Part 23

5.1K 385 21
                                    

Aku kesal jarak vote sama view nya jauh banget, bikin aku males buat ngelanjutin ceritanya.

Tapi tetep aja, meskipun kesal aku berusaha buat up.

Aku ngambek sama kalian(눈‸눈)

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨~(◕ᴗ◕✿)





Aley turun dari mobil setelah sudah sampai di mansion, dia masuk ke dalam bersama Reinand disisi kanannya dan Leonor di sisi kirinya jadi dia berada di tengah-tengah mereka.

Veron dan Zio berada di belakang mereka dan tas Aley dibawa Zio.

"Langsung ke kamar terus Istirahat, nanti turun lagi kalo udah makan malam" ucap Leonor.

"Iya" balas Aley dan langsung pergi ke kamarnya diikuti Zio.

Di dalam lift Aley duduk dengan mata terpejam, dia mengantuk. Melihat tuan mudanya yang mengantuk, Zio berinisiatif untuk menggendongnya dan tidak ditolak oleh Aley, tuan mudanya malah mengalungkan tangannya dan menelusupkan kepalanya di lehernya.

Ting

Zio melangkah keluar lift bersama Aley digendongnya lalu pergi ke kamar Aley.

Zio membuka pintu kamar Aley dan masuk ke dalam lalu membaringkan tuan mudanya di atas kasur dan menyelimutinya setelahnya dia menaruh tas milik tuan mudanya di atas meja belajar lalu keluar membiarkan tuan mudanya beristirahat.

Dia akan membangunkannya nanti saat sudah mendekati jam makan malam.

...

Sekarang sudah mendekati jam makan malam, Zio lantas membangunkan tuan mudanya itu untuk makan malam.

"Apa?" tanya Aley dengan suara serak.

"Waktunya makan malam tuan muda"

Aley mengangguk dan bangkit dari tidurannya lalu masuk ke kamar mandi untuk cuci muka.

Saat Aley sedang mencuci mukanya, dia tidak sengaja menyenggol gelas kaca sehinggga jatuh dan pecah.

Prangg

"Sh*t!"

Aley langsung berjongkok dan mengumpulkan pecahan gelas tersebut namun sepertinya kesialan datang dua kali, jari manis tangan kiri nya tidak sengaja tertusuk pecahan gelas.

"Akhh shhh" Aley membuang pecahan gelas ke tempat sampah lalu menyalakan keran dan mencuci jarinya yang berdarah.

Saat sudah cukup bersih Aley mengoleskan salep dan memplaster jarinya yang terluka.

Lalu dia keluar dan langsung mengajak Zio untuk turun ke bawah seperti tidak terjadi apa-apa.

Untung saja tadi Zio berada di luar kamarnya sehingga tidak terdengar suara gelas pecah.

Sesampainya di bawah ternyata baru ada Leonor di ruang makan sedangkan yang lainnya masih belum ada.

"Eh? Sini sayang duduk dulu" ucap Leonor saat menyadari kehadiran Aley saat dia sedang menyusun alat makan.

Aley pun duduk di salah satu kursi di sana dan Leonor langsung mengambilkan minum untuk Aley.

"Ini diminum dulu" Aley menerimanya, dia meminumnya sedikit dan meletakkan gelas yang masih penuh dengan air di atas meja.

"Mau Al bantu nyonya?" Aley bertanya kepada Leonor yang masih menyusun alat makan.

"Jangan nyonya dong, panggil mommy aja oke?" Leonor berucap dengan nada dan wajah yang dibuat sedih meskipun perasaan aslinya memang sedih karena dia ingin Aley memanggilnya dengan sebutan mommy.

ALEY AFANTAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt