7. Menuju Pentas

1.8K 318 62
                                    

Beberapa hari Gyumin tak datang ke sekolah, Zayyan sedikit khawatir. Dia lalu mencoba menelponnya, namun tak dapat terhubung. Zayyan mulai berpikir apa karena ancaman Davin tempo hari di perpustakaan jadi dia takut ke sekolah?


Ditengah Zayyan memikirkan, Sing lewat bersama Wain dan Beomsoo. 

"Sing, aku ingin bicara sebentar."

Sing yang mendengar Zayyan bicara langsung berhenti dan menoleh ke arahnya.

"Apa yang ingin kau bicarakan? Sepertinya kau sudah tidak sabar."

Hahaha ... Teman-teman Sing tertawa paham dengan maksud tujuan Sing. Karena beberapa hari yang lalu Sing mengatakan jika ada satu orang yang mengabaikannya, dan kita lihat, dalam waktu beberapa hari dia pasti akan mencarinya.

Awalnya Sing merasa kepedean, tetapi saat Zayyan bertanya, moodnya langsung anjlok.

"Aku ingin bertanya tentang Gyumin."

"Bukannya kau pahlawannya, kenapa bertanya padaku?"

"Dia tidak dapat dihubungi sama sekali, dan sudah beberapa hari tidak datang ke sekolah."

"Itu bukan urusanku!"

Zayyan yang kesal menerima jawaban Sing, langsung menariknya dan kini mereka tengah berhadap-hadapan dalam jarang hanya sekitar 30 senti. Kedua mata saling beradu menampilkan aura permusuhan. Perbedaan tinggi yang cukup signifikan membuat Zayyan menengadah sedangkan Sing menunduk.

"Aku tidak takut kepadamu, juga kelompokmu, aku tahu jika kelompok kalian yang selama ini menerorku." Sembari melirik ke arah Wain yang bergerak mendekati mereka.

"Lalu apa yang bisa kau lakukan?" Sing menundukkan wajahnya menjadi semakin dekat. Bibir pink itu terbuka seolah memprovokasi dirinya. Di otak Zayyan seolah Sing sedang mengatakan Nye-nye-nye .... Tiba-tiba saja Zayyan menjadi kesal bukan main.

Di luar dugaan, Zayyan spontan menarik kedua bibir Sing macam seperti bibir bebek, dia tampak geregetan karena Sing sungguh menyebalkan, persis seperti yang biasa dia lakukan kepada keponakannya yang banyak bicara dan nakal.

"Lihat saja, aku tidak akan tinggal diam!" Lalu Zayyan pergi melarikan diri setelah melakukan itu kepada Sing tanpa ada perlawanan sedikitpun. Sepertinya Sing kaget, juga tindakan Zayyan sungguh di luar prediksi.

Sing dan kawanannya diam terpaku untuk sesaat, hingga akhirnya suara tawa menggelegar. "Apa yang barusan dia lakukan?" Wain dan Beomsoo tidak dapat lagi menahan tawa.

Bwahahahaha ....

Sing hanya tersenyum menanggapi ocehan teman-temannya.

.
.
.

Pengumuman resmi telah dibuat masing-masing orang mendapatkan peran untuk acara pentas seni, begitu juga dengan Zayyan.

"Ini milikmu, nanti selepas sekolah berkumpul di kelas seni, kita mulai latihan." Jisoo ketua seni itu datang ke kelas Zayyan untuk memberitahukan sambil menyerahkan naskah yang harus dipelajari.

Zayyan menerima salinan naskah dialognya yang diberikan, lalu membukanya, di halaman pertama terlihat judul drama yang akan mereka bawakan.

Love Triangle

Di sana terdapat keterangan nama dan  pemeran masing-masing. Zayyan yang awalnya biasa-biasa saja tiba-tiba terbelalak saat membaca namanya di salah satu tokoh dalam drama tersebut.

Sing: Alexandre/ Pangeran
Zayyan : Josephine/ Penari
Leo: Leandre/Panglima perang

사랑해요, Zayyan HyungWhere stories live. Discover now