Part 9

6.7K 362 1
                                    

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨~(◕ᴗ◕✿)





Aley menyantap sarapannya dengan gerakan sedikit pelan, dia merasa canggung karena saat ini dia sedang sarapan bersama para anggota keluarga Alaver.

Setelah tadi pagi dia dikejutkan dan dibuat sedikit kaku oleh nyonya Alaver, sekarang dia dibuat kaku lagi karena disuruh untuk sarapan bersama.

Aley mengunyah makanan yang berada di dalam mulutnya, sebenarnya dia tidak suka dengan lauk sarapan pagi ini, lauk nya simple yaitu sop buntut dan tumis kangkung.

Dia tidak suka buntut karena menurutnya rasanya aneh dan kangkung nya sedikit pedas tetapi dia tetap memakannya dengan santai, dia tetap harus menghargai makanan meskipun makanan itu tidak dia sukai.

Beberapa menit kemudian Aley menyelesaikan makanannya lalu meminum air putih sampai setengah, dia hanya memakan sedikit karena dia hanya mengambil sedikit.

'Aneh campur pedes, perutku jadi mual anj*r mana kangkung nya pedes. Untung cuma ngambil sedikit' celoteh Aley dalam hati sambil mengecap pelan lidahnya.

Setelahnya Aley kembali meminum air putih yang tinggal setengah itu lalu mengangkat pandangannya tak sampai 5 detik dia kembali menundukkan pandangannya dan memainkan gelasnya dengan tangan kanannya.

'Canggung banget' batin Aley sambil menatap tangannya yang menggoyangkan pelan gelas itu sehingga air yang masih tersisa sedikit di gelas itu terguncang.

Aley menoleh ke anak sulung tuan Alaver dan nyonya Alaver yang baru saja meletakkan alat makanannya sehingga menimbulkan suara lalu tanpa sengaja mata Aley bertemu dengan mata biru laut milik orang tersebut, dia menunduk tak berani menatap mata indah tersebut lebih dari 3 detik.

Entah kenapa detak jantungnya menjadi berdetak lebih kencang saat bersitatap dengannya.

Sedangkan anak sulung tuan Alaver dan nyonya Alaver itu terkekeh kecil dengan reaksi sekretaris Daddy nya itu, sudah biasa baginya saat orang-orang tak berani bertatapan dengannya selain keluarga serta orang-orang terdekat nya tentunya.

Mari kita berkenalan dengan anak sulung Reinand dan Leonor.

VICTOR SHEA ALAVER, anak sulung Reinand dan Leonor. Nama tengahnya diambil dari nama tengah Leonor, dia juga mewarisi mata biru laut indah milik Leonor.

Victor terus menatap wajah Aley dan itu membuat Aley merasa tidak nyaman karena terus ditatap oleh nya bahkan saat semua sudah selesai sarapan dia tetap menatap wajah Aley, tidak menghiraukan sekitarnya.

Dia selalu terpana dengan keindahan sekretaris muda Daddy nya itu, bagaimana tidak. Aley memiliki bulu mata panjang, alis tebal, bibir berbentuk hati, kulit putih tanpa luka dan hal yang paling menarik dari Aley adalah mata berwarna madu terang yang terlihat sangat indah jika berada di luar ruangan.

Reinand menatap Aley dengan bingung karena sekretaris nya itu terlihat tidak nyaman lalu melihat sekitar dan setelahnya dia paham mengapa sekretaris nya merasa tidak nyaman.

"Victor" tegur Reinand membuat orang-orang yang berada di meja makan menatap Victor.

Victor menatap dingin Daddy nya dan mendengus pelan, dia tau Daddy nya sedang menegur dirinya yang sedari tadi menatap Aley sehingga membuat anak itu merasa tidak nyaman.

Kedua anak ayah itu terus bertatap dengan pandangan datar membuat hawa disekitarnya menjadi tidak mengenakkan.

"Ekhhm.. Marvel, Marcel kalian sekolah atau tidak?" tanya Leonor berusaha mencairkan suasana dengan bertanya kepada kedua anak kembarnya.

"Tidak mom, kami malas untuk bersekolah" jawab Marcel.

"Lagipula jika kami berangkat sekarang, kami akan sangat telat" lanjut Marvel.

ALEY AFANTAWhere stories live. Discover now