BtbY: Dua

2.2K 427 69
                                    

Jungkook hampir tiba di rumah kecilnya ketika ia terkejut mendapati segerombolan anak-anak yang tengah melempari rumahnya dengan batu. Pintu rumahnya lepas, bahkan jendelanya rusak parah. Di tambah dinding rumahnya yang hanya dari rotan seadanya pun mengalami kerusakan di mana-mana. Keranjang kecil berisikan herbal yang ia petik langsung terjatuh begitu saja. Berlari menuju rumahnya untuk menghentikan aksi anak-anak itu.

"Hentikan! Hentikan! Apa yang kalian lakukan?!" Jungkook memekik dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Sementara anak-anak itu langsung berlari pergi sambil tertawa senang.

Padahal keadaan rumah ini pun tak bisa di bilang bagus dan layak juga karena hanya di bangun dengan bahan seadanya. Lalu malah di rusak semakin parah begini, apa yang harus ia lakukan? Ia tak punya uang atau apa pun untuk memperbaikinya.

Berikutnya terdengar suara tawa segerombolan orang di dekat rumahnya. Ia menoleh dan mendapati beberapa wanita dan pria dari Pack-nya yang tengah tertawa sembari melihat ke arahnya.

Ah, ini ulah mereka.

"Ya, ampun. Rumahnya rusak, kasihan sekali~"

"Ey~ rumahnya kan memang sudah rusak dan tak layak huni. Bahkan kandang piaraanku masih lebih bagus dari rumahnya," sambung lainnya.

Selalu begini.

Mereka selalu mengganggunya padahal tempat tinggalnya jauh dari daerah tempat mereka tinggal. Tapi kenapa selalu datang dan mengusiknya? Ia bahkan tak pernah sekali pun berusaha berinteraksi dengan mereka karena tahu mereka membencinya. Lalu kenapa masih menyiksanya begini?

Kenapa memperlakukannya sekejam ini?

"Hya! Dia menangis! Ahahahahahaha astaga! Wajahnya yang jelek semakin jelek saja!"

"Bah! Dengan wajah sejelek itu beraninya dia bermimpi untuk menjadi pasangan Alpha kita! Tidak tahu diri!" hardik salah satu wanita di sana sembari melemparnya dengan lumpur.

Jungkook hanya bisa melindungi diri seadanya saat mereka kompak melemparinya dengan lumpur. Memang apa yang bisa ia lakukan dengan kondisinya saat ini? Meski ia menangis memohon agar mereka berhenti, mereka takkan mendengar.

"Apa yang kalian lakukan?!" teriak sebuah suara tiba-tiba. Membuat aksi mereka berhenti dan terkejut mendapati sosok Alpha berdiri di sana.

"Alpha Han!"

Mendengar nama itu, Jungkook langsung menoleh.
Oh? Itu Mate-nya!

Namanya Han Yohan dan merupakan Alpha yang kelak akan menjadi pemimpin Packnya. Yohan juga merupakan Mate yang di takdirkan bersama Jungkook. Meski Alpha itu tak pernah menegurnya atau bahkan mengajaknya bicara tapi Jungkook tetap menyukainya. Mungkin karena takdir mereka terikat dengan benang takdir.

Mendapati Alpha itu datang dan membelanya begini tentu saja membuat Jungkook merasa senang. Mungkin setidaknya Alpha itu tidak membencinya.

"Ka-kami hanya—"

"Tinggalkan saja dia sendiri! Kenapa kalian senang sekali melakukan ini? Tidakkah kalian merasa jijik melihatnya?" Yohan berdecak jengkel sembari menggelengkan kepalanya. Kemudian melirik ke arah Jungkook yang hanya menundukkan kepalanya saja, "Menjadi Mate-nya saja sudah merupakan nasib burukku! Jangan sampai Ayahku mendengar hal ini dan aku yang akan di marah!" Lanjutnya lagi.

Jungkook meremat jemarinya mendengar ucapan menyakitkan itu. Tapi ia hanya diam tanpa mengatakan apa pun.

"Oh, ayolah Alpha-ku~ maafkan aku dan teman-temanku. Kami hanya bosan~ kau marah?" bujuk salah satu wanita itu sembari menggandeng lengan Yohan manja.

BORN to be YOURS! (Vkook/Taekook)Where stories live. Discover now