24.sekolah tanpa rendy

1.3K 158 1
                                    

***

"Mama tinggal dulu ya, jaga diri baik baik"

"Iya mah"

Setelah melihat orang tua nya benar benar pergi, gadis bernama nana itu pun menutup kembali pintunya.

Ia tinggal sendiri malam ini karna orang tua nya menginap di rumah kerabat dan karna nana memang anak tunggal seperti Rendy.

Nana duduk di sofa dan membuka ponsel, namun matanya salah fokus dengan foto Rendy yang masih ada di ponselnya.

"Rendy...."

Nana menghela nafas lalu masuk ke kamarnya untuk tidur, lantaran jam sudah mengarah ke jam 9 malam.

Sedangkan disisi lain, Rendy melajukan mobil nya sambil menangis, kondisi Rendy benar benar hancur. Ia mabuk berat dengan air mata yang masih mengalir di kedua mata indahnya.

Rendy memberhentikan mobil nya di depan rumah berwarna putih, yaitu rumah nana.

Tokk.. Tokk...

Nana yang sudah memejamkan matanya kembali membuka mata lalu berdiri.

"Mama? Mama kenapa?"

Nana berjalan ke luar lalu membuka pintu rumahnya, namun bukan mama yang ia lihat, melainkan Rendy.

"RENDY!!" nana terkejut, sangat terkejut melihat penampilan Rendy yang sangat kacau

Wajahnya merah karna menangis, dan aroma minuman beralkohol yang menyengat.

"Rendy kamu kenapa"

Rendy menangis lalu memeluk nana.

"Na...hikss"

Gadis itu membawa Rendy masuk ke dalam rumah bermaksud untuk menenangkannya. Namun, bukan ketenangan yang ia lihat. Melainkan Rendy yang berjalan ke arahnya dengan tatapan tajam.

"R-ren, kamu kenapa? Rendy..."

Nana terpojok karna Rendy terus mendekat ke arahnya.

"R-rendy plis jangan gini, aku takut"

Rendy tak menggubris ucapan nana itu, ia lalu memeluk gadis yang berada di depannya itu.

Dan malam itu menjadi malam yang tak akan pernah nana lupakan, malam yang seharusnya tak pernah terjadi.

                               *****
















Pagi menjelang, tak seperti kemarin, jovan terbangun tanpa omelan dari Rendy lagi.

Karna biasanya Rendy akan mengomel saat jovan mengeluh tentang bangun pagi.

pemuda itu menatap ke arah samping tempat di mana Rendy tidur.

"Kangen omelan nya Rendy ya?" Ujar haikal

Jovan hanya bisa tertawa canggung lalu menatap haikal.

"Maaf jov"

"Lo ga salah, ini murni kesalahan nyokap nya rendy" Balas jovan lalu mengelus pundak haikal

Kedua nya pun tersenyum, meski tanpa Rendy.

"Ya udh, mandi gih nanti kita telat loh" Haikal dan jovan pun berdiri untuk mandi dan bersiap siap.

Sedangkan disisi lain, jaendra terdiam menatap meja makan.

"Jaendra, kanapa melamun?" Tanya bunda

"Gpp bun, jaendra cuman kasian aja sama Rendy"

"Rendy kenapa lagi nak?"

"Ternyata Rendy minggat dari rumah dan kemarin sudah terbongkar, mama nya sudah tau Rendy di rumah haikal"

Bunda maupun ayah saling tatap tatapan lalu menatap jaendra.

"Ya ampun, jadi Rendy gimana sekarang?"

"Jaendra juga ga tau"

"Kasian"

"Jangan terlalu di pikirin ya, sekarang jaendra makan terus kesekolah"

"Iya bun"

Setelah itu, keluarga kecil tersebut sarapan sambil terus berusaha mencairkan suasana.

*
*
*
*
*

Mereka semua sudah sampai di sekolahan dan berada di kelas masing masing.

"Rendy gimana ya?" Ujar haikal sambil menaruh tangannya menutup wajah

Mereka terdiam tanpa melakukan apa pun.

"Udh kal jangan terlalu dipikirin, nanti dampaknya malah ga bagus buat lo"

"Terus sekarang gimana"

"Kita liat aja kedepannya gimana"

Mereka berdiam hingga akhirnya pak guru masuk untuk jam pelajaran pertama.

"Selamat siang anak anak"

"SELAMAT SIANG PAK!!"

"Rendy belum turun?" Tanya pak guru sambil menatap kursi Rendy yang masih kosong

"Belum pak"

Pak doy mengangguk lalu meneruskan pelajaran. Tak seperti biasa, haikal jaendra dan jovan mengikuti pelajaran dengan tenang dan diam.

"Woi, tumben lo pada diam diam aja" Ujar teman kelas mereka sambil mencolek tiga pemuda itu.

"Gpp lagi ga mood aja"

Pemuda itu mengangguk paham dan pelajaran pun kembali berlangsung dengan tenang.

Sedangkan disisi lain mahen duduk sambil mencoret coret kertasnya.

"HAYOLOH!!" mahen hampir terloncat saat tangan besar lucas mengagetkan nya.

Mahen mengelus dadanya lalu memukul lucas yang sedang tertawa.

"Bikin kaget aja lo kudanil"

"Awokawokawok, ya abis nya serius mulu, kenapa sih?"

"Huftt biasalah, si bocil kena masalah lagi"

"Terus kenapa lo yang sedih"

"Ga tau, sedih aja gitu liat dia"

"Sabar ya, mungkin mereka tau lo kuat makanya di buat sedih mulu"

Lucas berlari menjauh saat buku mahen sudah melayang ke arahnya.

"Sialan lo"

"Mwehehehe"

"Jangan terlalu di pikirin bro, entar lagi kita lulus"

Mahen pun terdiam mengingat itu, sekitar beberapa bulan lagi mahen dan angkatan nya lulus dan meninggalkan sekolah ini.

"Bentar lagi lulus, bocil gimana ya nanti" Ujar nya sambil menaruh tangan di dagunya.

Brukk...

Mahen memegangi dagunya sambil menahan sakit, saat lucas dengan sengaja menarik tangan mahen hingga membuat dagunya mencium meja.

"LUCAS!!!"

                                







  Tbc

_______

Rendy bukan anak yang lemah, tapi kenapa dunia tak pernah mendukung kemauan nya?

Circle bobrok | DREAMIES √Where stories live. Discover now