kalau yang diciumnya adalah orangnya asli. Gadisnya.

Alka kembali menjauhkan wajahnya. Ia mendengus kesal. Haih dengan hanya membayangkannya saja sudah membuat itunya bangun. Alka beranjak keluar dari ruangan itu, menguncinya, dan berjalan ke kamar mandi di kamarnya. Yah cepat atau lambat ia akan membuat gadisnya itu selalu berada disisinya. Selamanya.







Maaf pendek. Otaknya lagi ngebul soalnya.

Ayo vote, komen, and share. Gak maksa sih tapi ngarep juga.

Have a nice day yeorobun.

Sekian terima gaji

Help MeOnde histórias criam vida. Descubra agora