Part 11

6.7K 366 3
                                    

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨~(◕ᴗ◕✿)





Aley melenguh dalam tidurnya saat dirinya merasa diusik, dia menepis tangan yang mengganggu tidurnya sementara orang yang mengusik tidur Aley terkekeh gemas dan kembali mengusik Aley yang sedang tidur dengan menusuk-nusuk pelan pipinya pakai telunjuk.

Merasa ada yang mengganggunya lagi Aley pun kembali menepis tangan itu sambil bergumam lalu mengubah posisi tidurnya menjadi membelakangi orang tersebut.

"Jangan diganggu Victor" suara lembut Leonor terdengar, menegur putra sulungnya.

"Imut mom" ucap Victor membalas teguran mommy nya.

Ya, orang yang tadi mengganggu tidur Aley adalah Victor.

"Mommy tau tapi jangan diganggu juga Victor..."

"Hmm"

Victor mengelus kepala Aley sebentar lalu berdiri dari duduknya, dia berjalan menuju sofa dan duduk disebelah Leonor dan memainkan ponselnya.

"Kamu gak kerja?" tanya Leonor.

"Males" jawab Victor singkat.

"Daripada kamu gak ngapa-ngapain mendingan kamu kerja aja sana"

"Gak mau"

"Bandel"

"Biarin"

Leonor menatap kesal putranya, Victor benar-benar menjiplak sifat suaminya. Leonor menghela napasnya lelah, jika saja Victor bukan anaknya pasti sudah dia pukul kepalanya.

1 jam kemudian

Reinand kembali ke ruang inap Aley sejak 10 menit yang lalu sedangkan Leonor dan Victor sudah pergi dari 15 menit yang lalu.

Reinand mengguncang pelan tubuh Aley supaya sang empu terbangun dari tidurnya.

Sekarang sudah waktunya untuk makan siang, perawat baru saja mengantarkan makan siang untuk Aley jadi, Reinand harus membangunkannya.

Perlahan mata Aley terbuka, dia menerjapkan matanya beberapa kali lalu menatap sang pelaku yang mengganggu tidurnya.

"Makan siang" ujar Reinand singkat.

Aley yang paham pun mengangguk dan duduk, dia menatap pergerakan Reinand yang mengambil piring berisi nasi merah dan berbagai lauk.

Aley makan sambil disuapi Reinand, sebenarnya dia merasa malu karena disuapi oleh atasannya sendiri tapi atasannya itu bersikeras untuk menyuapinya dengan alasan bahwa dirinya masih tidak boleh banyak bergerak padahal dia merasa bahwa sekarang dirinya sudah baik-baik saja.

Selesai makan dan minum obat, Aley duduk dia merasa canggung dengan situasi saat ini karena tuannya itu tidak kunjung pergi dari tadi.

Dia juga pengen pulang! Tidak bisakah dia pulang sekarang juga? Lagipula dia merasa bahwa tubuhnya sudah baik-baik saja. Dan dimana ponselnya itu, dari tadi dia mencari-cari ponselnya tapi tidak ketemu, apakah ada di apartemennya?

"Ponselnya mu ada di saya" suara Reinand membuat Aley menoleh kearah nya.

"Emm" Aley bingung harus bereaksi seperti apa, ingin meminta ponselnya dikembalikan tapi mulutnya terasa kelu.

Reinand menatap mata madu terang Aley dan menghela napasnya tanpa suara, dia merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel milik Aley.

"Kamu mau ponsel mu?" Aley menganggukkan kepalanya.

"Dengan satu syarat" Aley menatapnya dengan pandangan bertanya.

"Tinggal bersama saya selama seminggu penuh" Aley mengerutkan keningnya, syarat macam apa itu?

ALEY AFANTAWhere stories live. Discover now