16. Hadiah

1.8K 240 58
                                    

"Mas, mas! ada Patrick Star teman Spongebob!"

"Iya sayang, itu bintang laut."

"Kyahahaha adek dapat siput!"

"Bukan siput, itu kelomang namanya say--"

"Ih! ih! ini apa mas?!"

"Itu cangkang kelom--"

"Whoaaa, Tuan Krabs!"

"Hm.. iya, itu-- eh?! sayang! jangan pegang kepiting! nanti dicapit!"

Merasa belum puas untuk bermain, Xabina yang digendong paksa oleh Barat pun meronta ingin dilepaskan. "Ish, lepaaaas! adek masih mau main basah-basah! kepitingnya baik itu, gak nakal! itu kepiting adek ketinggalan! kasihan loh, kepitingnya panggil-panggil adek ituu! mas ih.. adek angry nih! adek angry besar sekaliiii! heung.." Tenang, kali ini bukan tangisan asli. Xabina hanya merengek tanpa setetes air mata yang membasahi pipi bulatnya.

"Enggak tuh, mas gak dengar kepitingnya panggil-panggil adek tuh. Adek gak boleh bohong, nanti dihukum Tuhan terus hidungnya tambah panjang." Bukannya mengabulkan permintaan, Barat malah meledek Xabina dengan meniru gaya bicara pria cantiknya itu. Alhasil, Xabina jadi terpancing untuk menangis sungguhan karena kesal.

"Ndak sopaaaan! ledek-ledek adek gitu nakal tau namanya! huaaaaa!"

"Eh, kok nangis beneran?" Terkekeh, Barat mengusap punggung Xabina sembari terus berjalan menjauhi pantai. Pandangan mengedar dan tersenyum kala beradu tatap dengan lembayung senja. Andai saja bangunan di hadapannya tidak menanti untuk disinggahi, Barat pasti sudah menetap di atas butiran pasir.

"Eung? ini rumah siapa?" Memundurkan wajah dari ceruk leher Barat, Xabina nampak terpesona dengan keadaan di sekitarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Eung? ini rumah siapa?" Memundurkan wajah dari ceruk leher Barat, Xabina nampak terpesona dengan keadaan di sekitarnya. Wajar, semua hal tentang bangunan itu tak sedikitpun lepas dari sentuhan tanaman hias, patung dan lampu-lampu dengan bentuk dan warna yang cantik.

"Bagus, kan? adek suka?" Mendapat anggukan sebagai jawaban, Barat kembali mengarahkan Xabina untuk mengalungkan kedua tangannya. 

"Nanti mas bakal jawab pertanyaan adek. Tapi sebelum itu, kita harus bersih-bersih badan dan istirahat dulu. Kita naik pesawat 20 jam, hampir satu hari penuh. Pas nyampe, adek langsung main di pantai dan gak mau udahan. Padahal mas gak ngelarang adek buat main, nanti juga pasti mas bolehin lagi kok. Mas cuman khawatir, gimana kalo adek kecapean terus sakit? adek ada mual gak? atau pusing? atau--" 

"Wah, itu bagus sekali! adek mau berenang maaaas!" Pasal 1 Ayat (1), Peraturan Dasar Untuk Memahami Si Manis Kesayangan Barat, "Dalam keadaan mendesak, Xabina akan mengalihkan topik hingga pembicaraan yang dianggap menyudutkannya dapat berlalu seperti hembusan angin." Apakah substansi dimengerti? tentu. Barat hanya menghela nafas panjang kala menoleh ke arah sebuah kolam yang Xabina tunjuk dengan penuh semangat.

 Barat hanya menghela nafas panjang kala menoleh ke arah sebuah kolam yang Xabina tunjuk dengan penuh semangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
XABINAWhere stories live. Discover now