Part 25

5.5K 331 23
                                    

Mari vote untuk memberikan apresiasi kepada sang penulis.

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨~(◕ᴗ◕✿)





"Kenapa harus sekarang!?"

Zio yang duduk di samping Veron pun mematikan lampu mobil dan memencet tombol putih untuk mengaktifkan mobil ke mode bulletproof.

Mobil yang dikendarai Veron memasuki kawasan hutan yang gelap dan berbahaya namun hal itu tidak membuat para musuh menyerah untuk mengejar mereka.

Mereka malah semakin gencar dan menambah kecepatan untuk mengejar.

DOR

DOR

DOR

Suara peluru ditembakkan terdengar keras membuat suasana semakin menegangkan.

Zio tidak tinggal diam, dia juga ikut menembaki mobil musuh dan target utamanya adalah ban mobil.

DOR

DOR

DOR

DOR

Ckitttt

Decitan ban mobil musuh dengan tanah terdengar keras saat Zio berhasil menembakkan peluru ke empat ban mobil mereka membuat mereka mau tidak mau berhenti.

DOR

DOR

Dua tembakan terakhir Zio layangkan ke kaca depan mobil sang musuh sehingga kaca depan mobil tersebut retak dan hampir pecah, Zio tersenyum tipis dan masuk kembali ke dalam mobil.

Veron menatap Zio seolah memberi apresiasi karena telah melumpuhkan lawan, lalu dia menambah kecepatan untuk pergi dari sana.

"SIAL!" teriak sang musuh sambil menatap mobil targetnya yang berhasil kabur.

"Bos, sekarang bagaimana mana?"

"Ck, kembali ke markas"

"Ta-tapi nanti kita dapat hukuman dari tuan?"

"Menurutmu?!"

Mari kita tinggalkan mereka dan beralih pada Aley.

Aley membuka matanya dan melihat Reinand sedang menatap ke luar jendela dengan tatapan datar dan dingin.

Sebenarnya dia sudah terbangun saat mendengar suara tembakan yang bersahut-sahutan namun dia diam saja dan tetap memejamkan matanya.

Aley mengangkat tangan kanannya dan menusuk pipi Reinand dengan jari telunjuknya membuat Reinand yang sedang melihat ke luar jendela mengalihkan pandangannya ke bawah saat merasa ada jari telunjuk yang menusuk pipinya.

Ah, ternyata anak yang tadinya tertidur di pangkuannya itu terbangun, sepertinya karena suara tembakan-tembakan tadi.

Reinand menggenggam tangan Aley lalu mengelus rambut anak itu.

"Keganggu hm?" tanya Reinand dibalas anggukan Aley.

"Maaf ya, udah tidur lagi aja" Aley mengangguk dan turun dari pangkuan Reinand lalu duduk di sampingnya dan tiduran dengan paha Reinand sebagai bantal.

Reinand tertawa kecil dan mengelus kepala Aley supaya anak itu cepat tidur.

Dan benar saja, tak lama kemudian Aley kembali tertidur.

Reinand mengecup kening Aley dan menyuruh Veron untuk cepat sampai ke mansion. Dia lelah ingin bermanja-manja dengan istri tercintanya.

Ingat umur pak(☞ ಠ_ಠ)☞

ALEY AFANTAWhere stories live. Discover now